Kamis, 27 Desember 2012


KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA.

Tema  : “Malam keakraban dan Sharing Inspiratif/ Kesan-kesan peserta Bedah Buku 2012
Lokasi   : Jing Si Books & Café, Pluit.
Waktu : Kamis, 29 Desember 2012 Pkl: 19:00 – 21:00
Jumlah peserta :

Hari ini merupakan Bedah Buku terakhir di tahun 2012, tak terasa satu tahun telah kita lewati bersama untuk menutup acara  Bedah Buku hari ini lebih bertujuan kepada malam keakraban. Sebagai awal acara ditayangkan video yang berdurasi sekitar lima menit. Video tersebut menceritakan kondisi kota besar yang banyak terdapat restoran siap saji, ada dua orang gadis muda yang berpakaian cukup bagus yang memperlihatkan kondisi ekonomi yang baik datang ke sebuah restoran siap saji dan ke pramusaji untuk memesan makanan, setelah mendapatkan makanan pesanannya kedua gadis tersebut mengambil tempat duduk menikmati makanannya sambil berbincang-bincang, makanan yang dipesan kedua gadis muda tersebut ternyata masih tersisa banyak dan pelayan restoran terpaksa membuang makanan sisa tersebut ke tempat pembuangan sampah, di tempat lain di Benua Afrika banyak anak-anak kecil berebutan makanan yang diberikan padahal makanan tersebut adalah makanan sisa yang ditaruh diember, di suatu tempat seorang bapak memilih-milih sisa makanan yang masih dapat dimakan untuk dibawa pulang untuk anak-anak dan istrinya, sebelum mereka makan, mereka tak lupa berdoa untuk mengucap syukur atas makanan yang telah mereka peroleh hari ini.       

Kesan-kesan para peserta terhadap video yang ditayangkan

-Krisis pangan merupakan kenyataan , walaupun sulit untuk mempercayainya, perubahan iklim yang terjadi mempengaruhi kondisi yang tanah  ini berakibat mempengaruhi pangan, Master Cheng Yen mengatakan agar kita makan 80 persen dan 20 persennya  untuk membantu yang lain, anjuran Master Cheng Yen harus kita ikuti, untuk mengatasi krisis pangan kita mengenal adanya transgenetik  yang berasal dari Benua Amerika dan Benua Eropa. Itu sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit.

-Kebanyakan masyarakat tidak menyadari  ada makanan yang kita buang ternyata diambil orang lain yang kesulitan memperoleh makanan, video ini sangat baik untuk diputar untuk menginspirasi semua orang.

-Dengan melihat video ini kita dapat melihat kehidupan dari orang miskin yang ikhlas menjalani kehidupannya dan berpacu dengan waktu untuk menjalani kehidupannya.

-saya melihatnya dengan rasa bersyukur, berdoa dulu sebelum makan, biasanya kita selalu merasa kasian terhadap orang miskin, kita berpikir orang kaya lebih bahagia tetapi kuncinya adalah rasa bersyukur yang dapat membuat kita bahagia dan membuat segala sesuatunya indah.

-kita melihat ada pihak yang berlebih dan ada pihak yang kekurangan, kita sebagai pihak ketiga dapat mencari  solusi dengan menyediakan makanan untuk pihak yang kekurangan atau berpikir lebih jauh bagi pihak yang kekurangan makanan mendapatkan makanan apakah dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kehidupannya.

-Ini adalah keseharian yang sering kita lihat, kita dapat melihat yang satu tidak memikirkan yang lainnya, ini hanyalah cuplikan contoh pada saat kelaparan yang terpenting adalah perut kita kenyang, terkadang kita lupa bersyukur, kita harus merenungkan , walaupun ini cuplikan video pendek tetapi sangat memberi kesan mendalam dimana kita harus mengambil jalan terbaik untuk dapat merasakan kebahagian.

Setelah mendengar sharing dari para peserta mengenai tayangan video acara dilanjutkan dengan melihat cuplikan video foto kegiatan Bedah Buku He Qi Utara selama di tahun 2012 dan menyaksikan video yang berisi kata kata inspirasi mengenai besyukur

Bersyukurlah kalau kamu belum siap memiliki sesuatu yang kamu inginkan seandainya sudah apa lagi yang harus kamu inginkan
Bersyukurlah kalau kamu tidak mengetahui

sesuatu karena itu memberikan kamu kesempatan untuk untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit karena dimasa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu karena memberikanmu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu perbuat karena itu memberikanmu pelajaran yang paling berharga.

Bersyukurlah untuk lelah dan letih karena telah membuat suatu perbedaan.
Bersyukurlah atas tantangan baru karena membangun kekuatan dan karaktermu.
Hidup ini akan lebih bahagia bila kita dapat menikmati apa yang kita miliki,
Karena bersyukur itu merupakan kualitas yang tertinggi.

Untuk mengevaluasi kegiatan Bedah buku para peserta kami meminta untuk dapat memberikan sharing kesan kesan terhadap kegiatan Bedah Buku
Sharing peserta terhadap kegiatan Bedah Buku
-Sangat menarik dan banyak manfaatnya
-Saya tidak suka ke Bedah Buku karena pada awalnya saya berpikir apa manfaatnya Bedah Buku karena    saya sendiri sangat suka baca buku dan ternyata saya berjodoh dengan bedah buku dan saya mendapatkan banyak manfaat dengan mengetahui lebih jauh Tzu Chi , Dharma serta kebijaksanaan, saya mengharapkan kegiatan ini lebih di tingkatkan.
-Saya bersyukur dengan adanya Bedah Buku saya bisa berubah, saya orangnya tertutup, saya sangat suka menulis tetapi dengan adanya Bedah Buku, saya menjadi lebih terbuka dan menerima pendapat orang lain dan berani mengemukakan pendapat dengan bijaksana serta dapat mengikis sifat buruk saya
-Bisa dapat belajar meningkatkan kebijaksanaan dilingkungan yang positif dan banyak belajar Dharma.

Sebagai penutup acara kami mendengarkan lagu I’am Blessed, acara tukar kado bersama dan foto-foto bersama, acara ini merupakan sebuah acara malam keakraban sekaligus untuk renungan menyambut tahun yang depan  untuk jangan lupa untuk bersyukur dan terus berusaha meningkatkan kualitas diri dengan mempraktekan benar-benar arti dari bersyukur yang sesungguhnya, semoga acara ini memberikan manfaat kepada kami semua yang hadir pada acara penutupan Bedah Buku Akhir Tahun.

Gan En.

Kamis, 20 Desember 2012


KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA.

Tema : “Metamorfosis”
Pembicara : Wie Siong Shixiong (salah satu komite Tzu Chi yang banyak bergelut di misi amal)
Lokasi : Jing Si Books & Café, Pluit.
Waktu : Kamis, 20 Desember 2012 Pkl: 19:00 – 21:00
Jumlah peserta : 19 orang

Metamorfosis adalah sebuah perubahan fase kehidupan seperti  se-ekor kupu – kupu yang terus berproses (dari telur –> ulat kepompong –> kupu kupu dewasa).

“Dulu saya adalah orang yang bertemperamental buruk, mudah emosi dan mudah marah, saat itu saya tidak berpikir akan akibatnya. Kehidupan yang lalu saya banyak berbuat yang tidak semestinya seperti berjudi dll, hanya mencari kepuasan materi .” ungkap Wie Sioeng Shixiong

Proses perubahan diri
Saat melihat gambar Tzu Chi Center (Jing Si Tang) apa yang ada dalam pikiran kita?
Tzu Chi berasal dari satu tempat yaitu Hualien, Taiwan Timur sampai saat ini terus berkembang hingga tersebar di 53 negara. Salah satunya adalah Di Indonesia, perjalanan  Tzu Chi Indonesia dari awal hingga saat ini telah memiliki satu tempat pelatihan diri bagi insan Tzu Chi yaitu Tzu Chi Center (Jing Si Thang)  juga merupakan satu proses yang panjang.

“Saya juga mengalami satu proses.” Menemukan Tzu Chi seperti menemukan pelabuhan bagi batin saya, bagaimana saya bisa merubah diri, merubah kehidupan saya menjadi lebih bermakna. Saya menyadari bahwa kebahagiaan duniawi yang saya kejar (materi) yang saya kejar semuanya hanyalah nol nothing.

Master menciptakan dunia Tzu Chi lengkap dengan softwarenya dengan sistem 4in1, dan kita sudah berada di gerbang Tzu Chi selanjutnya apa yang akan kita lakukan? apakah mau melangkah mundur atau terus melangkah maju? Dulu saya seperti ulat yang sangat menakutkan, saya bersyukur berada di jalan Tzu Chi. Merubah diri menjadi lebih baik bukanlah hal yang tidak mungkin. Satu hal besar dimulai dari satu langkah pertama, semua sarana sudah ada di Tzu Chi  sangat sayang jika tidak memanfaatkannya.  

Di Jing Si Books & Café selain memperoleh ketenangan batin juga merupakan tempat untuk merenung, Jing Si Books & café adalah Dharma tanpa kata-kata.  Saya mulai memahami Dharma Master melalui buku-buku Beliau, ataupun saat berkegiatan. Menjalankan Tzu Chi harus fokus arah dan tujuan kita harus jelas. Melakukan seperti apa yang Master ajarkan bukan melakukan apa yang saya mau. Welas asih dan kebijaksanaan kita harus seimbang dalam melihat hal apapun.

“Melakukan tanpa memahami adalah berbahaya, memahami tanpa melakukan adalah sia-sia.”
--Kong Hu Cu—

Harus memahami terlebih dahulu Tzu Chi itu adalah apa? mau apa dan apa yang dicari di Tzu Chi? Hanya mendengar saja = lupa, dengan melihat = tahu, setelah tahu harus lakukan barulah kita dapat memahami.

 Visi Tzu Chi adalah :
-          Mensucikan hati manusia : dimulai dengan mensucikan hati diri sendiri terlebih dahulu, merubah diri terlebih dahulu barulah bisa menginspirasi orang-orang disekeliling kita.
-          Masyarakat Harmonis
-          Dunia bebas bencana
-           “Apa yang saya dengar bukan punya saya, tapi apa yang saya katakana barulah punya saya.” Jadi, jika saya sudah berani sharing berarti saya sudah “MELAKUKAN” Tzu Chi, saya melakukan hal yang benar menurut ajaran Master.
-          “Katakanlah apa yang akan kita lakukan, lakukan apa yang telah kita katakana.” Jika kita mau berbicara kita harus tahu akan akibatnya, jika kita sudah bicara kita harus lakukan.

Bersyukur, karena tidak semua hal hanya diukur dengan materi  
v  “setiap saat berbaik hati, setiap hari merupakan hari baik.”
v  “Jangan biarkan kerisauan membebani hati, badan boleh sibuk tetapi hati tidak boleh ikut sibuk.”
v  “kehidupan yang bahagia tidak terletak pada materi, ketenaran, keuntungan, dan kedudukan. Tetapi  terletak pada perhatian dan tali persahabatan antar sesama.”

Tzu Chi adalah tempat perpustakaan batin, kampus untuk melatih diri, Tzu Chi adalah universitas yang tiada pernah usai. Bersyukur setiap saat, bersyukur atas apa yang telah kita miliki karena  diluar sana banyak orang-orang yang kondisinya tidak sebaik kita. Banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita.

If you give a little love,  cinta kasih tidak akan habis dibagikan malah akan semakin bertambah banyak. “Saya yakin tujuan saya benar, saya percaya dihati setiap orang terdapat  cinta kasih yang menunggu untuk dibangkitkan.” Menjadi Murid Master harus melayani, bersatu hati untuk tujuan yang benar, ramah tamah, gotong royong dengan satu kesepahaman.

Sharing peserta
Hok Lay Shixiong :
dua hal yang saya lihat dari Wie Sioeng shixiong yang sangat menginspirasi saya pertama, kesungguhan hati beliau menyiapkan PPT mengumpulkan data-data sehingga semua hal yang ditampilkan sangat menyentuh hati.  Kedua adalah sudah bertransformasi dari beliau yang dulu sampai sekarang tidaklah gampang tapi ada tekad pasti ada kekuatan, di Tzu Chi jangan hanya “tahu” tapi juga harus “praktik” menjalankan dan mempraktikan sehingga memperoleh pemahaman.

GAN EN.

Kamis, 13 Desember 2012


KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI, UTARA.

Tema : Sharing Pulang Kampung Halaman Batin.
Pembicara : Lo Hok Lay Shixiong, Leo Samuel Salim Shixiong (Relawan dari Medan), Amelia Devina Shijie, Veni Shijie.  
Pembawa Acara : Amelia Devina Shijie.
Lokasi : Jing Si book and Café, Pluit
Waktu : Kamis 13 Desember 2012, Jam 19.00-21.00 WIB.
Jumlah peserta : 35 orang.

Sharing Shixiong / Shijie tentang relawan Komite.
Puspa Shijie :
Kalau masih menjadi relawan biasa mungkin tanggung jawabnya itu masih belum begitu berat, tetapi kalau sudah menjadi relawan komite mempunyai tanggung jawab yang lebih besar. Jadi kalau ada kegiatan maka mereka yang memegang tanggung jawab .

Budi Shixiong :
Menjadi relawan kembang belum tahu Tzu Chi seperti apa, lalu menjadi relawan abu putih maka ia menerima Tzu Chi dan menjadi relawan biru putih berarti sudah sepaham dengan paham Tzu Chi. Kalau sudah menjadi komite maka ia mempunyai tanggung jawab, seperti menjadi PIC dalam suatu acara kegiatan dan menjadi teladan bagi relawan lainnya.

Yogi Shixiong :
Saya belum menjadi relawan tapi kalau dilihat menjadi relawan saja sudah luar biasa, apa lagi menjadi relawan komite yang harus memberikan contoh kepada yang lain.

Sharing relawan yang pada bulan November 2012 lalu pulang kekampung halaman batin dan dilantik oleh Master menjadi relawan Komite.

Leo Samuel Salim (Wei Qiao) Shixiong.
Sewaktu naik ke panggung untuk dilantik merasa bahagia dan terharu, karena penantian selama 7 tahun baru terlaksana pada tahun ini. Masuk Tzu Chi dari tahun 2005 sampai dengan 2010 masih terus mencari kunci, padahal jawaban dan ajaran yang bagus sudah ada tapi masih merasa ragu dan masih ingin tahu lebih detail lagi. Sekian tahun menjalankan Tzu Chi, sudah beberapa kali direkomendasi untuk menjadi komite tapi merasa jodoh masih belum matang. Tahun 2011 baru merasa mantap untuk menjadi komite. Ketika dilantik mendapatkan pengakuan sebagai murid Jing Si, juga disematkan sebuah kain kecil dengan tulisan Hati Buddha, Tekad Guru”. Master selalu mengatakan hal yang sama yaitu hendaknya hati kita layaknya seperti hati Buddha.
 



Master saat berguru dengan Yin Shun Dao Shi mendapatkan 6 huruf “Wei Fo Qiao, Wei Zhong Sheng - Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk”. Selama 40 tahun Master selalu mengajarkan Demi semua makhluk, baru sekarang ini Master mengajarkan Demi ajaran Buddha. Master juga mengharapkan komite yang dilantik bisa terus menyebarkan ajaran Jing Si. Komite mempunyai tugas untuk menjadi pendamping dan juga contoh yang baik bagi anak ayam dan bagi relawan yang baru. Menjadi komite bukan berarti menjadi sempurna tapi kembali ketitik awal, dimana harus belajar dan terus belajar.








Veni (Lu Hui) Shijie.
Lima tahun yang lalu sudah masuk Tzu Chi, tapi hanya mengikuti kegiatan saja. Setelah mengikuti kegiatan Tzu Chi merasa bersyukur dan tahun lalu sebenarnya sudah mau dilantik menjadi komite tapi masih merasa belum yakin. Sampai tahun ini merasa hati lebih tenang dan juga yakin untuk menjadi komite. Sekarang menjadi lebih yakin lagi untuk menjalankan Tzu Chi (Sheng Sheng Shi Shi Zuo Tzu Chi).

Lo Hok Lay (Chi Dan) Shixiong.
Dulu setiap kali diajak untuk melakukan Tzu Chi selalu marah dan tidak mau. Tahun 2008 ketika sudah masuk Tzu Chi lalu pulang ke Taiwan baru merasa terbuka, ketika kembali dari Taiwan bertekad menjadi relawan dan menjalankan Tzu Chi. Tahun 2009 berikrar untuk tidak merokok, tapi baru pada tahun 2011 benar-benar berhenti merokok dan tahun 2010 berikrar untuk bervegetarian. Perjalanan di Tzu Chi adalah perjalanan untuk bertobat dan mengikis kebiasaan buruk kita. Melatih kebijaksanaan melalui 4 misi dan 8 jejak langkah, jika seorang komite tidak pernah mengikuti survey kasus, bagaimana ia bisa membimbing relawan yang lainnya, seperti membaca buku dan hanya tahu teorinya saja tapi tidak pernah praktek.

Detik demi detik kita harus selalu bersyukur bahwa kita masih hidup, karena umur manusia hanyalah setarikan nafas saja. Menjadi komite harus “Gan En Bei Xu Yao - Merasa bersyukur bahwa kita masih dibutuhkan”. Master bilang yang paling sulit diatasi adalah Kemalasan, karena pikiran yang menjadi akar dari kemalasan, jadi bukan hanya jasmani saja yang malas tetapi batinnya juga menjadi malas. Master mengatakan proses belajar tidak pernah berhenti, jadi jangan merasa sudah pintar dan hanya mau untuk menjadi pengajar, tetapi kita harus selalu mengganggap diri kita adalah pelajar. Menjadi komite bukanlah berarti lulus dan tamat belajar, tapi harus terus belajar untuk memperdalam visi dan misi, serta memperdalam niat yang ada dan menjadi komite harus memegang tanggung jawab yang lebih untuk membimbing relawan yang lain, juga terus menyebarkan ajaran Jing Si.

Amelia Devina (Lu Wen) Shijie.
Mengenal Tzu Chi sudah sejak kecil sekitar dari tahun 1999 dan masih duduk dibangku sekolah (SMP), ketika itu merasa seperti masuk kedunia lain dan waktu itu sering mengikuti kegiatan Tzu Chi bersama orangtua yang juga adalah relawan. Saat lulus kuliah di tahun 2007 baru menjadi relawan abu putih, dan ketika menjadi relawan biru putih, baru tahu dan merasakan menjadi relawan itu seperti apa. Dengan mengikuti kegiatan bedah buku mendapatkan banyak pembelajaran, juga pemikiran dan pandangan banyak berubah.

Saat direkomendasikan menjadi relawan komite tidak mempunyai kepercayaan diri, tetapi setelah menjadi relawan komite mempunyai pandangan baru bahwa relawan komite itu bukan hanya mengenai pekerjaannya ataupun tanggung jawab saja, tapi menjadikan Visi – Misi dan tekad Master menjadi Visi – Misi dan tekad kita juga. Di saat ini kita sudah bertemu dengan guru hidup yang bisa membimbing kita, itu adalah kesempatan yang sangat langka dan sudah sangat luar biasa, apalagi kita bisa mengabdi / berbakti pada guru kita dengan cara menjalankan ajarannya, maka itu adalah kesempatan yang harus digenggam.

Lo Hok Lay Shixiong => Ketika jodoh sudah datang maka lakukan saja dan jangan merasa belum waktunya, jadi seakan-akan menolak jodoh yang datang dan bukannya menerima, sedangkan kita diajarkan untuk selalu bersyukur dan menerima yang datang kepada kita. Hendaknya kita harus mensyukuri apa saja yang datang dan yang berjodoh dengan kita. Sebagai teman atau pun sesama relawan juga harus bersyukur bisa bersama, apalagi kita sudah berjodoh dengan Master dan bisa menjadi murid Master, kalau jodoh itu ditolak maka betapa sombongnya diri kita. Pesan Master adalah “Genggamlah saat ini dengan baik”.

Leo Samuel Salim Shixiong => Di Afrika selatan ada seorang Shijie yang dulunya adalah penerima bantuan tapi sekarang dilantik menjadi komite. Kehidupannya dulu begitu mengenaskan tapi ia bisa keluar dari kubangan penderitaannya itu dan sekarang telapak tangannya tidak lagi menghadap keatas tapi menghadap ke bawah. Kata perenungan Master  “Daripada berharap pada orang lain, lebih baik berharap pada diri sendiri”

Sharing peserta.
Sharing dari seorang Shixiong :
Semua ini adalah proses dari mencari identitas, tetapi identitas ini bukan secara physikologis tapi identitas secara spiritual, karena ada yang tidak dapat dijelaskan secara physikologis, yaitu Jodoh.

Lina Shijie :
Menjalankan Tzu Chi membuat kita belajar, dan baru beberapa bulan lalu bertekad untuk menjadi komite. Suatu hari nanti ingin benar-benar menjadi murid Master, walaupun sekarang ini memang sudah menjadi murid Master tapi belum secara resmi.

Feranika Shijie :
Dulu setiap kali ditanya mau atau tidak menjadi komite? selalu berpikir dan menjawab tidak. Karena di waktu itu melihat ada beberapa kejadian di Tzu Chi yang membuat keberatan, dan bukan karena meragukan ajaran Master tapi karena mempunyai konsep pemikiran yang salah. Seiring berjalannya waktu pemikiran menjadi lebih terbuka dan bila sekarang ada yang bertanya mau atau tidak menjadi komite, pasti akan menjawab mau tapi waktunya kapan tidak tahu dan sesuai dengan jodoh.

Penutup oleh Amelia Devina Shijie.

Tanggung jawab bukanlah hal yang menakutkan, karena melalui tanggung jawablah kita bisa melatih diri. Kalau kita tidak bisa melatih diri, baik itu dalam berkegiatan ataupun dalam kehidupan sehari-hari maka kita tidak akan tumbuh dan terasah. Kalau tanpa ada cobaan dalam hidup maka rasa walas asih kita tidak akan timbul. Dengan kita melalui kesulitan barulah kita melatiih diri.

Gan en.

Kamis, 06 Desember 2012


KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI: UTARA.

Tema : 衲履足跡 Nà lǚ zújì
Sharing by : Livia Lie Shijie (komite dan penanggung jawab Jing Si Books & Cafe Pluit)
Lokasi :  Jing Si Books & Cafe Pluit
Waktu : 6 Desember 2012, 19.00-21.00 WIB
Jumlah Peserta : 23 orang


Lirik Lagu大地和風 Dàdì héfēng : 

信實誠正為大地. Xìnshí cheng zhèng wéi dàdì.
Keyakinan, kesungguhan, ketulusan, dan kebenaran sebagai landasan (bumi)

慈悲喜捨為和風. Cíbēi xǐshě wèi héfēng.
Cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin sebagai angin yang harmonis

智慧妙法為淨水. Zhìhuì miàofǎ wèi jìng shuǐ.
Kebijaksanaan dan Dharma agung sebagai air jernih

殷勤精進為陽光. Yīnqín jīngjìn wèi yángguāng
Sifat tekun dan giat sebagai cahaya mentari


增長一切諸善法. Zēngzhǎng yīqiè zhū shàn fǎ.
Menumbuh kembangkan seluruh nilai-nilai kebajikan

去疑解惑除無明. Qù yí jiě huò chú wúmíng.
Mengikis setiap keraguan dan kegelapan batin

堅定道心立宏願. Jiāndìng dào xīn lì hóngyuàn.
Memperkokoh keyakinan dan membangun tekad luhur

愛灑蒼生淨心靈.Ài sǎ cāngshēng jìng xīnlíng
Menebar cinta kasih dan menyucikan hati semua makhluk


悲智願行播善種. Bēi zhì yuàn xíng bō shàn zhǒng.
Menebar benih kebajikan dengan menjalankan kewelasasihan dan kebijaksanaan

耕耘灌溉菩提林. Gēngyún guàngài pútí lín.
Menggarap dan merawat benih itu sehingga menjadi hutan Bodhi

人間菩薩一念心. Rénjiān púsà yīniàn xin.
Dari sebersit niat Bodhisattva dunia

預約淨土在人間.Yùyuē jìngtǔ zài rénjiān
Mewujudkan tanah suci di alam manusia.
Sharing mengenai lagu Dàdì héfēng :
Livia Shijie :
  • Keyakinan, kesungguhan, ketulusan, dan kebenaran (信實誠正Xìnshí cheng zhèng) adalah filosofi dasar yang harus kita jalankan.
  • Mazhab Tzu Chi adalah dharma yang harus kita praktekkan.
  • Dalam misi apapun, kita harus dengan welas asih dan tanpa pamrih, sehingga batin tenang dan harmonis.
  • Belajar dharma haruslah konsentrasi,  janganlah belajar terlalu banyak tapi tidak dipraktekkan. Belajar satu hal, praktekkan satu hal.
  • Kita harus yakin dengan Master Cheng Yen, jangan karena sesuatu lalu membuat kita mundur, makanya tekad haruslah kuat.
  • Ibarat dengan air tanaman bisa tumbuh, demikian pula hati kita, dengan siraman air dharma sehingga bisa bertumbuh.
  • Hendaknya kita bisa Zhī fú xīfú zài zàofú, menyadari berkah, menghargai berkah, dan menciptakan berkah kembali, kemudian menggalang banyak bodhisattva dunia, makin banyak bodhisattva maka tanah suci (淨土 jìngtǔ) barulah bisa tercipta.
Like Shijie :
  • Melalui empat misi (amal, pengobatan, pendidikan, budaya humanis) menyebarkan ajaran dan menyucikan hati manusia. Master ingin kita agar melalui empat misi ini bisa timbul rasa syukur, banyak belajar, dan batin menjadi tenang.
  • Bila mendalami dharma, maka kita akan paham dengan hubungan sebab akibat. Kita bersyukur tidak terlahir sebagai orang-orang yang menderita atau yang patut dikasihani.
  • Bila kita sering membaca buku dan mendengar ceramah Master Cheng Yen, kita bisa segera sadar akan sikap kita, dan segera memperbaikinya. Setiap orang adalah dalam proses belajar, yang penting binalah diri sendiri, hati harus dijaga dengan baik. Sebersit niat baik harus bisa dipertahankan dan dijalankan.
  • Menciptakan tanah suci (淨土 jìngtǔ) adalah tekad seorang bodhisattva. Bisa memiliki tekad seperti ini tidaklah mudah, seperti tekad Bodhisattva Kṣitigarbha dan Avalokitesvara. Dan tekad ini adalah sheng sheng shi shi (selama-lamanya), bila tekad ini cukup besar maka bisa tetap terlahir sebagai manusia dan menjadi bodhisattva dunia.
  • Kita harus berani bertekad, Master bilang bertekad haruslah yang besar. Berkahi diri kita dengan tekad. 信要深,願要大 Xìn yào shēn yuàn yào dà, keyakinan harus dalam, tekad harus besar.
  • Dalam berkegiatan pasti ada naik turunnya, kita hendaknya bisa senantiasa menjalin jodoh baik. Bila kegiatan bisa berjalan lancar, maka kita akan merasakan munculnya kebahagiaan dharma. Bila tidak menjalin jodoh baik, maka bisa menciptakan karma buruk.

Po San Shixiong :
  • Genggam saat ini, manfaatkan dengan menciptakan tanah suci dengan menjalankan ajaran Master Cheng Yen. Kita beruntung terlahir sebagai manusia, beruntung bisa mendengar dharma, lebih beruntung lagi karena bisa belajar ajaran Master Cheng Yen.  
 Hok Lay Shixiong :
  • Niat dan tekad harus jalan beriringan. Niat awal saya bergabung di Tzu Chi adalah untuk membalas budi dan menebus kesalahan. Ketika pertama kali ke Hualien dan melihat langsung, timbul sebersit niat lalu ikut dalam kegiatan Tzu Chi. Dalam berkegiatan, banyak orang yang menginspirasi saya, termasuk Like Shijie yang memotivasi saya saat hendak menjadi Rong Dong. Saya juga mendapat inspirasi dari Po San Shixiong mengenai kisah supir bus yang menyumbangkan dana. Seiring berjalannya waktu, tekad selalu bertambah dalam komunitas yang kondusif ini. Setahun demi setahun selalu ada perubahan dalam diri, bertobat, berhenti merokok, lalu bervegetarian, makin merasa saya adalah Tzu Chi.
Sharing mengenai kutipan Ceramah Master Cheng Yen 13-15 April 2012

Haryo Shixiong :
  • Yīniàn xin, sebersit niat dan tekad bodhisattva, baik dari luar atau dalam, bila kita praktek terus, akan seperti bola salju yang makin lama makin besar. Kita harus menjaga niat awal yang kecil itu.
  • Kadang-kadang kita tidak percaya kita terlahir dan memiliki sifat Buddha. Orang cenderung pasrah dengan keadaannya, padahal kita bisa banyak berusaha dan belajar dari mentor-mentor yang baik.
  • Waktu sangat terbatas, bila sudah bertekad, maka harus lakukan saat ini juga.
Like Shijie :
  • Menjadi bodhisattva, ada berbagai cara : menolong orang, 37 jalan menuju pencerahan, 8 jalan kebenaran, 6 paramita, dll. Hidup adalah seperti setarikan nafas, genggamlah saat ini, kunci ada pada diri sendiri, tergantung kita mau buka atau tidak. Makin tua akan makin merasa laibuji (tidak keburu lagi), banyak orang yang sudah sakit dan berbaring di ranjang, tidak ada kesempatan untuk melakukan lagi, yang ada hanya penyesalan.  
  • Xīnkuān niàn chún 心寬念純 (berlapang dada dan berniat tulus) bila disingkat adalah “positive thinking”.
  • Master bilang, bicara prinsip tidak perlu dibahas, tapi soal cara, ada banyak cara, tidak perlu didebatkan, yang penting harmonis.
 Jusladi Shixiong :
  • Saya dari kecil sering sakit-sakitan, sejak mendengar jawaban Master Cheng Yen di ceramahnya saat ada yang bertanya, mengapa ada orang yang sering sakit? Master menjawab, mungkin orang itu pada masa lampau banyak melakukan pembunuhan. Sejak saat itu saya mencoba bervegetarian, dan ternyata saya tidak pernah sakit lagi sejak bervegetarian 6 bulan yang lalu, dan bisa lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan Tzu Chi.
 Kesimpulan by Livia Shijie :
  • Hidup ini tidak kekal, harus genggam setiap saat.
  • Kita harus Hé hé hù xié 合和互協 (bersatu hati, ramah, saling mengasihi, gotong royong), harus harmonis.
  • Setiap orang memiliki hakekat Buddha, kita tidak usah jauh-jauh mencarinya.
  • Kita harus menggalang banyak bodhisattva, untuk menciptakan jìngtǔ tidak bisa sendiri, tapi harus rame-rame.
  • Satu niat baik bisa menghindari ribuan bencana, maksudnya adalah galang ribuan bodhisattva sehingga jìngtǔ baru bisa terwujud.


Gan En _/\_

Kamis, 29 November 2012


KEGIATAN: BEDAH BUKU, HE QI: UTARA.

Tema: Bab 2 “Batas Pemisah Kecepatan Waktu”.
Buku: Ilmu Ekonomi Kehidupan.
Pembicara: Po San.
Lokasi: Jing Si Books & Cafe Pluit.
Waktu: Kamis, 29 November 2012, Pukul: 19.00 - 21.00 WIB.
Jumlah Peserta : 20 orang.

Waktu akan terasa panjang ketika menunggu orang atau ketika terjebak macet, sedangkan waktu akan terasa pendek ketika kita sibuk ataupun ketika senang. Orang yang lagi senggang, waktunya tidak terpakai untuk mengerjakan sesuatu hal, akan terasa lama berlalu baginya. Einstein pernah mengatakan: Apa itu realitivity? Duduk di samping kompor yang hangat, sebentar saja akan terasa lama, jika duduk di samping cewek yang menarik, waktu terasa cepat berlalu. 

Bagi orang sakit, waktu terasa lama dilalui. Solusinya supaya waktu bisa cepat berlalu, batin dioptimalkan dengan berpikiran jernih, mengembangkan batin yang sehat. Jika fisik sakit dan tidak bisa menerima keadaan, maka batin juga ikut sakit.


Waktu lebih berharga daripada benda (berlian). Waktu dapat membuatmu menjadi bijaksana. Waktu tidak dapat dibeli, setelah lewat tidak akan kembali. Waktu berjalan terus, oleh karena itu setiap detik harus dimanfaatin.

Apa yang kita sibukkan selama hidup ini?
Menuju penderitaankah atau menuju kondisi yang luas, cemerlang, penuh vitalitas dan cinta kasih?
Mereka yang setiap pagi membuka mata, lalu menggunakan setiap menit dan detik secara aktif dan riang adalah Bodhisattva Dunia, sedangkan yang menggunakannya secara tidak tepat, mungkin dapat merusak kelestarian alam, tidak hanya mencelakai orang lain, namun juga mencelakai dirinya sendiri.

Dalam memperbincangkan kehidupan, kita merasa senang, namun begitu membicarakan kematian, semua merasa takut. Mengapa takut mati? Karena takut mengalami perubahan yang belum siap dihadapi. Hiduplah seolah-olah hari ini merupakan hari terakhir. Setiap orang pasti menghadapi kematian. Persiapkanlah mental masing-masing. Tidak penting berapa lama kita hidup, tetapi yang paling penting berapa bermakna hidup kita.

Kamis, 22 November 2012


KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA.

Tema : "Ilmu Ekonomi Kehidupan" Bab I Waktu
Pembicara : Hong Tjhin Sx
Mc : Sjukur sx
Lokasi : Jing Si Books & Café, Pluit.
Waktu : Kamis, 22 November 2012 Pkl: 19:00 – 21:00
Jumlah peserta : 32 orang

Buku yang akan dibahas kali ini bisa dikatakan sangatlah tidak biasa, membahas ekonomi dalam kehidupan kita sehari-hari merupakan hal yang biasa, pada saat kita menempuh pendidikan di sekolah kita diajarkan ilmu ekonomi, tetapi membahas ilmu ekonomi pada kegiatan Tzu Chi Bedah Buku bukanlah hal yang biasa dimana Tzu Chi mengajarkan kita nilai-nilai luhur untuk berbuat kebajikan. Dan hal yang luar biasa seorang Bhiksuni pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengarang buku Ilmu Ekonomi Kehidupan, kita semua mengetahui pasti Bhiksu atau Bhiksuni mendedikasikan hidupnya untuk tujuan mulia membabarkan ajaran Buddha Dharma.

Sebelum membahas tentang Buku Ilmu Ekonomi Kehidupan Hong Tjhin sx memaparkan bahwa buku ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama mambahas tentang waktu, bagian kedua membahas tentang ruang dan bab tiga yang merupakan bab terakhir membahas tentang hubungan antar sesama, pada hari ini Hong Tjhin sx akan lebih membahas pada bab yang pertama mengenai waktu. Bicara waktu bagi sebagian orang mengangap Time Is Money, dan bagi orang bijaksana waktu bagaikan berlian.

Untuk mendukung dari pembahasan mengenai waktu Hong Tjhin Sx juga menampilkan beberapa Video dan Email sebagai pendukung. Video yang pertama menceritakan tentang seorang remaja putri yang hamil, sang Ibu dengan penuh cinta kasih meminta kepada suaminya agar jangan bertindak keras terhadap putrinya, sang remaja putri meminta maaf kepada ayahnya, Sebenarnya sang ayah sangatlah marah dan kecewa terhadap putrinya dan hendak menampar putrinya  tetapi ingatannya kembali pada belasan tahun silam begitu bahagiannya ia menantikan dan menyaksilan kehadiran dari sang putri, saat-saat ia melihat sendiri kelucuan putri kecilnya, ia pun berjanji untuk menyayangi dan mencintai putrinya dengan sepenuh hati, dalam sekejap hatinya langsung luluh  dan dengan cinta kasih ia memeluk putrinya “Ayah tetap menyayangimu dan menyayangi anakmu”,  ada beberapa tanggapan terhadap video ini  dalam kehidupan sehari-hari seiring berjalannya waktu terkadang kita melupakan janji kita sendiri, kita harus menyadari bahwa kekerasan tidaklah menyelesaikan masalah, mindfullnees harus tetap kita jaga, sang ayah merupakan orang tua yang luar biasa karena dapat menerima kondisi ini.


Ada sebuah cerita dalam buku ini, Raja Yama sebagai raja neraka mengatakan kepada anak buahnya kepala kerbau, kepala kuda dan setan kecil “neraka semakin lama semakin sedikit penghuninya, bagaimanakah caranya agar dapat membuat neraka dapat penuh kembali ? kepala kerbau mengatakan saya akan katakan pada manusia bahwa neraka itu tidak ada, maka manusia akan bertindak sesuka hatinya, kepala kerbau mengatakan kalau saya akan katakan pada manusia bahwa surga itu tidak ada maka percuma saja mereka untuk berbuat kebajikan, setan kecil mengatakan saya akan mengatakan pada manusia bahwa masih ada hari esok, Sang Raja Nerakapun langsung berkata tepat sekali terhadap usul setan kecil. Ya memang benar kelemahan manusia adalah sangat suka menunda,  sedangkan waktu tiada pernah berhenti.

Email pertama membahas tentang tiga hal yakni hal yang membuat Master Cheng Yen terhibur, penyesalan Master Cheng Yen dan harapan Master Cheng Yen. Yang membuat Master Cheng Yen terhibur beliau berhasil membawa nilai-nilai spiritual yang biasa diperkenalkan dan diprakterkan diVihara-Vihara kedalam kehidupan masyarakat luas tanpa membedakan lintas ras,agama suku dan golongan tetapi beliau menyesal pada kenyataannya insan Tzu Chi yang giat melaksanakan kebajikan ternyata kebijaksanaanya tidak berkembang oleh karena itu beliau mengharapkan kepada insan Tzu Chi agar dapat menuntaskan separuh perjalanan dari Tzu Chi ini, karena Tzu Chi bisa dikatakan bagaikan bola salju yang saat ini sedang menggelinding, dan bukan tidak mungkin arahnya kearah yang salah, tentu saja ini tidaklah Master Cheng Yen inginkan.

Video kedua mengisahkan seorang gadis muda yang divonis dokter menderita leukemia (kanker darah) dan dokter memperkirakan hidupnya hanya tersisa enam puluh hari saja. Kesedihan tak terkira melanda hati gadis tersebut, sang kekasih yang berusaha menghiburnya tak digubrisnya tetapi dengan kesungguhan hati sang kekasih yang tanpa putus asa terus memberikan semangat dan selalu setia mendampinginnya walaupun akhirnya gadis tersebut akhirnya meninggal dunia tepat seperti yang diperkirakan dokter tetapi sang kekasih berhasil memberikan makna dari cinta kasih dan kebahagian disisa hari gadis tersebut. Video ketiga mengisahkan seorang ibu hamil yang meminta dokternya agar dapat mempercepat proses kelahirannya anaknya, tentu saja hal ini membuat dokter kaget, ibu tersebut mengatakan bahwa ia sudah tidak memilki banyak waktu lagi karena suaminya menderita tumor otak.  Dua jam setelah melahirkan sang ibu langsung membawa bayinya ke ayahnya yang sedang terbaring diranjang rumah sakit. Walaupun ayahnya tidak dapat melihat anaknya, jari mungil bayi tersebut menggengam tangan ayahnya seolah mengerti ia sedang berada dalam dekapan ayahnya, tak terasa air mata mengalir dari mata ayahnya ,sebelum ayahnya meninggal ayahnya membuat video untuk anaknya divideonya ayahnya mengatakan bahwa walaupun ia tidak melihat anaknya tetapi ia sangat menyayanginya ia mengharapkan anaknya untuk menyayangi dan menjaga ibunya.

Email yang kedua atau yang terakhir membahas tentang mimpi Master Cheng Yen, Master Cheng Yen bermimpi ia berada dalam sebuah kereta didalam kereta terdapat penumpang wanita dan pria, sebelum sampai tujuan penumpang pria turun dengan alasan ingin berziarah, Master Cheng Yen berjalan ke gerbong lainnya melihat penumpang wanita yang sedang sibuk bersolek dan Master Cheng Yen melihat keluar ternyata ada seorang yang berpakaian mirip petugas kereta api berusaha sedang memperbaikin rel  kereta api dan ternyata bukan. Master Cheng Yen memberikan dua buah tongkat untuk memperbaiki rel kereta api tersebut. Mimpi tersebut bukan sekedar mimpi biasa yang tanpa makna. Penumpang pria tersebut menunjukan keegoisan dimana ia sibuk mengurusi urusannya sendiri penumpang wanita bagaikan umat awam yang semakin terlena dengan kehidupan duniawi, petugas kereta api yang ternyata bukan bagaikan pembabar Dharma yang tidak mengerti Dharma tetapi berusaha membabarkan Dharma dan dua tongkat tersebut melambangkan kebajikan dan kebijaksanaan yang dapat membawa kita mencapai nirvana.

Video yang keempat mengisahkan seorang kakek berusia 86 tahun, setiap pagi setelah selesai melakukan aktivitasnya ia membawa alat musiknya berjalan menempuh perjalanan jauh kemakam  istrinya untuk memainkan alat musik  mendendangkan alunan lagu kesukaan istrinya. Hal ini telah ia lakukan selama tiga puluh tahun tanpa mengeluh karena pada saat istrinya belum meninggal ia telah berjanji pada istrinya untuk setiap hari memainkan alat musik mendendangkan alunan lagu kesukaannya. Video terakhir mengisahkan seorang ayah yang tidak menyetujui putranya menjadi seorang musisi, sejak putranya beranjak remaja telah menyukai musik, karena ayahnya tidak menyetujui kegiatan anaknya pertengkaran mewarnai hubungan mereka setiap harinya suatu hari ketika sang anak telah sukses menjadi musisi dan akan melakukan konser, anaknya mengharapkan kehadiran ayahnya untuk memberikan dukungan dan restu, ayahnya menyadari bahwa ia telah bersikap keras terhadap anaknya , selama ini ia telah kehilangan waktu yang berharga bersama anaknya karena pertengkaran, dalam perjalanan mengendarai mobil menuju tempat konser anaknya ia sudah membayangkan senyuman kebahagiaan dari anaknya karena kehadirannya , sang ayah bertekad untuk memperbaiki hubungannya dengan anaknya, tiba-tiba sebuah truk didepan muncul membuat ia kaget dan kecelakaanpun tak terelakan, tangannya masih menggengam tiket vvip khusus untuknya.

Master Cheng Yen selalu menghimbau kita agar dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Tetapi apakah kita telah benar-benar dapat mengerti dan menyadari hal ini. Sudahkan kita memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya? 

Gan En

Kamis, 08 November 2012

KEGIATAN                              : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA

Tema : “Jangan Pernah Berhenti Untuk Menjadi Seorang Yang Luar Biasa”
Pembicara : Oey Hoey Leng
Lokasi : Jing Si Books & Café, Pluit.
Waktu : Kamis, 08 November  2012 Pkl: 19:00 – 21:00
Jumlah peserta : 29 orang

Sebelum memulai marilah kita berpikir kita adalah orang-orang yang luar biasa, dengan berbagai macam alasan. Luar biasa karena apa?

Sharing peserta:
Thomas Sx          : mungkin lebih baik jika orang lain yang menyatakan bahwa saya luar biasa, sebab saat ini saya hanya merasa biasa-biasa saja. Saya berusaha untuk lebih mendalami, menghayati, sebagai insan Tzu Chi tetapi masih banyak kekurangan sadar atau tidak sadar. Tetapi yang terpenting adalah tekad, tekad yang ada dalam hati untuk melakukan semuanya secara all out untuk Tzu Chi. Tetapi saat ini yang saya rasakan luar biasa adalah karma jalinan jodoh yang saya dapatkan di Tzu Chi.

Meliza Sj              : untuk menjadi orang yang luar biasa berarti kita harus memiliki pikiran jangan yang seperti biasa, misalkan jika ada seseorang yang memarahi kita jika kita berpikir seperti orang biasa pasti kita akan emosi merasa tidak disukai. Tapi, jika kita berpikir yang tidak biasa kita tahu ini hanya sementara bisa berubah. Jadi, untuk menjadi orang yang luar biasa kita harus berpikir yang diluar orang biasa.

Hoklay Sx             : menyadari bahwa kita itu memiliki sesuatu yang luar biasa bukanlah suatu kesombongan, jangan jadikan suatu yang luar biasa itu menjadi kesombongan. Menggunakan luar biasa untuk hal yang lebih bermanfaat. Luar biasa itu artinya kita bisa dan mau untuk belajar, mengubah kebiasaan buruk. Hidup ini penuh dengan tantanga yang harus ditaklukkan untuk meningkatkan kualitas diri. Di dalam bedah buku mendengar sharing orang lain membuat terinspirasi meskipun kata-kata itu sangat sederhana, jangan meremehkan orang lain ketika orang lain berbicara kita harus mendengarkan sehingga kita bisa mendapatkan.

Sjukur Sx             : setiap manusia waktu dilahirkan tidak bisa apa-apa, setelah tumbuh dewasa dia bisa apa saja. Luar biasa itu seperti kata Master setiap orang punya potensi jika ia bisa menyadarinya ia akan luar biasa. Manusia itu terkadang terkung-kung oleh pikirannya, konsepnya, egonya itu yang membuatnya tidak bisa luar biasa. Sesungguhnya potensinya luar biasa.

Wahyuni Sj         : Master berkata kita adalah Bodhisattva dunia otomatis saat kita menjadi Bodhisattva dunia kita tidak boleh menjadi seorang yang biasa-biasa saja, kita harus berjalan seperti yang tidak biasa kita tidak bole berhenti menjadi orang yang luar biasa. Contohnya : jika biasanya kita hobi shopping tapi saat berada di jalan Bodhisattva kita harus selalu sadar kita harus menjadi contoh, teladan di kehidupan kita. Jadi klo dulu uang untuk shopping tapi sekarang bisa kita donasikan di Tzu chi .

Setiap orang memiliki persepsi masing-masing yang dimaksud dengan luar biasa. Pengertian luar biasa secara umum atau secara duniawi adalah dinilai dari secara ukuran tingkatan sosial, pendidikan, kesuksesan, segala sesuatu yang dilihat memiliki nilai lebih. Pada saat dilahirkan, kita adalah seorang yang luar biasa dimata orang tua kita. Saat bertumbuh dari kecil hingga dewasa merupakan proses luar biasa jadi jika kita patah semangat itu artinya kita telah berhenti untuk menjadi luar biasa.

Bicara tentang luar biasa bukan hanya sekedar bicara tentang materi yang berlebih, kecantikkan yang berlebih, kepintaran yang berlebih, memiliki kemampuan yang lebih dari orang lain. Tapi, sebenarnya bagaimana kita bisa merasa hidup ini dengan nyaman apakah kita bahagia atau tidak bahagaia?

Bahagia atau tidak bahagia tergantung pada :
  • SIKAP pikiran
  • Pandangan, ideologi
  • Ucapan
Kita selalu memiliki pilihan, kita ingin seperti apa? Sikap yang didasari oleh pikiran yang berbeda , maka hasilnya akan berbeda. Jangan menyalahkan lingkungan, karena setiap saat kita selalu memiliki pilihan. Sikap pikiran seperti apa yang mau kita ambil untuk menjadi bahagia atau tidak bahagia berawal dari sikap pikiran kita sendiri. Jadi ketenaran, sukacita, kesuksesan bukan karena orang lain melainkan karena diri kita sendiri.

Di Tzu Chi kita belajar bagaimana menjaga kesadaran kita untuk memilih, Tzu Chi merupakan keluarga besar kita dan di rumah kita memiliki keluarga kecil kita. Yang sering terjadi didalam keluarga besar kita adalah kita merasa sudah cukup layak, sudah cukup benar, dan orang lain tidak. Jadi, selalu kita merasa dia kok begitu dan seterusnya. Salah satu sikap yang harus kita hentikan adalah sikap yang menyalahkan orang lain. Menyalahkan orang lain itu menjadi menurunkan rak kita semakin turun ke bawah membuat kita menjadi terbatas untuk bertumbuh. Tapi jika kita bisa bersikap netral, jika kita mampu menjadi orang yang memiliki cinta kasih tanpa pilih kasih maka kita akan dapat terus bertumbuh. kemampuan ini bisa bertumbuh kembang jika kita bisa berhenti untuk me-lebel orang lain. Tidak mudah memang karena kita harus menjaga kesadaran kita untuk tidak melihat sesuatu secara umum.

Kita harus mampu untuk mengendalikan diri kita sendiri menerima segala sesuatu apa adanya, jika terus complain membuat kita tidak bisa bertumbuh. Kita complain karena kita tidak bisa menerima segala sesuatu yang terjadi diluar exspetasi-exspetasi kita. Untuk itu  kita harus memiliki persiapan melihat sesuatu apa adanya. Banyak hal terjadi dalam kehidupan kita tapi, jangan sampai hal tersebut mengganggu kita.

“Manusia yang luar biasa ia tidak melekat pada masa lampau, ia tidak takut dengan masa depan, tetapi ia yang selalu puas dan bersyukur dengan keadaan saat ini.”
 Bhante : Tejanando

Di Tzu Chi untuk menjadi luar biasa kita harus mengembangkan cinta kasih tanpa pilih kasih kita, apakah kita mampu? Master bilang setiap orang adalah sama menghirup oksigen yang sama, memiliki warna darah yang sama. Master juga bilang jadi orang jangan terlalu berhitungan. Senantiasa berpuas diri (zhi Zhu), bersyukur (Gan En), berpengertian (San Jie), dan lapang dada (Bao Rong).

Sharing peserta :
Maya Sj                : kita sering complain, saat complain berarti kita mengikat jodoh tidak baik dengan orang lain. Belajar untuk sesalu melihat orang lain dari sisi positifnya lama-lama sifat yang suka complain ini akan berkurang. Luar biasa adalah bentuk peningkatan diri kita, bisa mengendalikan diri dengan penuh kesadaran.

Meliza Sj              : kekurangan saya justru adalah kelebihan saya. Mengubah kekurangan menjadi kelebihan, jika kamu adalah sebuah lemon maka jadilah jus lemon yang menyegarkan. Jangan selalu membandingkan ke atas. Membandingkan ke atas tidak ada habisnya selalu ada yang lebih tinggi. Perubahan itulah yang paling bagus, merubah diri adalah yang paling baik.

Stephen Sx         : untuk menjadi manusia luar biasa itu semua berawal dari belajar. Pertama kita harus membuka hati kita dahulu, mau menerima lalu menyadari.

Derren Sx            : luar biasa itu sebagai manusia harus bersyukur apa yang kita terima. Menghargai jerih payah orang tua yang telah bekerja keras demi anak-anaknya. Orang tua saya bukan datang dari keluarga yang serba berkecukupan. Meskipun penghasilan papa tidak besar tapi beliau hanya berpikir untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anak-anaknya. Saya merasa bersalah menikmati kerja keras mereka saya juga ingin berusaha sendiri agar dapat membiayai sendiri kuliah saya, mencari kebahagiaan untuk diri saya sendiri, dan bekerja keras untuk menjadi lebih baik.

Seorang yang luar biasa bukan diukur dari kesuksesan, tetapi kita harus sadari dahulu bahwa kita adalah
manusia yang luar biasa untuk itu kita tidak boleh patah semangat dan terus menjaga diri kita yang luar
biasa ini.
  • Yakinlah pada diri sendiri.
  • Biarkanlah diri kita ditempa (juga oleh orang lain) dan teruslah bergerak maju. Sering kali kita lupa kita mudah marah, mudah tersinggung. Jangan takut diri kita ditempa kita harus terus maju, biarkan diri kita yang seperti berlian ini digosok jangan jadikan diri kita batu penggosok.
  • Hendaknya kita tahu bahwa kita selalu punya pilihan.

Jadi STOP untuk :
v  Menyalahkan orang lain / situasi.
v  Membuat alasan / kambing hitam (pembenaran diri).
v  Menjadi korban kejadian masa lalu. Kita harus “melepas”.

Hidup kita adalah 100% tanggung jawab kita. Jangan menyalahkan orang lain, kita punya pilihan. Apabila seseorang menyadari dirinya sebagai suatu kesayangan karena itu kita harus melindungi diri kita dengan sangat baik. Maka pertama-tama seseorang seharusnya mengembangkan dirinya pada hal yang patut, kemudian dia boleh mendidik orang lain. Maka orang bijaksana seperti itu tidak akan dipersalahkan.

Seringkali yang membuat kita menderita adalah kita ingin mengendalikan orang lain, yang paling penting adalah bagaimana kita mengendalikan diri kita sendiri. Karena, diri sendiri sesungguhnya sukar dikendalikan.  Jika kita merasa berbangga hati karena bisa menaklukkan orang lain sebenarnya tidak demikian karena menaklukkan ribuan orang bukanlah pemenang tetapi jika kita mampu menaklukkan diri sendiri, menjaga hati, pikiran, ucapan, kelakuan kita itulah yang disebut pemenang sejati. Pemenang yang gemilang.

  • Dharma adalah ajaran tentang kehidupan.
  • Melihat diri kita adalah luar biasa, kita juga harus melihat semua orang adalah luar biasa ini merupakan bagian dari pelatihan diri kita.

Konsep 70-30
v  Cara kita menilai diri kita janganlah perfect angkanya 100, tapi juga jangan mengatakan kita nilainya 30. Kenapa? Jika kita merasa nilai kita 100 maka tidak ada lagi yang membuat kita ingin berkembang, demikian juga kita menilai orang lain. Jadi, harus ada ruang. Ruang untuk terus bertumbuh. Menilai dengan konsep 70-30 saat seseorang terlihat tidak seperti apa yang kita bayangkan kita akan memahami karena memang tidak ada yang sempurna setiap orang adalah demikian. Juga jangan fokus di 30 nya, kebiasaan kita adalah selalu melihat di 30 nya misalkan “saya tidak suka ini, itu…” dan tidak melihat 70 nya padahal lebih banyak 70 daripada 30. Betapa bodohnya kita Jika hidup kita habiskan hanya untuk melihat yang 30 dan tidak melihat yang 70 ini sungguh menyedihkan. Jadi, kita harus bijaksana. 70-30 itu sangat penting.

Penutup dari Posan sx   :
  • Hendaknya kita menjadi orang yang luar biasa yang memiliki cinta kasih tanpa pilih kasih dan berhenti menyalahkan orang lain.
  • Menjadi manusia luar biasa yang mampu menaklukkan diri sendiri dan juga merasakan bahwa orang lain juga luar biasa. Menjadi manusia luar biasa yang menginspirasi orang lain.
  • Lihatlah 70 nya, jangan melihat 30 nya.

Gan En.

Kamis, 01 November 2012

KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA.

Tema : Tak Ada Kata Berpisah.
Pembicara : Joni Saharani (Sekretariat He Qi Utara, 3 in 1, sound system).
Lokasi : Jing Si Books & Café Pluit.
Waktu : Kamis, 01 November 2012, pukul : 19:00-21:00 WIB.
Jumlah Peserta : 50 orang.

Akhir tahun 2006 Joni Saharani pertama kali bertemu dengan Livia Shigu di ITC Mangga Dua, kantor Yayasan Buddha Tzu Chi. Sewaktu jam istirahat kantor, Joni Saharani sempatkan waktu ke sana (pada saat itu Joni Saharani masih kuliah sambil bekerja). Begitu masuk tidak ada orang, karena waktu itu recepsionis sedang makan siang, lalu keluar Livia Shigu dan menyapanya. Sempat ngobrol-ngobrol dengan Livia Shigu lalu diajak untuk menjadi relawan. Karena waktu yang dimiliki sangat terbatas, maka Joni Saharani memutuskan untuk menjadi donatur saja. “Oh iya, tidak apa-apa, sama saja” kata Livia Shigu. Ternyata dalam perjalanan Joni Saharani balik ke kantor sudah mentransfer dana lalu menginfokan ke Livia Shigu via sms. Dan terlihat Livia Shigu sangat berkesan terhadap Joni Saharani. Belakangan di smsin oleh Livia Shigu, akhirnya mulai aktif di Tzu Chi.

Tahun 2007 belajar isyarat tangan bersama Kevin dan Karim, mereka sangat mahir “shou yu” (isyarat tangan). Joni Saharani kenal Po San Shixiong, ketika ada pameran Jingsi, lalu diajak Po San Shixiong untuk ikut kegiatan Bedah Buku tetapi Joni belum mengikuti kegiatan bedah buku, setelah bertemu dengan Amelia Devina Shijie lalu diajak, baru ikut kegiatan bedah buku. Pada tahun 2010 Joni Saharani selain sebagai relawan Tzu Chi juga bekerja di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi – Cengkareng di bagian Logistik dan Pembelian. Di sini saya kenal Pau Pin Shigu dan Cenny Shigu sebagai Pemerhati Bidang Pendidikan. Pau Pin Shigu sosok Ibu yang baik bagi karyawan, relawan, guru, staf dan siswa. Cenny Shigu, dia juga selalu membimbing saya. Orangnya sangat bijaksana dan teliti. Berkat dia, apa yang saya kerjakan menjadi lebih baik. Di sini saya mau berterima kasih kepada semua yang telah menjalin jodoh baik dengan saya selama ini, ada juga Ibu Dyah selaku Direktur Pendidikan Sekolah, Suryadi Shixiong, Merry Shijie (bekerja di Yayasan Buddha Tzu Chi dan sering membantu kegiatan di sekolah) dan Jhonny Tanny Shixiong (He Qi Barat 3 in 1 dan sound system). Mereka inilah yang punya andil dalam hidup saya, sehingga sampai hari ini saya bisa tetap di Tzu Chi. Suryadi Shixiong adalah teman SMA saya dulu. Ketika ada baksos di Jakarta Selatan, saya baru tahu bahwa Suryadi kerja di Yayasan. Terus ngobrol-ngobrol, lalu saya tanya ada lowongan di Yayasan? Lalu jodoh itupun datang di Sekolahan. Trima kasih Suryadi Shixiong, berkat Suryadi Shixiong, saya bisa bekerja di Sekolah Cinta KasihTzu Chi dan ada juga Ibu Helena sebagai HRD Yayasan.

“Orang yang mampu menunjukkan jalan yang benar pada kita adalah seorang guru yang baik, orang yang bisa berjalan beriring di jalan yang benar dengan kita adalah sahabat yang bermanfaat” kata perenungan Master Cheng Yen.

Jika ada kesempatan dan waktu maka menjadi jodoh.
1. Tidak ada kesempatan, tidak ada waktu = hargai berkah.
Saya berada di posisi ini pada saat kuliah dan kerja, saya mulai dengan menjadi donatur.

2. Ada kesempatan, tidak ada waktu = atur waktu sebaik mungkin.
Saya kuliah pada hari sabtu dan minggu. Senin sampai jumat harus kuliah 1 malam. Nah, saya atur waktu untuk ikut kegiatan Tzu Chi, ternyata hanya bisa ikut Shou Yu dan Bedah Buku. Di bedah buku saya terinspirasi oleh salah seorang relawan yang masih muda dan kegiatannya banyak sekali. Kenapa dia bisa sedangkan saya tak bisa? Dia adalah Amelia Devina.

3. Tidak ada kesempatan, ada waktu = ciptakan kesempatan.
Setelah selesai kuliah, tunggu tugas akhir, lebih punya waktu tapi kesempatan itu tak ada. Sebenarnya bukan tidak ada kesempatan, tetapi tidak tahu jadwal kegiatan di Tzu Chi. Lalu saya datang ke Jingsi Pluit lihat jadwal kegiatan apa saja dan kapan. Ternyata setiap minggu ada kegiatan sehingga kesempatan itu ada. Tzu Chi itu melakukan sesuatu untuk orang lain. Saya membaca status di Facebook teman, ada yang memberikan komentar kepadanya, Kenapa ikut Tzu Chi, habis waktu, capek, tidak dapat apa-apa. Setelah saya pikir-pikir memang benar lebih banyak waktu kita di Tzu Chi dan jawabannya bukan Tzu Chi yang butuh kita, tetapi kita yang butuh Tzu Chi. Jikalau mau berbuat kebajikan, kesempatan itu ada di Tzu Chi. Dengan membantu orang lain, kita bahagia dan merasa lebih baik dari orang yang kita bantu maka kita bisa bersyukur. Menyadari kita berlebih dibanding yang berkekurangan.

4. Ada kesempatan, ada waktu = gan en.
Tahun 2008 dilantik Biru Putih di RSKB Cengkareng. Pernah berikrar akan selamanya di Jalan Tzu Chi.

Tahun 2011 Pada kegiatan Hari Ayah, Like Shigu menjelaskan kalau bervegetarian pas hari Ayah, selain tidak membunuh makhluk hidup sekaligus juga melestarikan lingkungan, dengan begitu bisa mendapatkan pahala lalu melimpahkan jasa ini kepada Ayah. Kemudian Joni pun berikrar akan terus bervegetarian. Saya teringat kata Perenungan Master Cheng Yen: “Jangan menganggap remeh diri sendiri karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga”, kata Joni.

Awalnya saya diberi tanggung jawab oleh Livia Shigu dibagian seketariat dan Sound System. Di sini saya kenal dengan Feranika Husodo yang bersumbangsih di sekretariat dan sounds system. Ada Bambang Shixiong juga. Setiap orang adalah Sutra Hidup. Saya banyak belajar dari orang-orang yang saya temui, dan selama berada di “belakang layar” selama mengikuti acara Training Abu Putih, Biru Putih, Komite, banyak ilmu yang didapat dari sharing mereka. Di 3 in 1, Henry Tando banyak membantu (membimbing) saya. Dulu ada Widarsono, sekarang juga sudah pulang kampung. Riadi dari He Qi Barat juga pernah membimbing saya. Kita selalu bareng ketika ada kegiatan kolaborasi He qi Barat dan Utara.

“Dengan keyakinan, keuletan dan keberanian tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini”, kata Perenungan Master Cheng Yen. Awalnya Joni takut ketika mendapat berkah fungsionaris. Seandainya dulu tidak menerima tanggung jawab itu, mungkin hari ini tidak berada di sini. Karena keyakinan, keuletan dan keberanian maju terus, maka tidak takut tidak berhasil. Di Tzu Chi banyak yang membantu. Modal nekad. Just do it. Banyak yang akan menolong untuk terus maju. Tidak ada kata berpisah, ikrar awal “terus berada di jalan Tzu Chi”, jika masih ada jiwa di raga ini dan jodoh kita terjalin baik, saya percaya kita akan bertemu lagi suatu saat”. Master pernah berkata gunakan waktu semaksimal dan mengejar kesempatan. Semoga dua atau tiga tahun lagi, saya bisa berkunjung ke Jakarta dan hidup lancar.Gan en.

Sharing dari Amelia Devina:
Kesan saya terhadap Joni adalah seseorang yang selalu punya waktu, selalu menyempatkan diri, tidak pernah mengeluh, selalu siap menerima tanggungjawab. Dia selalu susah menolak, kalau diminta. Karena menerima tanggungjawab jadi banyak belajar. Joni sifatnya iseng dan humoris (pintar bermain kata-kata plesetan). Joni selalu siap membantu kalau dibutuhkan (walau orangnya tidak hadir, hati selalu hadir). Di Depo, Joni yang mensetting Sound Systemnya. Jadi kalau ada Joni, tenang dech. Gan en sudah menjadi teman yang baik. Kami berharap Joni akan kembali sharing seperti saat ini. Saya dulu juga sering diantar Joni kemana-mana, selalu siap antar jemput. Joni baik orangnya.

Sharing dari Po San:
Senang bisa bersama Joni. Hari ini ada Bedah Buku berkat Joni yang membantu setting sounds system dan mic. Gan en Joni sudah membantu dengan sungguh-sungguh. Dulu bedah buku kadang di lantai bawah, jadi Joni yang mengangkat peralatannya naik turun. Saya sudah tidak ingat cerita dulu, gan en Joni masih mengingatnya.
Sharing dari Henry Tando:
Ternyata saya dapat kesempatan juga untuk berbicara. Saya hari ini terharu dan tergugah, pas foto-foto relawan tampil ada Widarsono Shixiong. Saya teringat perpisahan Widarsono Shixiong, pulang kampung bukan berarti berhenti tetapi menunggu tumbuhnya relawan baru. 3 in 1 bisa introspeksi diri, ternyata ini loh gunanya 3 in 1. Saya selalu minta tolong sama Joni Shixiong. Setelah mendengar ikrar Joni, timbul kekuatan baru dan semangat baru dalam diriku. Di Tzu Chi tidak takut jauh dari peradaban, benih cinta kasih pasti akan tumbuh.

Sharing dari Bambang:
Kalau ada tekad ada jalan, di Tzu Chi menjalin jodoh dengan orang, cinta tidak akan berkurang jika dibagi malah akan berkembang. Biar semua orang tahu, jika saya lupa yang lain akan mengingatnya. Pada saat jatuh, ada yang menarik. Joni ini memang sifatnya usil, tapi dari keusilannya lalu bisa akrab.


Sharing dari Feranika Husodo:
Kenal Joni dari Livia Shigu. Saya belajar Sound System dari Joni tanggal 4 Agustus 2009. Dia adalah guru saya. Ketika mendapat berkah mengedit video, mengetik text, akhirnya saya minta Joni Shixiong bantuin. Sama-sama berbagi ilmu. Kesan saya terhadap Joni: orangnya selalu membantu dan bisa diandalkan. Kalau ada kegiatan kebaktian “Gong Xiu”, beberapa hari sebelumnya saya sudah minta tolong sama Joni Shixiong untuk mensetting Sound System. Dan dia dengan senang hati pasti akan membantu.

Sharing dari Melliza Suhartono:
Joni adalah teman. Joni benar-benar orang Tzu Chi sejati, ramah, selalu tersenyum, sabar mengajarin orang penuh senyum, tekun dan penuh tanggungjawab. Saya belajar banyak dari dia. Joni seperti Bodhisattva, kalau melihat orang susah langsung datang membantu. Pernah sewaktu Training Abu, Yayasan tidak mempersiapkan Sound System. Lalu Joni dengan gigih mencari bantuan, dan akhirnya dibantu Livia Shigu by phone ke Yayasan. Kalau kerjain video (dikasih subtitle) bisa dikerjakan sampai pagi. Kalau saya lebih memilih tidur jika sudah malam. Gan en Joni Shixiong.

Sharing dari Maya:
Saya belum kenal Joni, pada bulan 7 penuh berkah kemarin, saya kebagian tugas mengatur barisan. Saya lihat layarnya kecil. Lalu saya lihat Joni, dan mengkritik kalau layarnya itu terlalu kecil, yang dibelakang tidak akan kelihatan, gimana sounds systemnya koq begini? Saya tidak tahu kalau Joni ini dibagian Sound System. Ternyata Joni menjawab, nanti dia sampaikan ke bagiannya. Kesan saya, dia orangnya baik, karena dia menjaga perasaan saya, seandainya dia bilang dia yang urus Sound System, tentu saya akan malu jadinya.

Sharing dari Livia:
Saya sangat kehilangan. Memang benar kesempatan harus dicari. Waktu dan jalinan jodoh ada. Biasanya saya meeting beberapa bulan sekali di Yayasan. Nah pas hari meeting itu, ketemu Joni. Lalu saya ajak jadi donatur. Sewaktu acara Pemberkahan Akhir Tahun, Joni tanya: “saya bisa bantu apa?”. Nah Livia Shigu jawab: “Bantu beresin buku-buku dan meja”, relawan yang lain juga kalau datang suka membantu. Saya mewakili Team He Qi Utara mengucapkan Gan en. Sangat Gan en ada Joni yang sangat membantu. Dulu saya juga foto sendiri dan membuat laporan sendiri. Gan en kepada semua Team. Joni walaupun bukan Buddhis, tapi mau pagi-pagi datang mensetting Sound System. Kalau ada Joni, tenang dech. Kalau ditanya bisa tidak, selalu menjawab bisa. Video untuk sharing Chao San juga Joni yang bantu, padahal dia ada acara ke Puncak, tapi masih sempat singgah untuk bantuin. Oh ya, Like Shijie ada bilang, tidak bisa hadir malam ini. Kita doakan sehat, sukses selalu dan menyebarkan Dharma Master Cheng Yen sampai ke Kalimantan.

Sharing dari Hok Lay:
Senang melihat smiling facenya Joni. Dikasih kerjaan selalu bilang berkah. Selalu senyum, tidak pernah ngedumel, mengeluh. Di bidang Sound System, enjoy saja. Speaker dan amplifier di Gong Xiu adalah hasil daur ulang dari Joni.

Sharing dari Stephen Ang:
Bekerja dengan sepenuh hati sudah termasuk Profesional. Joni Saharani waktu demi waktu belajar terus, dan akhirnya bisa. Keputusan ada di dalam diri kita, waktu bisa diatur. Selesaikan terlebih dahulu urusan pribadi baru membantu yang lain, seperti yang dianjurkan Master Cheng Yen. Ketika bertugas pasang poster saya sempat bertemu dengan Joni Saharani walaupun dia punya tugas ke luar kota, tapi masih menyempatkan waktu untuk membantu memasangkan Poster. Pengalaman yang baik adalah mendengar dari nara sumber yang nyata.


"Hati yang paling bernilai dalam kehidupan ini adalah hati yang tahu berterima-kasih. Kekuatan paling besar dalam kehidupan ini adalah kekuatan cinta kasih", kata Perenungan Master Cheng Yen.

Joni berterima-kasih kepada semua relawan dan kita juga akan berterima-kasih kepada Joni. Kita bisa mengambil semangat Joni untuk kehidupan kita.

Sharing dari Widarsono:
Joni lebih beruntung, di Kalimantan ada kantor penghubung. (Jarak tempuh kediaman Joni dengan kantor Penghubung berkisar 4 jam perjalanan). Salam penambah semangat untuk Joni.

Gan En.