Kamis, 13 Desember 2012


KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI, UTARA.

Tema : Sharing Pulang Kampung Halaman Batin.
Pembicara : Lo Hok Lay Shixiong, Leo Samuel Salim Shixiong (Relawan dari Medan), Amelia Devina Shijie, Veni Shijie.  
Pembawa Acara : Amelia Devina Shijie.
Lokasi : Jing Si book and Café, Pluit
Waktu : Kamis 13 Desember 2012, Jam 19.00-21.00 WIB.
Jumlah peserta : 35 orang.

Sharing Shixiong / Shijie tentang relawan Komite.
Puspa Shijie :
Kalau masih menjadi relawan biasa mungkin tanggung jawabnya itu masih belum begitu berat, tetapi kalau sudah menjadi relawan komite mempunyai tanggung jawab yang lebih besar. Jadi kalau ada kegiatan maka mereka yang memegang tanggung jawab .

Budi Shixiong :
Menjadi relawan kembang belum tahu Tzu Chi seperti apa, lalu menjadi relawan abu putih maka ia menerima Tzu Chi dan menjadi relawan biru putih berarti sudah sepaham dengan paham Tzu Chi. Kalau sudah menjadi komite maka ia mempunyai tanggung jawab, seperti menjadi PIC dalam suatu acara kegiatan dan menjadi teladan bagi relawan lainnya.

Yogi Shixiong :
Saya belum menjadi relawan tapi kalau dilihat menjadi relawan saja sudah luar biasa, apa lagi menjadi relawan komite yang harus memberikan contoh kepada yang lain.

Sharing relawan yang pada bulan November 2012 lalu pulang kekampung halaman batin dan dilantik oleh Master menjadi relawan Komite.

Leo Samuel Salim (Wei Qiao) Shixiong.
Sewaktu naik ke panggung untuk dilantik merasa bahagia dan terharu, karena penantian selama 7 tahun baru terlaksana pada tahun ini. Masuk Tzu Chi dari tahun 2005 sampai dengan 2010 masih terus mencari kunci, padahal jawaban dan ajaran yang bagus sudah ada tapi masih merasa ragu dan masih ingin tahu lebih detail lagi. Sekian tahun menjalankan Tzu Chi, sudah beberapa kali direkomendasi untuk menjadi komite tapi merasa jodoh masih belum matang. Tahun 2011 baru merasa mantap untuk menjadi komite. Ketika dilantik mendapatkan pengakuan sebagai murid Jing Si, juga disematkan sebuah kain kecil dengan tulisan Hati Buddha, Tekad Guru”. Master selalu mengatakan hal yang sama yaitu hendaknya hati kita layaknya seperti hati Buddha.
 



Master saat berguru dengan Yin Shun Dao Shi mendapatkan 6 huruf “Wei Fo Qiao, Wei Zhong Sheng - Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk”. Selama 40 tahun Master selalu mengajarkan Demi semua makhluk, baru sekarang ini Master mengajarkan Demi ajaran Buddha. Master juga mengharapkan komite yang dilantik bisa terus menyebarkan ajaran Jing Si. Komite mempunyai tugas untuk menjadi pendamping dan juga contoh yang baik bagi anak ayam dan bagi relawan yang baru. Menjadi komite bukan berarti menjadi sempurna tapi kembali ketitik awal, dimana harus belajar dan terus belajar.








Veni (Lu Hui) Shijie.
Lima tahun yang lalu sudah masuk Tzu Chi, tapi hanya mengikuti kegiatan saja. Setelah mengikuti kegiatan Tzu Chi merasa bersyukur dan tahun lalu sebenarnya sudah mau dilantik menjadi komite tapi masih merasa belum yakin. Sampai tahun ini merasa hati lebih tenang dan juga yakin untuk menjadi komite. Sekarang menjadi lebih yakin lagi untuk menjalankan Tzu Chi (Sheng Sheng Shi Shi Zuo Tzu Chi).

Lo Hok Lay (Chi Dan) Shixiong.
Dulu setiap kali diajak untuk melakukan Tzu Chi selalu marah dan tidak mau. Tahun 2008 ketika sudah masuk Tzu Chi lalu pulang ke Taiwan baru merasa terbuka, ketika kembali dari Taiwan bertekad menjadi relawan dan menjalankan Tzu Chi. Tahun 2009 berikrar untuk tidak merokok, tapi baru pada tahun 2011 benar-benar berhenti merokok dan tahun 2010 berikrar untuk bervegetarian. Perjalanan di Tzu Chi adalah perjalanan untuk bertobat dan mengikis kebiasaan buruk kita. Melatih kebijaksanaan melalui 4 misi dan 8 jejak langkah, jika seorang komite tidak pernah mengikuti survey kasus, bagaimana ia bisa membimbing relawan yang lainnya, seperti membaca buku dan hanya tahu teorinya saja tapi tidak pernah praktek.

Detik demi detik kita harus selalu bersyukur bahwa kita masih hidup, karena umur manusia hanyalah setarikan nafas saja. Menjadi komite harus “Gan En Bei Xu Yao - Merasa bersyukur bahwa kita masih dibutuhkan”. Master bilang yang paling sulit diatasi adalah Kemalasan, karena pikiran yang menjadi akar dari kemalasan, jadi bukan hanya jasmani saja yang malas tetapi batinnya juga menjadi malas. Master mengatakan proses belajar tidak pernah berhenti, jadi jangan merasa sudah pintar dan hanya mau untuk menjadi pengajar, tetapi kita harus selalu mengganggap diri kita adalah pelajar. Menjadi komite bukanlah berarti lulus dan tamat belajar, tapi harus terus belajar untuk memperdalam visi dan misi, serta memperdalam niat yang ada dan menjadi komite harus memegang tanggung jawab yang lebih untuk membimbing relawan yang lain, juga terus menyebarkan ajaran Jing Si.

Amelia Devina (Lu Wen) Shijie.
Mengenal Tzu Chi sudah sejak kecil sekitar dari tahun 1999 dan masih duduk dibangku sekolah (SMP), ketika itu merasa seperti masuk kedunia lain dan waktu itu sering mengikuti kegiatan Tzu Chi bersama orangtua yang juga adalah relawan. Saat lulus kuliah di tahun 2007 baru menjadi relawan abu putih, dan ketika menjadi relawan biru putih, baru tahu dan merasakan menjadi relawan itu seperti apa. Dengan mengikuti kegiatan bedah buku mendapatkan banyak pembelajaran, juga pemikiran dan pandangan banyak berubah.

Saat direkomendasikan menjadi relawan komite tidak mempunyai kepercayaan diri, tetapi setelah menjadi relawan komite mempunyai pandangan baru bahwa relawan komite itu bukan hanya mengenai pekerjaannya ataupun tanggung jawab saja, tapi menjadikan Visi – Misi dan tekad Master menjadi Visi – Misi dan tekad kita juga. Di saat ini kita sudah bertemu dengan guru hidup yang bisa membimbing kita, itu adalah kesempatan yang sangat langka dan sudah sangat luar biasa, apalagi kita bisa mengabdi / berbakti pada guru kita dengan cara menjalankan ajarannya, maka itu adalah kesempatan yang harus digenggam.

Lo Hok Lay Shixiong => Ketika jodoh sudah datang maka lakukan saja dan jangan merasa belum waktunya, jadi seakan-akan menolak jodoh yang datang dan bukannya menerima, sedangkan kita diajarkan untuk selalu bersyukur dan menerima yang datang kepada kita. Hendaknya kita harus mensyukuri apa saja yang datang dan yang berjodoh dengan kita. Sebagai teman atau pun sesama relawan juga harus bersyukur bisa bersama, apalagi kita sudah berjodoh dengan Master dan bisa menjadi murid Master, kalau jodoh itu ditolak maka betapa sombongnya diri kita. Pesan Master adalah “Genggamlah saat ini dengan baik”.

Leo Samuel Salim Shixiong => Di Afrika selatan ada seorang Shijie yang dulunya adalah penerima bantuan tapi sekarang dilantik menjadi komite. Kehidupannya dulu begitu mengenaskan tapi ia bisa keluar dari kubangan penderitaannya itu dan sekarang telapak tangannya tidak lagi menghadap keatas tapi menghadap ke bawah. Kata perenungan Master  “Daripada berharap pada orang lain, lebih baik berharap pada diri sendiri”

Sharing peserta.
Sharing dari seorang Shixiong :
Semua ini adalah proses dari mencari identitas, tetapi identitas ini bukan secara physikologis tapi identitas secara spiritual, karena ada yang tidak dapat dijelaskan secara physikologis, yaitu Jodoh.

Lina Shijie :
Menjalankan Tzu Chi membuat kita belajar, dan baru beberapa bulan lalu bertekad untuk menjadi komite. Suatu hari nanti ingin benar-benar menjadi murid Master, walaupun sekarang ini memang sudah menjadi murid Master tapi belum secara resmi.

Feranika Shijie :
Dulu setiap kali ditanya mau atau tidak menjadi komite? selalu berpikir dan menjawab tidak. Karena di waktu itu melihat ada beberapa kejadian di Tzu Chi yang membuat keberatan, dan bukan karena meragukan ajaran Master tapi karena mempunyai konsep pemikiran yang salah. Seiring berjalannya waktu pemikiran menjadi lebih terbuka dan bila sekarang ada yang bertanya mau atau tidak menjadi komite, pasti akan menjawab mau tapi waktunya kapan tidak tahu dan sesuai dengan jodoh.

Penutup oleh Amelia Devina Shijie.

Tanggung jawab bukanlah hal yang menakutkan, karena melalui tanggung jawablah kita bisa melatih diri. Kalau kita tidak bisa melatih diri, baik itu dalam berkegiatan ataupun dalam kehidupan sehari-hari maka kita tidak akan tumbuh dan terasah. Kalau tanpa ada cobaan dalam hidup maka rasa walas asih kita tidak akan timbul. Dengan kita melalui kesulitan barulah kita melatiih diri.

Gan en.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.