KEGIATAN: BEDAH BUKU, HE QI: UTARA.
Tema: Bab 2 “Batas Pemisah Kecepatan Waktu”.
Buku: Ilmu Ekonomi Kehidupan.
Pembicara: Po San.
Lokasi: Jing Si Books & Cafe Pluit.
Waktu: Kamis, 29 November 2012, Pukul: 19.00 - 21.00 WIB.
Jumlah Peserta : 20 orang.
Waktu akan terasa panjang ketika menunggu orang atau ketika terjebak
macet, sedangkan waktu akan terasa pendek ketika kita sibuk ataupun
ketika senang. Orang yang lagi senggang, waktunya tidak terpakai untuk
mengerjakan sesuatu hal, akan terasa lama berlalu baginya.
Einstein pernah mengatakan: Apa itu realitivity? Duduk di samping
kompor yang hangat, sebentar saja akan terasa lama, jika duduk di
samping cewek yang menarik, waktu terasa cepat berlalu.
Bagi orang
sakit, waktu terasa lama dilalui. Solusinya supaya waktu bisa cepat
berlalu, batin dioptimalkan dengan berpikiran jernih, mengembangkan
batin yang sehat. Jika fisik sakit dan tidak bisa menerima keadaan, maka
batin juga ikut sakit.
Waktu lebih berharga daripada benda (berlian). Waktu dapat membuatmu
menjadi bijaksana. Waktu tidak dapat dibeli, setelah lewat tidak akan
kembali. Waktu berjalan terus, oleh karena itu setiap detik harus
dimanfaatin.
Apa yang kita sibukkan selama hidup ini?
Menuju penderitaankah atau menuju kondisi yang luas, cemerlang, penuh vitalitas dan cinta kasih?
Mereka yang setiap pagi membuka mata, lalu menggunakan setiap menit
dan detik secara aktif dan riang adalah Bodhisattva Dunia, sedangkan
yang menggunakannya secara tidak tepat, mungkin dapat merusak
kelestarian alam, tidak hanya mencelakai orang lain, namun juga
mencelakai dirinya sendiri.
Dalam memperbincangkan kehidupan, kita merasa senang, namun begitu
membicarakan kematian, semua merasa takut. Mengapa takut mati? Karena
takut mengalami perubahan yang belum siap dihadapi. Hiduplah seolah-olah
hari ini merupakan hari terakhir. Setiap orang pasti menghadapi
kematian. Persiapkanlah mental masing-masing. Tidak penting berapa lama kita hidup, tetapi yang paling penting berapa bermakna hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.