Kamis, 23 Februari 2012


Kegiatan : BEDAH BUKU,  HE QI : UTARA.

Tema : SULIT UNTUK TIDAK TERPENGARUH OLEH KONDISI LUAR
Buku : 20 Kesulitan Dalam Kehidupan, Bab XIX
Pembicara : Djohan Kurnia
Lokasi : Jing Si Books & Café Pluit
Waktu : Kamis, 23 Februari 2012, Pkl : 19:00 – 21:00
Jumlah Peserta : 38


Apakah yang dimaksud dengan pikiran ?
Dalam pengertian bahasa Inggris adalah Heart, dalam bahasa Mandarin xin sedangkan dalam bahasa indonesia hati, dan sesuai dengan konteks ajaran agama Buddha menuju satu arti yang berarti batin.





Apakah hubungan batin dengan kondisi luar?
Pikiran/batin kita selalu di pengaruhi  kondisi luar yang berada disekiling kita. Setiap saat  batin kita berproses terhadap kondisi (semua hal yang berada di luar diri kita), sebagai umat awam kita mempunyai dualisme, ada rasa suka dan ada rasa tidak suka, dan inilah yang membuat kita terpengaruh oleh kondisi luar, contohnya pada saat kita berada dalam ruangan yang panas ataupun dingin batin kita pasti terpengaruh bahkan tidak dapat berkonsentrasi terhadap hal yang ingin kita lakukan.


Satu Kesulitan bila kita tidak dapat memahami penderitaan.
Dalam proses pembelajaran kita pasti mengalami berbagai hal termasuk hal-hal yang baik maupun hal-hal yang buruk, dapatkan kita memahaminya ?  kita tidak menyadari kesibukan dari pikiran kita. Kita harus memberikan kesempatan pada batin kita tanpa tergantung kepada kondisi luar.        


Hui Ke sebagai guru Zen di Tiongkok dalam pengembaraanya mencari ajaran kebenaran, ia berjalan ribuan mil dan berlutut dalam cuaca salju selama tujuh hari bahkan memotong lengannya untuk menunjukan keteguhan hatinya.

Di sisi lain Sang Buddha yang terlahir sebagai putra raja yang memiliki harta yang berlimpah dengan tegas meninggalkan segalanya untuk mencari ajaran kebenaran dan berhasil menjadi Buddha dan membabarkan Dhamma demi kita semua, kita harus menyadari belajar Dhamma perlu usaha bahkan perlu pengorbanan.

Keserakahan dapat menyebabkan kematian
Pada zaman Sang Buddha, saat sang Buddha dan muridnya Ananda melakukan perjalanan  menemukan uang perak yang berkilauan dan di belakang sang Buddha seorang ayah dan anak yang mengetahuinya dan mengambil uang tersebut. Karena keserakahnyalah akhirnya ayah dan anak tersebut di jatuhi hukuman mati. Inilah yang membedakan umat awam dan orang yang bijaksana yang tidak terpengaruh oleh kondisi luar.
 
Karena suatu perbuatan di landasi keserakahan munculah karma, buah karma akan muncul sesuai dengan kondisi batin. Master Cheng Yen  menyatakan agar badan jasmani melakukan hal yang berguna.
 

Kita cukup beruntung terlahir di dunia ini sebagai manusia dan diberikan berbagai perasaan dan emosi. Marilah, jangan membuang emosi kita dengan mengejar benda-benda dunia, tapi gunakanlah perasaan cinta dan kasih saying untuk turut membantu kesejahteraan semua manusia. Inilah ajaran kebijaksanaan dari para Bodhisattva,

 Gan en.

Link terkait :
Artikel Kegiatan Bedah Buku
Undangan Final Kegiatan Bedah Buku
Undangan Draft Kegiatan Bedah Buku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.