Kegiatan: Bedah Buku, He Qi: Utara.
Tema: Bab XX Sulit Untuk Memahami Metode Terampil.
Buku: 20 Kesulitan dalam kehidupan (hal. 243-253).
Pembicara: Ji Shou Shixiong
Lokasi: Jing Si Books & cafe Pluit.
Waktu: Kamis, 01 Maret 2012, Pukul: 19.00- 21.00 WIB.
Jumlah Peserta : 55 orang.
Ada
beberapa orang lebih memilih berjalan atau bentuk aktivitas lainnya
daripada melakukan namaskara. Apa perbedaan antara berjalan dan
melakukan namaskara di depan sebuah rupang? Saat kita berjalan, pikiran
kita masih mudah mengembara dan karena kita biasa berjalan dengan orang
lain, kita mulai bergosip tentang orang lain. Meskipun kita sedang
latihan fisik tetapi mulut kita terus menciptakan karma buruk dengan
kata-kata yang kita ucapkan dan pikiran kita terganggu karena mendengar
begitu banyak celaan tentang orang lain. Jadi, ketika kita latihan,
mulut dan pikiran kita tidak mampu dijernihkan.
Lalu apakah bodhisattva itu?
Awal
perjalanan Ji Shou Shixiong di Tzu Chi, sebagai donatur terlebih
dahulu. Kemudian diajak oleh relawan untuk mengikuti kegiatan, tetapi Ji
Shou Shixiong selalu tak punya waktu untuk ikut. Selama tiga bulan
relawan Tzu Chi ini tak pernah putus asa, selalu mengajak Shixiong untuk
mengikuti kegiatan, sehingga suatu hari tergeraklah hati Ji Shou
Shixiong, lalu Shixiong juga mengajak istrinya untuk ikut serta dalam
kunjungan kasih. Mereka mengunjungi seorang nenek dan memberikan beras
kepadanya setiap dua minggu sekali, serta membawa makanan yang siap
untuk dimakan pada saat itu juga. Ketika mereka sampai di rumah nenek
dan memberikan makanan itu, nenek lalu membagi porsi makanannya menjadi
dua. Satu dipersembahkan ke altar mendiang suaminya. Ji Shou Shixiong
yang melihat kejadian ini lalu timbul suatu perasaan yang tak dapat
diungkapkan dengan kata-kata. Dia melihat seorang nenek yang sudah tua,
tapi masih mengingat suaminya serta masih melayani. Semenjak saat itu Ji
Shou Shixiong selalu menyempatkan waktu untuk mengikuti kegiatan yang
ada.
Jika
kita menginginkan perubahan maka lakukan dalam 21 hari berturut-turut,
karena itu nantinya akan menjadi kebiasaaan baru kita. Apabila pada hari
ke empat, lima atau enam sulit untuk dilakukan, maka itu akan menjadi
penghalang kita. Jika kita melakukannya dengan mudah maka kita akan
berhasil membentuk suatu kebiasaan yang baru.
Tema: Bab XX Sulit Untuk Memahami Metode Terampil.
Buku: 20 Kesulitan dalam kehidupan (hal. 243-253).
Pembicara: Ji Shou Shixiong
Lokasi: Jing Si Books & cafe Pluit.
Waktu: Kamis, 01 Maret 2012, Pukul: 19.00- 21.00 WIB.
Jumlah Peserta : 55 orang.
Metode
terampil adalah kebenaran yang sebenarnya. Karena semua melakukan maka
menjadi suatu kebenaran. Melakukan tanpa memahami dan mendalami adalah
suatu kesalahan yang akan menjadi masalah bagi kita, seperti kata Master
Cheng Yen: “banyak hal jika tidak dipahami, hanya belajar permukaannya
saja maka akan menjadi masalah bagi kita”.
Kegiatan sosial di Tzu Chi adalah “Metode Terampil”, sedangkan metode terampil adalah suatu alat.
Tzu
Chi mempunyai budaya humanis, bersyukur pada penerima bantuan karena
dengan melihat penderitaan secara langsung maka kita punya peluang untuk
berbuat kebajikan dan dengan adanya penderitaan, mengajari kita untuk
bisa bersyukur (tahu berpuas diri) dalam kehidupan ini.
Seperti yang diajarkan oleh Sang Buddha, ada 4 kebenaran mulia, yaitu:
- Adanya derita.
- Penyebab derita.
- Menghapus penderitaan.
- Mencapai kebahagiaan.
Sebenarnya
namaskara adalah sebuah ekspresi dari rasa hormat kita kepada Guru dan
kebijaksanaannya yang mulia. Namaskara juga bermanfaat bagi tubuh dan
pikiran. Ketika kita melakukan namaskara di depan rupang Buddha, secara
fisik kita berlatih, secara verbal kita menyebut nama Buddha dan secara
pikiran kita memvisualisasikan serta merenungkan ajaran-ajaran Buddha,
mengingatkan diri kita sendiri untuk mengikuti semangat dan langkah para
Buddha dan bodhisattva. Proses ini merupakan sebuah metode pengembangan
spiritual, secara perlahan-lahan kita mengembangkan kebijaksanaan kita.

Menurut Hok Lay shixiong, bodhisattva adalah calon Buddha yang menolong orang lain. Orang membutuhkan apa, kita bantu.
Lalu apa arti Amituofo?
Setiap
umat Buddha selalu mengucapkan Amituofo apabila saling menyapa, yang
artinya berkah, pencerahan dan umur yang tak terbatas.

Ji Shou Shixiong sendiripun heran waktu yang dipergunakan
selama sehari 24 jam itu kemana saja ya? Padahal kerja hanya 8 jam yaitu
sepertiga hari. Lalu 8 jam ketiganya dipergunakan untuk tidur.
Sedangkan 8 jam yang kedua dipergunakan untuk apa? Nah, masalahnya di
sini, dimana kita menghabiskan waktu yang delapan jam ini? Kadang kala
kita menunggu, baik itu nunggu antrian di toilet atau nunggu kendaraan.
Sebenarnya apa yang mau dilakukan dalam hidup ini? Apakah kita menyadari
dimana waktu itu dihabiskan?
Jika kita bisa menghargai waktu maka kita akan menghargai hidup dan akan bahagia.

Di dalam Sutra
Intan, Buddha berkata: “Mengetahui ajaran-ajaranKu seperti sebuah rakit
yang dapat menyeberangkan anda dari sungai penderitaan”. Master Cheng
Yen juga ingin agar kita semua dapat menyeberangi sungai tersebut.
Jangan ada timbul masalah di tengah-tengah penyeberangan tersebut, yang
mengakibatkan rakit terbalik, sehingga semuanya tenggelam tanpa mencapai
tujuan akhir
Ada 4 sup resep Tzu Chi menurut Ji Shou Shixiong:
- Terharu baru bisa bersyukur.
- Hidup sederhana baru bisa berpuas diri.
- Memahami baru bisa pengertian.
- Hanya ada cinta baru bisa memaafkan.
Sebagai penutup Po San Shixiong memberikan beberapa kata motivasi:
- Manfaatkan setiap detik kehidupan kita dengan sebaik-baiknya.
- Master Cheng Yen pernah berkata: “ Jika sudah tidak hidup, apa yang bisa membuat kita berharga?”
- Buddha Dharma harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dipelajari saja.
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
Masalah
di dunia tidak mampu diselesaikan oleh seorang saja. Dibutuhkan uluran
tangan dan kekuatan banyak orang yang bekerjasama untuk dapat
menyelesaikan masalah di dunia (kata perenungan Master Cheng Yen).
Gan en.
Link terkait :
Artikel Kegiatan Bedah Buku
Undangan Final Kegiatan Bedah Buku
Undangan Draft Kegiatan Bedah Buku
Link terkait :
Artikel Kegiatan Bedah Buku
Undangan Final Kegiatan Bedah Buku
Undangan Draft Kegiatan Bedah Buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.