KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA
Tema : Sharing Pulang Kampung Halaman Batin 14-20 Juni 2012
Sharing by : TCBBK, Bambang sx, Po San sx, Lim Jishou sx
Lokasi : Jing Si Books & Café Pluit
Waktu : Kamis, 28 Juni 2012, pk : 19:00-21:00
Jumlah Peserta : 28 orang
Sharing Wahyuni Lo sj
Training dikuti lebih dari 300 orang fungsional dari 28 negara di dunia.
Tema pelatihan 4in1 : Kebijaksanaan Boshisatva Tak Terbatas Bagaikan Bola Lazuri.
Bola lazuri : bening bagai kristal bersih tanpa noda (hati yang tulus, penuh tekad dan tanpa pamrih).
Tujuan pelatihan:
1. Dharma masuk dalam hati
2. Praktek nyata dharma dalam hidup sehari-hari
3. Membagikan /sharing manfaat praktekkan cinta kasih untuk mengajak orang lain berbuat kebajikan
--> Menyucikan hati manusia.
- Belajar dan praktek 8 jalan mulia.
- Taat dan praktek 10 sila.
- Genggam kesempatan selalu menanam benih kebajikan.
- Manfaatkan jalinan jodoh baik dengan orang lain --> menolong orang lain untuk menolong diri sendiri.
Sutra makna tanpa batas
Dapat bekerja dengan tenang membangkitkan welas asih.
Dapat mengatasi berbagai kesulitan.
Membina diri dengan membantu orang lain yang menderita.
Filosofi : Keyakinan, Tekad, Melakukan sepenuh hati.
Melatih diri : sutra makna tanpa batas
- Ke dalam : Dharma masuk ke dalam hati.
- Ke luar : Menyebarkan kebajikan kepada orang lain dengan 4 cara : He xin, He qi, Hu ai, Xie li.
Resep 4 sup Tzu Chi : puas diri, bersyukur, pengertian, toleransi.
Aula Jingsi Jingsi Hua Lien
Proyek Inspiratif-> semangat Bersatu hati, ramah tamah, saling mengasihi, gotong royong dengan Kemandirian
XIN KUAN NIAN CUN (Hati tulus & Jernih)
Jalan Bodhisatva Tzu Chi
- Praktek nyata 6 paramita dalam hidup : Berdana, Sila, Kesabaran, Semangat, Konsentrasi, Kebijaksanaan.
- Jalankan Mahzab Tzu Chi : 4 misi, 8 jejak langkah dengan baik.
Mahzab Tzu Chi : 4 misi, 8 jejak langkah
- Semangat hidup sederhana 80:20
- Semangat kendalikan diri (mawas diri)
- Semangat melatih diri yang baik.
--> Semua Bukan Teori Belaka tapi Praktek nyata dalam hidup sehari-hari.
Dharma : membersihkan noda batin (hati dan pikiran) : Keserakahan, Kebencian, Kebodohan, Kesombongan, Prasangka tak baik.
Sharing Bedah Buku : tanggal 17 Juni 2012 di Jing Si Ban Qiao dan tanggal 18 Juni 2012 di Jing Si San Chong.
Team Tzu Chi Bedah Buku Komunitas bertemu dengan Master Cheng Yen pada tanggal 18 Juni 2012.
Bedah Buku
Tzu Chi di Taiwan
2010 : bedah buku “20 Kesulitan dalam Kehidupan”
2011 : bedah buku “Kata Perenungan”
2012 : bedah buku “Pertobatan Air Samadhi”
Pesan Master Cheng Yen
--> Menjadi Teladan praktekan Cinta kasih Universal kepada semua orang -> mengajak lebih banyak orang berjalan di Jalan Bodhisatva Tzu Chi.
--> Ciptakan ladang berkah , Tanam & Hargai berkah setiap saat -> ( Master : Bekerja di Tzu Chi selamanya tak akan menyesal).
--> Manfaatkan kesempatan selalu berbuat kebajikan dan lakukan dengan sepenuh hati.
Sharing Lina K. Lukman sj
Nasi instan : Xiang Ci Fan
Dibuat dari beras yang ditanam sendiri oleh Shifu.
Hemat air , Hemat listrik, Hemat waktu, sehingga pada saat bencana bisa dimanfaatkan dengan cepat.
Ketika di Tiongkok ada bencana kedinginan, kelaparan, bisa dibantu dengan Xiang Ci Fan (nasi instan).
Saat Master ingin membuat nasi instan, para shifu merasa kesulitan.
Kemudian shifu teringat kata perenungan “Kalau kita bisa mengatasi kesulitan sama saja dengan bisa mengatasi diri sendiri.”
Shifu pergi ke penjual mesin, hasilnya nasinya kering gagal, tidak bisa menyerap air.
Shifu balik lagi ke penjual mesin, mengatakan bahwa nasi ini kering.
Penjual mesin mengatakan tidak ada yang salah dengan mesinnya, melainkan dari beras-nya.
Shifu kembali ke Griya, melakukan percobaan lagi terus-menerus sampai berhasil.
Awalnya
Xiang ci fan (nasi instan) ini dibuat dipabrik dan disimpan di lantai
3, lama kelamaan tempat tidak lagi mencukupi, sehingga harus dipindahkan
ke tempat yang lebih besar yaitu Gan En Lou (Aula) di lantai 1.
Bagaimana cara membawa xiang ci fan dari lantai 3 ke lantai 1, awalnya dengan cara angkat 1 per 1, makan waktu.
Akhirnya shifu memikirkan cara cepat, maka dipikirkan cara, dengan menggunakan kain yang dijahit sepanjang 20 meter, kemudian kotak besar yang berisi Xiang Chi Fan tersebut diturunkan/diluncurkan dengan kain dari lantai 3 ke lantai 1, baru dibawa ke gan en lou.
Relawan yang melihat pun ikut membantu. Dengan cara ini pekerjaan bisa selesai dengan cepat.
Di gan en lou, xiang ci fan tersebut dipacking kemudian diberi label.
Sabun Jing Si: Jing Si Qin Jau
Dibuat dari tanaman yang ditanam oleh para shifu di Griya Perenungan, setelah berbunga lalu disemai/dipetik lalu dikeringkan dengan bantuan sinar matahari bukan dengan mesin, lalu diproses menjadi sabun.
Setelah jadi dipotong-potong, baru di-packing dan diberi label dengan mengunakan sisa dari pembuatan Xiang Chi Fan (nasi instan).
Suatu hari Shifu melihat ada sabun yang digigit oleh tikus, lalu Shifu meletakkan 2 sabun berdampingan : yang tidak berlabel, dan yang berlabel.
Yang digigit tikus adalah sabun yang berlabel, karena sabun ini terbuat dari bahan yang alami.
Master mengatakan ‘’Di pabrik pun merupakan Ladang Pelatihan Diri bagi murid-muridnya’’.
Sharing Erli Chen sj
Berada dalam kelompok yang semuanya berasal dari negara lain, komunikasi harus menggunakan bahasa Mandarin, sangat bersyukur karena ada kesempatan belajar mempraktekkan bahasa mandarin, Tzu Chi adalah tempat kita belajar.
Merasa bahwa Relawan di Taiwan sangat yong xin, relawan disambut, semua disiapkan sangat rapi, termasuk makanan dan tempat tinggal.
Mereka benar-benar menerapkan he xin, he qi, hu ai, xie li, semua setara, tidak ada yang di atas atau di bawah.
Kita harus banyak belajar dari relawan Taiwan.
Pada pelatihan kali ini, relawan benar-benar didorong untuk menggalang bodhisattva.
Di Taiwan, ladang berkah sedikit karena sudah banyak yang menjadi relawan.
Di Indonesia, ladang berkah amatlah banyak, karena itu kita harus bersyukur kemudian menggarapnya dengan baik.
Bagaimana cara menggalang bodhisattva :
Untuk menjadi teladan yang baik, kita harus bisa menyucikan hati diri sendiri dulu, barulah bisa menyucikan hati orang lain; harus bisa menyalakan pelita di hati sendiri dulu, baru bisa menyalakan pelita di hati orang lain.
上人心中理想的人才 : Orang Berbakat Idaman Master Cheng Yen adalah :
1. 是謙虛自抑而非不可一世 : Rendah hati dan dapat mengekang diri, tidak menganggap diri sendiri paling hebat
2. 是潔身自愛以涵養德香 : Menjaga diri agar tetap bebas dari pengaruh tidak baik demi melestarikan semerbak moralitas diri
3. 是無私愛執著而能平等待人 : Tanpa kemelekatan pada cinta kasih individu dan mampu memperlakukan setiap orang dengan pandangan setara
4. 是心量開闊且能克制脾氣 : Hati lapang dan mampu mengendalikan emosi diri
5. 是做事認真但與人無爭 : Bekerja dengan bersungguh hati, namun tanpa perseteruan dengan orang
6. 是言談舉止有威儀風度 : Dalam tutur kata dan prilaku terkandung sikap yang bermartabat dan mengesankan
7. 是有學有德又有清淨心 : Memiliki ilmu dan moralitas, serta batin yang jernih
8. 是把握大原則而小事不計較 : Berpegang pada prinsip pokok, namun tidak memperhitungkan urusan sepele
若有此人才,慈濟宗門方謂後繼有人,上人才能真正安心
Jika ada orang berbakat seperti ini, barulah mazhab Tzu Chi bisa dikatakan memiliki penerus dan Master baru dapat benar-benar bertenang hati.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
同師 同志 同道 = SATU GURU, SATU TEKAD, SATU AJARAN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
信願行 = PERCAYA – BERIKRAR – MELAKUKAN
Dilanjutkan pemutaran lagu “Li Yuan Wen”
link : https://www.facebook.com/video/video.php?v=3260121181599
http://www.youtube.com/watch?v=8W5qht7ek-w&fb_source=message
Sharing Stephen Ang sx
"Kita tidak takut untuk kerja keras, karena kita mau belajar."
Master tidak pernah berhenti melakukan. Selama 40 tahun lebih Master terus mengerjakan dan mengemban begitu banyak permasalahan yang ada di dunia ini.
Relawan di Taiwan selalu menggunakan kata perenungan dalam sharing-sharing mereka.
"Jangan pernah menyerah sebelum mencoba melakukan"
"Jika apa yg kita lakukan itu adalah Benar, lakukan saja!"
Lakukan yang kamu katakan, katakan yang kamu lakukan
"Melakukan dengan sepenuh hati maka tidak ada yang sulit"
Selama kita memilili keyakinan, percaya, mau belajar dan giat, maka kita akan melewati kesulitan itu.
"Kita harus lebih bersungguh hati dan selalu ingat bersyukur."
Semoga empat unsur alam dapat selaras dan bebas dari bencana. Setiap orang harus mengasihi bumi. Jangan meremehkan setiap tindakan kecil kita ini.
"Semua kekuatan berasal dari hati. Hati kalian adalah hati saya, begitu sebaliknya"
Kita semua adalah HE XIN (Bersatu Hati). Nama kita semua sama yaitu Tzu Chi. Yang membedakan hanyalah tugas dan tanggung jawab kita.
"Mensucikan hati manusia, Masyarakat damai tentram, Dunia bebas bencana.”
Kita harus merangkul smua org untk melakukan kebajikan, Menebarkan cinta kasih unibersal.
Banyak orang yang memiliki kekayaan tapi tidak mau berbagi dengan masyarakat. Apakah orang tersebut pasti bahagia, tenang dan damai? Belum tentu.
Walaupun kaya secara materi tapi batin seringkali diliputi kerisauan.
“Melakukan dgn sukarela menerima dengan sukacita.”
Kalau kita dapat melakukann dengan sukarela maka bahagia itu akan datang dan tidak ada waktu bagi kita untuk berpikir yang tidak-tidak.
“Kita harus mengetahui kelemahan dan kesalahan kita.”
Segera sadar dari pemikiran dan perbuatan buruk kita. Belajar Dharma, menjaga dan melatih diri. Menghapuskan kebiasaan buruk kita.
Jika timbul perasaan tidak enak/tidak suka harus cepat lepaskan dan hapus.
“Dalam hati kita harus ada hati Buddha, hati yang penuh welas asih.”
Membaca sutra itu bukan hanya dari mulut, tapi hrs dalam hati kita. Buddha dalam hati kita, Dharma dalam tindakan kita.
Pertemuan dengan Xie Guo Xiang shixiong
Xie Guo Xiang sx adalah ketua seksi konsumsi salah satu hu ai di Taiwan yang beberapa waktu lalu datang ke Indonesia.
Sebelum keberangkatan, Stephen sx telah mengirim e-mail kepada Xie Guo Xiang sx mengabari mengenai kepulangan ke Taiwan.
Xie Guo Xiang sx menjawab e-mail mengabari bahwa tanggal 17 Juni beliau akan menjadi ketua konsumsi pada pelatihan di San Chong.
Maka, pada tanggal tersebut Xie Guo Xiang shixiong datang menemui relawan pada saat pelatihan.
Pertemuan dengan Jiang Ke Duan shixiong
Jiang Ke Duan sx adalah Relawan dokumentasi di Taiwan, telah berumur 77 tahun yang kisah inspiratifnya ditayangkan di DaAi Taiwan dan sempat ditampilkan pada saat training kedua relawan abu putih Indonesia tahun 2012.
Jiang shixiong belajar menggunakan kamera sejak umur 65 tahun.
Ia tekun belajar computer dari relawan lain, dan karena tidak bisa bahasa Inggris, maka menggunakan huruf Mandarin ditempel di keyboard nya.
Sekarang sudah menguasai computer dan video camera dengan baik.
Kuncinya : sepenuh hati mau menjalin jodoh dengan orang banyak.
Kisah Souvenir dari Shifu-shifu
Semua relawan mendapatkan souvenir dari 1 kotak berisi 3 barang :
Sumpit (Khuai Ce) : Khuai Khuai Le Le de Guo Re Ce : Menjalankan Hidup dengan penuh sukacita.
Pena : Menulis kisah hidup kita yang penuh sukacita dan berdasarkan prinsip ajaran kebenaran.
Gantungan Kata Perenungan : Kata Inspiratif yang menjadi panduan untuk hidup kita.
Shifu bercerita : Ketika pembangunan di hua lien, ada bangunan yang memakai kayu.
Sisa kayu tidak dibuang, dimanfaatkan sebaik mungkin.
Pemutaran klip video dan foto dokumentasi pelatihan.
Sharing Lim Jishou sx
Mengapa relawan yang ke Taiwan, selalu memakai istilah “pulang” ?
Istilah “pulang” biasanya untuk pulang kampung atau rumah.
Sebenarnya ada apa di kampung atau rumah?
Walaupun tidak ada bentuk fisik ataupun siapa,
Karena Ada sesuatu dalam batin hati kita, maka kita katakan pulang.
Rasa pulang karena ada sesuatu. Apa yang membuat rasa pulang ?
Di Tzu Chi selalu dikatakan saudara se-dharma, bisa lebih dekat daripada saudara sendiri.
Di Tzu Chi ada perasaan kekeluargaan yang lebih akrab daripada keluarga sendiri.
Ada hubungannya dengan batin ini.
Kita belajar dari seorang Guru, dan kita mendapatkan, merasakan sesuatu dalam batin kita.
Kalau merasa tidak ada hubungan, tentu tidak ada rasa mendalami.
Mengapa tiap kali mau pulang Taiwan ?
Pada saat ikut Master keliling Taiwan, Master mengatakan : Lihat pahami dan rasakan mengapa Tzu Chi bisa begitu besar di Taiwan? Bisa sampai hari ini?
Di Hua Lien adalah tempat wisata, karena Tzu Chi sudah menjadi tempat wisata di Taiwan. Mereka melayani setiap orang yang datang.
Pulang itu bisa pulang ke Taiwan, dan pulang kemana-mana saja, Dunia Tzu Chi.
Sharing Sjukur Zhuang sx
(edit dari Sjukur sx)
Saya selalu berpikir: Saat kita terlahir di dunia ini sebagai manusia, kita itu semua adalah “Seorang bayi yang hanya bisa menangis”, tanpa memiliki KEMAMPUAN apapun juga. Semuanya dimulai dari pertolongan orang di sekeliling (umumnya dimulai dari yang melahirkan dan membesarkan kita, -red)
Saat saya pertama kali hadir ke dunia Tzu Chi, saya adalah sama seperti bayi yang baru lahir di dunia (dunia Tzu Chi -red). Saya tidak tahu Tzu Chi sesungguhnya (dunia Tzu Chi yang sebenarnya). Semuanya dimulai dari pertolongan (saya belajar dengan dibimbing oleh) orang-orang sekeliling di dunia Tzu Chi, yaitu semua Relawan Tzu Chi PENDAHULU saya (baik Senior maupun relawan baru yang ada SEBELUM saya mengenal Tzu Chi)
Dan di kegiatan Bedah Buku [讀書會] ada Po san shixiong yang terus membimbing dengan tulus. Jadilah terispirasi sehingga ada TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku Komunitas). Dan mengapa TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku Komunitas) bisa berkembang? Karena banyak sekali orang-orang yang bersumbangsih dengan sepenuh hati di dalamnya (Yong Xin. Fu chu 用心付出), ada relawan dari he qi BARAT, he qi SELATAN, he qi TIMUR dan he qi UTARA.
Karenanya Gan en [感恩] kepada Pei Ban [陪伴] (bimbingan dan pendampingannya) dari Po san shixiong kepada saya selama ini, dan Gan en kepada semua relawan di bedah buku [讀書會] dari semua He Qi. Gan en[感恩] pada pengisi bedah buku dan peserta bedah buku. Gan en Pei ban [陪伴] dari Ketua&wakil Xie Li 1 (Liwan sx & Meliani sj), Hu Ai Angke (Lely Herawati/Ik Sie sj, Jodie Lienardy sx, Anie Wi sj), He Qi (Like Hermansyah sj, Susanti sj, Livia Lie sj, Kitty sj), He Xin dan semua relawan lainnya.
Sharing Dina sj
Selama di Taiwan, merasakan benar-benar seperti satu keluarga.
Mendapatkan duifu yang benar-benar membimbing.
Duifu yang mendampingi kelompok Dina sj bertempat tinggal yang letaknya 5 jam dari tempat pelatihan,
maka selama seminggu duifu tinggal di sana untuk mengikuti training dan membimbing.
Penutup dari Po san sx
Waktu bertemu Master Cheng Yen, apakah kita tahu :
Apa yang diharapkan Master dari kita ?
Apa yang dikhawatirkan Master dari kita ?
Apakah pencapaian itu yang Master harapkan, apakah secara statistik / angka-angka ?
Yang Master khawatirkan adalah bila kita tidak bertumbuh kebijaksanaan. Malah jika semakin terlena dengan statistik, Master khawatir bisa membuat Lengah, Tumbuh ego.
Tim bedah buku harus bisa merasakan manfaat, bisa menumbuhkan kebijaksanaan.
Apa jadinya bila kita belum menyucikan batin sendiri, tapi sudah mencoba menyucikan orang lain.
Kita tidak bisa memadamkan ego, tapi kita bisa mengecilkan meredupkan ego.
Satu hati, tumbuh dalam kebijaksanaan, menyucikan hati manusia.
Gan en
Link terkait
Artikel Kegiatan Bedah Buku
Undangan Final Kegiatan Bedah Buku
Undangan Draft Kegiatan Bedah Buku
Tema : Sharing Pulang Kampung Halaman Batin 14-20 Juni 2012
Sharing by : TCBBK, Bambang sx, Po San sx, Lim Jishou sx
Lokasi : Jing Si Books & Café Pluit
Waktu : Kamis, 28 Juni 2012, pk : 19:00-21:00
Jumlah Peserta : 28 orang
Sharing Wahyuni Lo sj
Training dikuti lebih dari 300 orang fungsional dari 28 negara di dunia.
Tema pelatihan 4in1 : Kebijaksanaan Boshisatva Tak Terbatas Bagaikan Bola Lazuri.
Bola lazuri : bening bagai kristal bersih tanpa noda (hati yang tulus, penuh tekad dan tanpa pamrih).
Tujuan pelatihan:
1. Dharma masuk dalam hati
2. Praktek nyata dharma dalam hidup sehari-hari
3. Membagikan /sharing manfaat praktekkan cinta kasih untuk mengajak orang lain berbuat kebajikan
--> Menyucikan hati manusia.
- Belajar dan praktek 8 jalan mulia.
- Taat dan praktek 10 sila.
- Genggam kesempatan selalu menanam benih kebajikan.
- Manfaatkan jalinan jodoh baik dengan orang lain --> menolong orang lain untuk menolong diri sendiri.
Sutra makna tanpa batas
Dapat bekerja dengan tenang membangkitkan welas asih.
Dapat mengatasi berbagai kesulitan.
Membina diri dengan membantu orang lain yang menderita.
Filosofi : Keyakinan, Tekad, Melakukan sepenuh hati.
Melatih diri : sutra makna tanpa batas
- Ke dalam : Dharma masuk ke dalam hati.
- Ke luar : Menyebarkan kebajikan kepada orang lain dengan 4 cara : He xin, He qi, Hu ai, Xie li.
Resep 4 sup Tzu Chi : puas diri, bersyukur, pengertian, toleransi.
Aula Jingsi Jingsi Hua Lien
Proyek Inspiratif-> semangat Bersatu hati, ramah tamah, saling mengasihi, gotong royong dengan Kemandirian
XIN KUAN NIAN CUN (Hati tulus & Jernih)
Jalan Bodhisatva Tzu Chi
- Praktek nyata 6 paramita dalam hidup : Berdana, Sila, Kesabaran, Semangat, Konsentrasi, Kebijaksanaan.
- Jalankan Mahzab Tzu Chi : 4 misi, 8 jejak langkah dengan baik.
Mahzab Tzu Chi : 4 misi, 8 jejak langkah
- Semangat hidup sederhana 80:20
- Semangat kendalikan diri (mawas diri)
- Semangat melatih diri yang baik.
--> Semua Bukan Teori Belaka tapi Praktek nyata dalam hidup sehari-hari.
Dharma : membersihkan noda batin (hati dan pikiran) : Keserakahan, Kebencian, Kebodohan, Kesombongan, Prasangka tak baik.
Sharing Bedah Buku : tanggal 17 Juni 2012 di Jing Si Ban Qiao dan tanggal 18 Juni 2012 di Jing Si San Chong.
Team Tzu Chi Bedah Buku Komunitas bertemu dengan Master Cheng Yen pada tanggal 18 Juni 2012.
Bedah Buku
Tzu Chi di Taiwan
2010 : bedah buku “20 Kesulitan dalam Kehidupan”
2011 : bedah buku “Kata Perenungan”
2012 : bedah buku “Pertobatan Air Samadhi”
Pesan Master Cheng Yen
--> Menjadi Teladan praktekan Cinta kasih Universal kepada semua orang -> mengajak lebih banyak orang berjalan di Jalan Bodhisatva Tzu Chi.
--> Ciptakan ladang berkah , Tanam & Hargai berkah setiap saat -> ( Master : Bekerja di Tzu Chi selamanya tak akan menyesal).
--> Manfaatkan kesempatan selalu berbuat kebajikan dan lakukan dengan sepenuh hati.

Nasi instan : Xiang Ci Fan
Dibuat dari beras yang ditanam sendiri oleh Shifu.
Hemat air , Hemat listrik, Hemat waktu, sehingga pada saat bencana bisa dimanfaatkan dengan cepat.
Ketika di Tiongkok ada bencana kedinginan, kelaparan, bisa dibantu dengan Xiang Ci Fan (nasi instan).
Saat Master ingin membuat nasi instan, para shifu merasa kesulitan.
Kemudian shifu teringat kata perenungan “Kalau kita bisa mengatasi kesulitan sama saja dengan bisa mengatasi diri sendiri.”
Shifu pergi ke penjual mesin, hasilnya nasinya kering gagal, tidak bisa menyerap air.
Shifu balik lagi ke penjual mesin, mengatakan bahwa nasi ini kering.
Penjual mesin mengatakan tidak ada yang salah dengan mesinnya, melainkan dari beras-nya.
Shifu kembali ke Griya, melakukan percobaan lagi terus-menerus sampai berhasil.

Bagaimana cara membawa xiang ci fan dari lantai 3 ke lantai 1, awalnya dengan cara angkat 1 per 1, makan waktu.
Akhirnya shifu memikirkan cara cepat, maka dipikirkan cara, dengan menggunakan kain yang dijahit sepanjang 20 meter, kemudian kotak besar yang berisi Xiang Chi Fan tersebut diturunkan/diluncurkan dengan kain dari lantai 3 ke lantai 1, baru dibawa ke gan en lou.
Relawan yang melihat pun ikut membantu. Dengan cara ini pekerjaan bisa selesai dengan cepat.
Di gan en lou, xiang ci fan tersebut dipacking kemudian diberi label.
Sabun Jing Si: Jing Si Qin Jau
Dibuat dari tanaman yang ditanam oleh para shifu di Griya Perenungan, setelah berbunga lalu disemai/dipetik lalu dikeringkan dengan bantuan sinar matahari bukan dengan mesin, lalu diproses menjadi sabun.
Setelah jadi dipotong-potong, baru di-packing dan diberi label dengan mengunakan sisa dari pembuatan Xiang Chi Fan (nasi instan).
Suatu hari Shifu melihat ada sabun yang digigit oleh tikus, lalu Shifu meletakkan 2 sabun berdampingan : yang tidak berlabel, dan yang berlabel.
Yang digigit tikus adalah sabun yang berlabel, karena sabun ini terbuat dari bahan yang alami.
Master mengatakan ‘’Di pabrik pun merupakan Ladang Pelatihan Diri bagi murid-muridnya’’.
Sharing Erli Chen sj
Berada dalam kelompok yang semuanya berasal dari negara lain, komunikasi harus menggunakan bahasa Mandarin, sangat bersyukur karena ada kesempatan belajar mempraktekkan bahasa mandarin, Tzu Chi adalah tempat kita belajar.
Merasa bahwa Relawan di Taiwan sangat yong xin, relawan disambut, semua disiapkan sangat rapi, termasuk makanan dan tempat tinggal.
Mereka benar-benar menerapkan he xin, he qi, hu ai, xie li, semua setara, tidak ada yang di atas atau di bawah.
Kita harus banyak belajar dari relawan Taiwan.
Pada pelatihan kali ini, relawan benar-benar didorong untuk menggalang bodhisattva.
Di Taiwan, ladang berkah sedikit karena sudah banyak yang menjadi relawan.
Di Indonesia, ladang berkah amatlah banyak, karena itu kita harus bersyukur kemudian menggarapnya dengan baik.
Bagaimana cara menggalang bodhisattva :
- Jadikan diri sendiri sebagai teladan, kita harus melakukan terlebih dahulu, barulah orang lain mau mengikuti
- Buddha masuk dalam hati, Dharma masuk dalam tindakan.
Untuk menjadi teladan yang baik, kita harus bisa menyucikan hati diri sendiri dulu, barulah bisa menyucikan hati orang lain; harus bisa menyalakan pelita di hati sendiri dulu, baru bisa menyalakan pelita di hati orang lain.
上人心中理想的人才 : Orang Berbakat Idaman Master Cheng Yen adalah :
1. 是謙虛自抑而非不可一世 : Rendah hati dan dapat mengekang diri, tidak menganggap diri sendiri paling hebat
2. 是潔身自愛以涵養德香 : Menjaga diri agar tetap bebas dari pengaruh tidak baik demi melestarikan semerbak moralitas diri
3. 是無私愛執著而能平等待人 : Tanpa kemelekatan pada cinta kasih individu dan mampu memperlakukan setiap orang dengan pandangan setara
4. 是心量開闊且能克制脾氣 : Hati lapang dan mampu mengendalikan emosi diri
5. 是做事認真但與人無爭 : Bekerja dengan bersungguh hati, namun tanpa perseteruan dengan orang
6. 是言談舉止有威儀風度 : Dalam tutur kata dan prilaku terkandung sikap yang bermartabat dan mengesankan
7. 是有學有德又有清淨心 : Memiliki ilmu dan moralitas, serta batin yang jernih
8. 是把握大原則而小事不計較 : Berpegang pada prinsip pokok, namun tidak memperhitungkan urusan sepele
若有此人才,慈濟宗門方謂後繼有人,上人才能真正安心
Jika ada orang berbakat seperti ini, barulah mazhab Tzu Chi bisa dikatakan memiliki penerus dan Master baru dapat benar-benar bertenang hati.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
同師 同志 同道 = SATU GURU, SATU TEKAD, SATU AJARAN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
信願行 = PERCAYA – BERIKRAR – MELAKUKAN
Dilanjutkan pemutaran lagu “Li Yuan Wen”
link : https://www.facebook.com/video/video.php?v=3260121181599
http://www.youtube.com/watch?v=8W5qht7ek-w&fb_source=message
Sharing Stephen Ang sx
"Kita tidak takut untuk kerja keras, karena kita mau belajar."
Master tidak pernah berhenti melakukan. Selama 40 tahun lebih Master terus mengerjakan dan mengemban begitu banyak permasalahan yang ada di dunia ini.
Relawan di Taiwan selalu menggunakan kata perenungan dalam sharing-sharing mereka.
"Jangan pernah menyerah sebelum mencoba melakukan"
"Jika apa yg kita lakukan itu adalah Benar, lakukan saja!"
Lakukan yang kamu katakan, katakan yang kamu lakukan
"Melakukan dengan sepenuh hati maka tidak ada yang sulit"
Selama kita memilili keyakinan, percaya, mau belajar dan giat, maka kita akan melewati kesulitan itu.
"Kita harus lebih bersungguh hati dan selalu ingat bersyukur."
Semoga empat unsur alam dapat selaras dan bebas dari bencana. Setiap orang harus mengasihi bumi. Jangan meremehkan setiap tindakan kecil kita ini.
"Semua kekuatan berasal dari hati. Hati kalian adalah hati saya, begitu sebaliknya"
Kita semua adalah HE XIN (Bersatu Hati). Nama kita semua sama yaitu Tzu Chi. Yang membedakan hanyalah tugas dan tanggung jawab kita.
"Mensucikan hati manusia, Masyarakat damai tentram, Dunia bebas bencana.”
Kita harus merangkul smua org untk melakukan kebajikan, Menebarkan cinta kasih unibersal.
Banyak orang yang memiliki kekayaan tapi tidak mau berbagi dengan masyarakat. Apakah orang tersebut pasti bahagia, tenang dan damai? Belum tentu.
Walaupun kaya secara materi tapi batin seringkali diliputi kerisauan.
“Melakukan dgn sukarela menerima dengan sukacita.”
Kalau kita dapat melakukann dengan sukarela maka bahagia itu akan datang dan tidak ada waktu bagi kita untuk berpikir yang tidak-tidak.
“Kita harus mengetahui kelemahan dan kesalahan kita.”
Segera sadar dari pemikiran dan perbuatan buruk kita. Belajar Dharma, menjaga dan melatih diri. Menghapuskan kebiasaan buruk kita.
Jika timbul perasaan tidak enak/tidak suka harus cepat lepaskan dan hapus.
“Dalam hati kita harus ada hati Buddha, hati yang penuh welas asih.”
Membaca sutra itu bukan hanya dari mulut, tapi hrs dalam hati kita. Buddha dalam hati kita, Dharma dalam tindakan kita.
Pertemuan dengan Xie Guo Xiang shixiong
Xie Guo Xiang sx adalah ketua seksi konsumsi salah satu hu ai di Taiwan yang beberapa waktu lalu datang ke Indonesia.
Sebelum keberangkatan, Stephen sx telah mengirim e-mail kepada Xie Guo Xiang sx mengabari mengenai kepulangan ke Taiwan.
Xie Guo Xiang sx menjawab e-mail mengabari bahwa tanggal 17 Juni beliau akan menjadi ketua konsumsi pada pelatihan di San Chong.
Maka, pada tanggal tersebut Xie Guo Xiang shixiong datang menemui relawan pada saat pelatihan.
Pertemuan dengan Jiang Ke Duan shixiong
Jiang Ke Duan sx adalah Relawan dokumentasi di Taiwan, telah berumur 77 tahun yang kisah inspiratifnya ditayangkan di DaAi Taiwan dan sempat ditampilkan pada saat training kedua relawan abu putih Indonesia tahun 2012.
Jiang shixiong belajar menggunakan kamera sejak umur 65 tahun.
Ia tekun belajar computer dari relawan lain, dan karena tidak bisa bahasa Inggris, maka menggunakan huruf Mandarin ditempel di keyboard nya.
Sekarang sudah menguasai computer dan video camera dengan baik.
Kuncinya : sepenuh hati mau menjalin jodoh dengan orang banyak.
Kisah Souvenir dari Shifu-shifu
Semua relawan mendapatkan souvenir dari 1 kotak berisi 3 barang :
Sumpit (Khuai Ce) : Khuai Khuai Le Le de Guo Re Ce : Menjalankan Hidup dengan penuh sukacita.
Pena : Menulis kisah hidup kita yang penuh sukacita dan berdasarkan prinsip ajaran kebenaran.
Gantungan Kata Perenungan : Kata Inspiratif yang menjadi panduan untuk hidup kita.
Shifu bercerita : Ketika pembangunan di hua lien, ada bangunan yang memakai kayu.
Sisa kayu tidak dibuang, dimanfaatkan sebaik mungkin.
Pemutaran klip video dan foto dokumentasi pelatihan.
Sharing Lim Jishou sx
Mengapa relawan yang ke Taiwan, selalu memakai istilah “pulang” ?
Istilah “pulang” biasanya untuk pulang kampung atau rumah.
Sebenarnya ada apa di kampung atau rumah?
Walaupun tidak ada bentuk fisik ataupun siapa,
Karena Ada sesuatu dalam batin hati kita, maka kita katakan pulang.
Rasa pulang karena ada sesuatu. Apa yang membuat rasa pulang ?
Di Tzu Chi selalu dikatakan saudara se-dharma, bisa lebih dekat daripada saudara sendiri.
Di Tzu Chi ada perasaan kekeluargaan yang lebih akrab daripada keluarga sendiri.
Ada hubungannya dengan batin ini.
Kita belajar dari seorang Guru, dan kita mendapatkan, merasakan sesuatu dalam batin kita.
Kalau merasa tidak ada hubungan, tentu tidak ada rasa mendalami.
Mengapa tiap kali mau pulang Taiwan ?
- Ada satu perasaan, lingkungan dan orang yang kita temui benar-benar menguatkan batin kita, agar mau ada di jalan ini, di dunia ini.
- Dengan pulang, merasakan kehidupn Tzu chi, Tzu Chi is a life style (gaya hidup).
Pada saat ikut Master keliling Taiwan, Master mengatakan : Lihat pahami dan rasakan mengapa Tzu Chi bisa begitu besar di Taiwan? Bisa sampai hari ini?
Di Hua Lien adalah tempat wisata, karena Tzu Chi sudah menjadi tempat wisata di Taiwan. Mereka melayani setiap orang yang datang.
Pulang itu bisa pulang ke Taiwan, dan pulang kemana-mana saja, Dunia Tzu Chi.
Sharing Sjukur Zhuang sx
(edit dari Sjukur sx)
Saya selalu berpikir: Saat kita terlahir di dunia ini sebagai manusia, kita itu semua adalah “Seorang bayi yang hanya bisa menangis”, tanpa memiliki KEMAMPUAN apapun juga. Semuanya dimulai dari pertolongan orang di sekeliling (umumnya dimulai dari yang melahirkan dan membesarkan kita, -red)
Saat saya pertama kali hadir ke dunia Tzu Chi, saya adalah sama seperti bayi yang baru lahir di dunia (dunia Tzu Chi -red). Saya tidak tahu Tzu Chi sesungguhnya (dunia Tzu Chi yang sebenarnya). Semuanya dimulai dari pertolongan (saya belajar dengan dibimbing oleh) orang-orang sekeliling di dunia Tzu Chi, yaitu semua Relawan Tzu Chi PENDAHULU saya (baik Senior maupun relawan baru yang ada SEBELUM saya mengenal Tzu Chi)
Dan di kegiatan Bedah Buku [讀書會] ada Po san shixiong yang terus membimbing dengan tulus. Jadilah terispirasi sehingga ada TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku Komunitas). Dan mengapa TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku Komunitas) bisa berkembang? Karena banyak sekali orang-orang yang bersumbangsih dengan sepenuh hati di dalamnya (Yong Xin. Fu chu 用心付出), ada relawan dari he qi BARAT, he qi SELATAN, he qi TIMUR dan he qi UTARA.
Karenanya Gan en [感恩] kepada Pei Ban [陪伴] (bimbingan dan pendampingannya) dari Po san shixiong kepada saya selama ini, dan Gan en kepada semua relawan di bedah buku [讀書會] dari semua He Qi. Gan en[感恩] pada pengisi bedah buku dan peserta bedah buku. Gan en Pei ban [陪伴] dari Ketua&wakil Xie Li 1 (Liwan sx & Meliani sj), Hu Ai Angke (Lely Herawati/Ik Sie sj, Jodie Lienardy sx, Anie Wi sj), He Qi (Like Hermansyah sj, Susanti sj, Livia Lie sj, Kitty sj), He Xin dan semua relawan lainnya.
Sharing Dina sj
Selama di Taiwan, merasakan benar-benar seperti satu keluarga.
Mendapatkan duifu yang benar-benar membimbing.
Duifu yang mendampingi kelompok Dina sj bertempat tinggal yang letaknya 5 jam dari tempat pelatihan,
maka selama seminggu duifu tinggal di sana untuk mengikuti training dan membimbing.
Penutup dari Po san sx
Waktu bertemu Master Cheng Yen, apakah kita tahu :
Apa yang diharapkan Master dari kita ?
Apa yang dikhawatirkan Master dari kita ?
Apakah pencapaian itu yang Master harapkan, apakah secara statistik / angka-angka ?
Yang Master khawatirkan adalah bila kita tidak bertumbuh kebijaksanaan. Malah jika semakin terlena dengan statistik, Master khawatir bisa membuat Lengah, Tumbuh ego.
Tim bedah buku harus bisa merasakan manfaat, bisa menumbuhkan kebijaksanaan.
Apa jadinya bila kita belum menyucikan batin sendiri, tapi sudah mencoba menyucikan orang lain.
Kita tidak bisa memadamkan ego, tapi kita bisa mengecilkan meredupkan ego.
Satu hati, tumbuh dalam kebijaksanaan, menyucikan hati manusia.
Gan en
Link terkait
Artikel Kegiatan Bedah Buku
Undangan Final Kegiatan Bedah Buku
Undangan Draft Kegiatan Bedah Buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.