Kamis, 26 Januari 2012


Kegiatan: BEDAH BUKU, HE QI: UTARA.

Tema: MENJADI PASUKAN SEMUT.
Pembicara: Juliana Santy, Jurnalis 3 in 1.
Lokasi: Jing Si Books & cafe Pluit.
Waktu: Kamis, 26 Januari 2012, Pukul: 19.00 - 21.00 WIB.
Jumlah Peserta : 23 orang.

Master Cheng Yen khawatir, kita tidak mendengarkan ajarannya dengan hati sehingga Master menghimbau agar relawan Tzu Chi dapat berlaku seperti barisan semut yang berada di bawah kaki Gunung Sumeru. Semut walau kecil, akan tetapi merupakan hewan terkuat kedua di dunia karena menguasai hampir seluruh bagian tanah di bumi. Terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok. Dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Koloni semut ini disebut juga dengan super organisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Master merasa dirinya kecil dan tak berdaya. Karena masih banyak yang melakukan kesenangan pribadi dan merusak lingkungan. Master mengharapkan muridnya agar dapat melakukan pelatihan diri dengan baik dan bertambah bijaksana.

Lalu salah satu relawan Tzu Chi merespon himbauan Master dan mendeklamasikan diri sebagai semut yang siap membantu Master menjalankan Visi Misi Master. “Saya tidak mau membiarkan Master sendirian”.


Pasukan semut itu yaitu relawan Tzu Chi yang bervegetarian, berani memikul tanggung jawab dan yang bisa bersyukur
(gan en), menghormati (zunzhong), cinta kasih (ai).




Bila hati kita dapat merasa puas, tidak akan muncul kecurigaan pada orang lain. Bila hati kita dapat merasa bersyukur, maka akan terjalin hubungan yang didasari kasih sayang (kata perenungan Master Cheng Yen).

Apa yang akan guru (Master) lakukan jika muridnya tidak melakukan sesuai harapan Master?
Guru hanya bisa mengulang, mengulang dan mengulang lagi.

Yang dibutuhkan Master adalah murid yang bisa memikul tanggung jawab.
Orang yang berani memikul tanggung jawab memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa (kata perenungan Master Cheng Yen).
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada (kata perenungan Master Cheng Yen).

Murid yang baik, jangan hanya menjadi bagian dari pasukan semut tapi harus bisa menjadi pemimpin pasukan semut.


Hok Lay Shixiong:
Yang dapat kita pelajari dari semut itu: kerjasama yang baik, saling membantu, saling mendukung satu sama lain. Semoga insan Tzu Chi bisa menjalankan terus visi dan misi Master tanpa henti.
Terhadap hal-hal yang benar , lakukanlah tanpa ragu-ragu dan jangan berhenti di tengah jalan. Walaupun kehidupan dapat berakhir, namun kemilau cahaya kesadaran jiwa akan menerangi alam kehidupan. Inilah makna kehidupan yang sesungguhnya (kata perenungan Master Cheng Yen).


Elvy Shijie:
Tunjukkan cintamu pada Master dengan tindakan nyata.

Surya Shixiong:
Semut itu unik, saling menyapa ketika bertemu, dan membentuk barisan yang rapi ketika bergotong royong dan saling mengabari (menjalin komunikasi yang baik). Misalnya di suatu tempat ada gula, nah lalu berbondong-bondong semut pada datang ke tempat tersebut.


Andy Wang Shixiong:
Semut itu tidak pernah berantem, oleh karena itu insan Tzu Chi harus lebih care dengan sesama. Dan Gunung Sumeru adalah gunung yang paling tinggi, sehingga sebagai pasukan semut ketika kita sudah berada di puncak Gunung Sumeru maka melihatlah ke bawah, yang artinya memberi cinta kasih dan membuang dendam.


Master pernah berkata: “Siapa saja yang datang mencari saya, akan saya cari kelebihannya”.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga (kata perenungan Master Cheng Yen).






Djohan Shixiong:

Gunung Sumeru merupakan pusat kehidupan yang menembus beberapa alam.
Segede apakah Gunung Sumeru itu?
Gunung Sumeru itu membentang dari ujung ke ujung, luasnya 84.000 Yojana.
Pasukan semut membentang di satu alam kehidupan (luas dari bumi).

Po San Shixiong:
Master ingin kita bekerjasama, bahu membahu menyucikan hati manusia, menyelaraskan makhluk hidup, sehingga dunia bebas dari bencana.
Dharma diaplikasikan dalam masyarakat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Gan en.


Link terkait :
Undangan Final Kegiatan Bedah Buku 
Undangan Draft Kegiatan Bedah Buku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.