Kamis, 05 Januari 2012

Kegiatan            : BEDAH BUKU HE QI UTARA

Tema                 : 20 KESULITAN DALAM KEHIDUPAN
                           Bab 16 : SULIT UNTUK MENEMUKAN MITRA YANG BAJIK
Pembicara          : DJOHAN KURNIA Sx
Lokasi                : Jing Si Book And Cafe, Pluit
Waktu                : Kamis, 05 januari 2012, jam 19.00- 21.00
Jumlah Psesrta    : 17 orang

BUDDHA DHARMA : ’’ Kebenaran tidak bisa di uraikan dalam kata-kata’’.         
Mempelajari Ajaran Buddha dengan :
  • Singkirkan Pikiran Sempit.
  • Berpikir Sederhana Dan Hati TulusAgar kita dapat memahami Kebenaran yang sesungguhnya dari segala hal di alam semesta.
  • Kebenaran yang didengar belum akan menjadi KEBENARAN kalau tidak dipahami dan dijalankan.
  • Pikiran haruslah di kondisikan =>  Ada orang yang hanya satu kali mendengarkan sudah mengerti, tetapi ada juga orang yang mendengarkan lebih dari satu kali belum juga mengerti dan kalau sampai 5 kali mendengar tetapi masih juga belum memahami atau menyerap artinya, itu berarti Benih atau Akar Kebijaksanaannya belum matang.
Ada orang yang melatih diri tanpa ajaran Budha dan mencapai Pencerahan tanpa bantuan seorang guru, yang di sebut dengan Pacheka Budha, karena ia memahami Kebenaran dari alam semesta.
Ada juga yang mencapai Pencerahan dengan bantuan seorang guru, yang di sebut dengan Arahat.

MITRA YANG BAJIK (KALYANA MITRA)
  • Seorang yang dapat memberi  INSPIRASI (Membimbing, Membantu, Menyelesaikan masalah), dan dapat menambah KEBIJAKSANAAN  (dapat menuntun dari Ketidak tahuan menjadi Bijaksana).
  • Tidak harus mempunyai seorang Guru Besar atau Penceramah yang hebat, karena binatang pun bisa untuk menjadi Mitra Bajik ( Kalyana-Mitra ).

Ada  4 hal yang berguna untuk mencapai kebahagiaan di dunia :
  • UTTHANA- SAMPADA (Skill /Ketrampilan) => Seseorang  haruslah ahli, efisien ,tekun dan juga giat dalam melakukan setiap pekerjaan.
  • ARAKKHA- SAMPADA =>  Seseorang  haruslah pandai melindungi ketrampilan dan hasil yang  diperoleh dari ketrampilan itu dengan pekerjaan yang HALAL dan juga dengan mengucurkan keringat.
  • KALYANA-MITRA (MITRA BAJIK) => Pandai mencari pergaulan yang baik dan juga cerdas dan tidak kikir, yang bisa membantu kita ke jalan (peningkatan) yang benar.
  •  SAMAJIVIKATA => seseorang haruslah hidup dalam batas kemampuan kita sendiri.
PIKIRAN SEMPIT MEMBUAT KATA-KATA BAIK MENJADI NIAT BURUK.
  •  Berawal dari PIKIRAN.
  •  Pelatihan diri menjaga Sifat Polos.
  •  Pikiran yang penuh CURIGA (dapat memutar balikkan NIAT BAIK menjadi NIAT BURUK).
  • Kebodohan Bathin (Pandangan yang keliru).


KONSEP SEBAB DAN AKIBAT : 
‘’Ada sebuah cerita tentang seorang pemburu yang sedang membidikan senjatanya kearah seekor burung yang sedang bertengker di sebatang pohon. Ketika si pemburu hendak menembak burung itu, ada seekor semut yang menggigitnya, lalu tangan si pemburu sedikit bergerak dan pemburu itu kehilangan burung yang menjadi targetnya. Kenapa bisa terjadi seperti itu? Suatu hari burung itu melihat ada sekelompok semut yang sedang berjuang di dalam air, lalu burung itu mengambil sehelai daun dengan paruhnya dan menjatuhkan ke dalam air untuk menyelamatkan sekelompok semut itu. Maka ketika ada pemburu yang hendak menembak burung itu, semut datang untuk menyelamatkannya’’
Ketika burung itu menyelamatkan sekelompok semut dari dalam air, belum tentu adalah burung yang sama yang telah di selamatkan oleh seekor semut dari pemburu tadi. Begitu juga dengan semut itu, belum tentu adalah semut yang sama yang telah di selamatkan dari dalam air oleh seekor burung dengan menjatuhkan sehelai daun dari paruhnya.

Hal ini membuktikan bahwa APAPUN  yang kita lakukan di waktu lampau, baik itu kita sadari atau pun tidak kita sadari akan menjadi kondisi yang kita hadapi sekarang ini. Kalau kita mau tahu benih-benih apa saja yang kita lakukan di masa lampau, maka lihatlah apa yang kita alami di masa sekarang ini. Karma yang telah dilakukan baik atau buruk tidak dapat hilang.


MAHLUK HIDUP APAPUN DAPAT MENJADI MITRA BAJIK (KALYANA MITRA).
Pada halaman 185 ada kisah yang menceritakan tentang seorang anak berusia 12 tahun dari keluarga miskin bernama MAO PO, yang bersedia menukarkan mantelnya demi menolong seekor kura-kura putih yang langka. 

‘’Setelah 20 tahun kemudian Mao Po menjadi seorang Jendral yang memimpin pasukan dalam pertempuran. Di pertempuran itu Mao dan pasukannya kalah, lalu ia memerintahkan sisa pasukannya untuk lari kearah sungai Yangtze. Mao memerintahkan pasukannya untuk mengambil perahu apapun yang ada di sepanjang tepi sungai itu, setelah pasukannya selamat ia melihat sekeliling tetapi tidak menemukan sebuah perahu pun sedangkan pasukan musuh sudah mendekat. Tanpa pikir panjang ia melompat ke dalam sungai, aliran sungai begitu deras dan ia berjuang keras melawan arus sampai pingsan karena kelelahan, saat itu ada sesuatu yang muncul dari dalam sungai dan mengangkatnya keatas air. Ketika ia sadar ia melihat salju putih mengelilinginya dan ia menyadari bahwa ia tertidur di atas punggung seekor kura-kura putih. Mao menyadari bahwa ini adalah kura-kura yang sama dengan kura-kura yang telah ia selamatkan 20 tahun yang lalu. Kura-kura itu memandang Mao dengan air mata terima kasih di matanya. Ketika Mao sampai di tepi pantai, kura-kura itu seperti enggan untuk meninggalkannya untuk kembali ke sungai. Si kura-kura berenang kedepan tetapi masih saja memandang (menengok) kebelakang untuk melihat Mao. Kura-kura itu menganggukkan kepalanya dan terlihat begitu bahagia karena telah membalas budi yang telah diterimanya dari Mao Po 20 tahun yang lalu. Jendral Mao merasa sangat bersyukur dan merasa kagum dengan persahabatan yang bisa terjalin antara manusia dan binatang. Ia merasa heran jika begitu besar perhatian antara binatang dan manusia, mengapa antara manusia itu sendiri saling menyerang dan saling membunuh, mengapa antara manusia tidak bisa saling mencintai dan menghormati. Karena sadar dari kekeliruannya ia Mao Po pun mengundurkan diri dari jabatannya dan mengasingkan diri dan melatih diri.’’

Kisah ini menceritakan bahwa seekor binatang pun bisa untuk menjadi Mitra Bajik bagi kita.
=>  Tidak ada yang tahu dengan pasti waktu dari benih karma yang ditanam sampai untuk menjadi matang.
=>  Karma atau Sebab Akibat yang muncul tidak selalu sama dengan perbuatan yang kita lakukan sekarang.
=>  Berbuat baik tidak selalu mendapatkan hasil yang sama, kita tetap akan merasa kehilangan karena karma masa        lampau yang telah kita lakukan.
=> Apa yang sudah terjadi tidak bisa untuk di batalkan.
=> Semua yang timbul adalah akibat dari apa yang telh kita perbuat (lakukan).

Penderitaan ada 3 macam :
  • Penderitaan Fisik.
  • Penderitaan Bathin.
  • Kondisi mahluk hidup (Panca Skanda).
Apapun yang kita pikir baik dan tanpa penderitaan di waktu sekarang ini, beberapa puluh tahun kemudian akan menjadi penderitaan karena kita merasa kehilangan.

BUDDHA mengatakan sulit untuk menemukan mitra yang bajik. Karena manusia memiliki hati yang suka membeda-bedakan. Jika menyukai seseorang ia hanya memikirkan untuk memilikinya haya untuk dirinya sendiri, dan menjadi MARAH serta CEMBURU bila ada orang lain yang berteman dengan orang yang di sukainya itu. Hal ini berasal dari perasaan yang egois. Dan juga berpikiran smpit yang penuh dengan curiga ( prasangka ).

KALYANA-MITRA. :  Tidak harus mempunyai guru besar atau penceramah yang hebat, karena binatang  pun bisa menjadi Kalyana-Mitra.

BAHKAN KONFUSIUS AKAN BERTANYA DENGAN RENDAH HATI.       
>  Setiap orang dapat mencerahkan dirinya, bahkan bisa juga belajar dari seorang anak kecil.
>  Ketika kita bertemu dengan 3 orang yang sedang berjalan bersama-sama, diantara ke tiga orang itu pasti ada yang bisa dipelajari.
>  Belajar dari kesalahan orang lain untuk merenungi apakah tindakan kita ini sudah benar dan selalu mawas diri.

HATI BUDDHA adalah Pikiran yang penuh dengan CINTA KASIH dan juga WELAS ASIH.
HATI BODHISATVA adalah Hati yang member dengan gembira dan tanpa pamrih, tidak membedakan siapa yang ditolong.Untuk mencapai tingkat BUDDHA, pertama-tama adalah kita haruslah mempraktekkan jalan Para Bodhisatva dan memberi  dengan gembira dan tanpa pamrih, karena BODHISATVA adalah mahluk suci yang sudah mencapai tingkat KEBUDDHAAN.
  • SIAPA SAJA BISA UNTUK MENJADI MITRA BAJIK (KALYANA-MITRA), BAHKAN BINATANG PUN BISA MENJADI MITRA BAJIK BAGI KITA.
  • PIKIRAN JANGAN DI PENUHI DENGAN PRASANGKA (PENUH CURIGA).
  • MELIHAT SESUATU DENGAN NIAT BAIK.

GAN En.

Link terkait:
Undangan Final Kegiatan Bedah Buku
Undangan Draft Kegiatan Bedah Buku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.