Kamis, 20 September 2012

KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA

Tema : “Sharing Kata Perenungan Master Cheng Yen”
Pembicara : Sharing peserta
Lokasi : Jing Si Books & Café, Pluit.
Waktu : Kamis, 20 September  2012 Pkl: 19:00 – 21:00
Jumlah peserta : 21 orang


做中學,學中覺,覺中悟  
Zuò zhōng xué, xué zhōng jué, jué zhōng wù  
Dalam melakukan kita belajar, dalam belajar kita memperoleh kesadaran, dengan penuh kesadaran kita melakukan

Sharing Thomas shixiong :
Thomas shixiong merasa kata perenungan tersebut sangat mencerminkan bagaimana keanggotaan beliau di Tzu Chi. “Sebelum di Tzu Chi saya belajar dari membaca buku – buku Dharma, saya banyak membaca buku Dharma sehingga timbul “kesombongan” dan merasa saya lebih tahu Dharma daripada orang lain” Ungkap Thomas shixiong. Namun, setelah bergabung di Tzu Chi kemudian baru tersadarkan bahwasannya beliau belum melakukan apa – apa. Di Tzu Chi kita “melakukan,” saat melakukan mendapat pencerahan. Menyadari  tidak hanya “melakukan” saat berkegiatan di Tzu Chi tapi juga dapat dipraktikkan dalam keseharian. Thomas shixiong  juga belajar menghadapi kritikan ataupun saran –saran dari relawan lainnya. Yang terpenting adalah dalam melakukan segala hal hendaknya dilakukan dengan penuh kesadaran. Thomas shixiong merasa satu kalimat ini terdapat makna yang sangat dalam.

Sharing Hok Lay shixiong :
Dalam Buddhism ada istilah Ehipasiko, artinya datang, lihat, dan buktikan sendiri. Kita tahu hidup adalah penderitaan tapi, apakah sebenarnya penderitaan itu? Banyak hal yang tidak pernah kita tahu. Namun, dalam berkegiatan  kita belajar, kita menyadari betapa beruntungnya kita. Setiap orang ada benih Buddha tetapi tertutupi oleh kekotoran batin.  Di Tzu Chi kita belajar untuk mengembangkan cinta kasih, belajar berpuas diri. Jangan hanya melihat apa yang belum kita miliki tapi lihatlah apa yang sudah kita miliki saat ini, harus bersyukur dengan kehidupan yang sudah kita miliki saat ini, jika tidak mensyukuri kehidupan kita sendiri bagaimana bisa kita membantu orang lain? Jadi, harus mensyukuri apa yang kita miliki terlebih dahulu disaat hati dipenuhi oleh rasa syukur barulah kita dapat bersumbangsih.


Melalui kunjungan kasih kita melatih untuk menemukan sifat –sifat welas asih kita, kita belajar memikirkan perasaan orang lain. Belajar bertutur kata baik, misalkan dalam menjelaskan prosedur atau kebijaksanaan dari yayasan semua harus diberitahukan pelan-pelan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Itulah mengapa didalam berkegiatan kita belajar. Melihat segala sesuatu jangan langsung berasumsi tapi harus ditanyakan terlebih dahulu karena apa yang kita lihat belum tentu adalah yang sebenarnya.

Sharing Jusladi shixiong :
Saat mengikuti kegiatan seperti kunjungan kasih dan melihat pasien penerima bantuan Jusladi shixiong menyadari penting untuk membuat “hati” nya tenang dulu barulah mengobati penyakitnya. Jusladi shixiong juga merasa penting bagi relawan Tzu Chi untuk memulai dari kasus agar tekad bisa menjadi lebih kuat. Dari kegiatan kunjungan kasih juga bisa menumbuhkan cinta kasih kita.


自造福田,自得福緣
Zì zào fú tián, zìdé fú yuán
Diri sendiri menciptakan ladang berkah, diri sendiri yang akan mendapatkan jalinan berkah



Sharing Hok Lay shixiong :
Dalam bekerja jangan hanya mengejar berkah, tapi harus tulus tanpa pamrih sehingga kita bisa merasakan kebahagiaan.

Sharing Leo shixiong :
Di Tzu Chi adalah praktik, dalam praktik kita merasakan sehingga akhirnya kita tersadarkan. Melihat dunia merasa beruntung bisa berbagi dan bisa belajar lebih banyak maka harus menggenggam berkah ini.  Misalnya saat melakukan survey kasus menyadari kesehatan sangat penting.

Dharma yang diajarkan oleh Master sangat sederhana namun yang terpenting adalah kita harus menjalankannya bukan hanya sekedar membaca.

自足,生活才會富樂安穩  
Zì zú, shēng huó cái huì fù lè ān wěn
Dengan mengenal rasa puas, kehidupan akan penuh rasa kesukacitaan dan ketentraman

Sharing Hok Lay shixiong :
Hoklay shixiong mengatakan bahwa sering terdengar kalimat seperti “Setelah saya tercukupi baru bersyukur”. Namun hendaknya kita ubah pemikiran tersebut menjadi “Bersyukur barulah tercukupi”.
Menyadari semua yang kita miliki adalah tidak kekal, dan “Giving is better than receiving”

Gan En.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.