Kamis, 25 Oktober 2012


KEGIATAN                              : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA.

Tema : “Putaran Cinta Kasih”
Narasumber : Hok Cun Sx & Lim Cun Bie Sx
Moderator : Posan Sx
MC : Sjukur Sx
Lokasi : Jing Si Books & Café, Pluit.
Waktu : Kamis, 25 Oktober 2012 Pkl: 19:00 – 21:00
Jumlah peserta :33  orang

Setiap orang memiliki cinta kasih dan dapat bersumbangsih, kehidupan ini bagaikan roda yang terus berputar tidak selamanya hidup kita berada diatas (senang) dan tidak selamanya kita berada dibawah (menderita).

Lim Cun Bie shixiong merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada relawan Tzu Chi, yang benar-benar dengan tulus telah membantu. ”Sebelum berjodoh dengan Tzu Chi anak saya sakit dan hasilnya dinyatakan adalah tumor teratoma (tumor bawaan sejak lahir) dan harus segera dioperasi, waktu itu saya sama sekali tidak punya uang, saya hanya seorang penjual siomay keliling benar-benar tidak punya uang. Tiba-tiba saya teringat dengan Pak Acun (Hok Cun shixiong) saya dengar Pak Acun sekarang bekerja di Yayasan Buddha Tzu Chi yang biasanya membantu orang-orang, pertemuan dengan Pak Acun pun terjadi tanpa diduga-duga lalu saya pun menceritakan kondisi saya. Akhirnya pada Desember 2008 saya mengajukan bantuan ke Yayasan Buddha Tzu Chi. Saat di survei saya sangat gembira saya merasakan ada secercah harapan  lalu 3 hari kemudian anak saya pun di bawa ke RSCM untuk menjalani pengobatan, selama masa pengobatan saya selalu didampingi oleh Pan Acun ”ungkap Lim Cun Bie shixiong menceritakan bagaimana awal mula jodoh beliau dengan Tzu Chi.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, kita hendaknya dapat saling membantu. Terinspirasi dari cerita celengan bambu dari Hok Cun shixiong, Lim Cun Bie shixiong  yang bahwasannya telah dibantu oleh Yayasan Buddha Tzu Chi pun tergerak hatinya untuk dapat membantu kembali orang lain yang membutuhkan. Bermodalkan sepeda motor tua miliknya saat berkeliling menjajakan dagangannya beliau terus menyebarkan semangat celengan bambu kepada lebih banyak orang, meskipun selalu saja ada orang-orang yang berburuk sangka terhadap beliau namun, beliau tetap bersemangat. Lim Cun Bie shixiong berharap semoga putaran cinta kasih ini dapat terus berputar bagaikan roda sepeda motornya yang terus bergulir. bertekad selama Tzu Chi masih berdiri dan selama dirinya masih diberi kesempatan di dunia ini, beliau berkomitmen akan selalu membantu melalui celengan bambu. Semoga putaran cinta kasih ini bisa menjadi putaran cinta kasih universal yang penuh makna dan menjadi putaran yang tidak berhenti.
 
Hoklay shixiong :
ini adalah salah satu bentuk panggilan jiwa dari Lim Cun Bie shixiong untuk dapat kembali bersumbangsih dan membantu orang lain, semoga ini juga bisa menjadi semangat bagi relawan yang lainnya di Tzu Chi.


Posan shixiong :
Makna dari putaran cinta kasih itu sungguh luar biasa sekali dimana seseorang yang dibantu sekarang bisa membantu orang lain lagi, Master berkata membantu bukan hanya materi saja, bukan hanya secara fisik saja tetapi  yang terpenting adalah membantu secara batiniah, supaya bisa kembali membantu orang lain lagi dan ini sudah terbukti. Master juga mengatakan bahwa berdana bukan hanya hak orang kaya saja tetapi adalah hak setiap orang yang memiliki cinta kasih dan niat yang tulus seperti Lim Cun Bie shixiong.

Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Merasa bahagia karena sudah dibantu maka disaat sudah merasa mampu sudah seharusnya kita kembali membantu orang-orang yang juga membutuhkan bantuan. Mari pergunakan tubuh yang sehat ini untuk dapat terus bersumbangsih.

Dipenghujung acara Lim Cun Bie shixiong juga mengungkapkan harapannya ingin menjadi relawan di Tzu Chi, ingin menjadi orang yang lebih baik. Beliau juga mengutarakan keinginan untuk bervegetarian “vegetarian kan sehat” ujar Lim Cun Bie shixiong. Asalkan ada tekad pasti akan ada kekuatan yang paling penting adalah memiliki pendirian yang kuat dan emosi yang lemah lembut.

GAN EN.

Kamis, 18 Oktober 2012

KEGIATAN            : BEDAH BUKU, HE QI: UTARA.

Tema                 : Kera yang Sombong - Buku Membeli Kebijaksanaan (bab.2).
Pembicara          : Sharing Peserta.
MC                     : Sjukur Zhuang Shixiong. 
Lokasi                : Jing Si Book and Café, Pluit.
Waktu               : Kamis 18 Oktober 2012, Jam 19.00 –21.00 WIB.
Jumlah peserta : 21 orang.

Narator / pembaca cerita : Po San Shixiong.
Pengisi suara kera dan Bihksu : Stephen Ang Shixiong.
Pengisi suara pemburu : Sjukur Zhuang Shixiong.


Isi cerita :
Narator : Disebuah gunung tinggal sekelompok kera yang hidup sangat harmonis bagai sebuah keluarga besar. Diantara mereka ada seekor kera yang sangat cerdas, ia selalu ingin menjadi pemimpin. Kera-kera lain menjauhinya, tetapi ia tetap saja sangat sombong.

“Aku lebih cerdas dari kalian, mengapa aku malah dijauhi? Tak apa, tanpa kalian pun kehidupanku tetap baik-baik saja”  kera yang sombong berkata dalam hatinya.

Narator : Suatu hari serombongan pemburu datang ke gunung tersebut (Kawanan kera melarikan diri). Tinggallah si kera sombong itu sendiri, ia menggoda rombongan pemburu dengan melompat kesana kemari memamerkan kehebatannya. Sebenarnya para pemburu tidak berniat membunuhnya, tetapi mereka menjadi marah akibat tingkah laku menjengkelkan kera itu (Kera mengejek para pemburu).

“Ayo, kita serempak memanahnya” kata Pemburu (Pemburu beramai-ramai memanah kera tersebut).

Narator : Walaupun cerdas dan lincah, ia tetap tidak dapat melarikan diri dari serangan rombongan pemburu itu dan akhirnya mati terpanah.

Bihksu : Kedamaian dalam hidup tercipta dari hubungan yang harmonis dengan orang lain. Apabila menganggap diri sendiri berbeda dengan orang lain, merasa diri lebih hebat, lebih pintar serta menganggap orang lain bodoh, maka kehidupan seperti inilah yang paling kesepian. Seandainya kera tersebut dapat hidup harmonis dengan kelompoknya, maka ketika ada bahaya ia dapat bersama-sama mencari jalan untuk menyelamatkan diri dengan kawanan kera lainnya. Sayangnya karena sifatnya yang sombong dan sok pintar,  ia akhirnya mati terbunuh. Sungguh sangat disayangkan. Kita harus memperlakukan sesama dengan lemah lembut. Jangan sekali-kali menyombongkan kehebatan diri sendiri. Dalam bermasyarakat, kita harus pandai-pandai membawa diri. Jika tidak, kita akan dikucilkan dan menderita kesepian. Kehidupan seperti itu sangatlah menyedihkan, juga merupakan kehidupan yang gagal. Dan semua itu disebabkan kesalahan diri sendiri sehingga dibenci masyarakat.

“Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri, seseorang yang diterima dan disukai oleh orang lain barulah dianggap berhasil dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menjaga “Niat Pikiran” dengan baik”.

Sharing peserta :

Yogi Shixiong => Kera yang sombong itu, karena ia merasa yang paling pintar.

Po San Shixiong => Kera yang sombong itu merasa bisa hidup sendiri tanpa bantuan yang lain, ia merasa sombongnya seolah tanpa yang lain ia bisa hidup sendiri. Karena ia merasa sombong dan merasa pintar jadi ia berani menantang pemburu, padahal pemburunya itu tidak bermaksud untuk memburu ia, mungkin pemburu itu hendak berburu binatang yang lain, tapi karena merasa di goda dan di tantang maka pemburunya itu kesal jadi membunuhnya. Ada kata perenungan Master Cheng Yen “Semua orang punya masalah, tetapi yang paling penting jangan mencari masalah”.


Senny Shijie => Mood orang kita tidak pernah tahu, dalam lingkungan pergaulan kita mungkin ada teman yang bercandanya keterlaluan dan kelihatannya seperti nge-Sok (sombong). Mungkin saat bertemu dengan orang, lalu ia berlagak dan lagaknya itu membuat orang marah dan melampiaskan kemarahannya pada dia, mungkin saja maksudnya dia tidak begitu tapi itu membuat ia jadi seperti kena karma.

Stephen Shixiong => Saya ini suka foto dan ketika masuk kedalam kegiatan Tzu Chi, kita ada tim foto yang mendokumentasikan kegiatan. Kalau saya merasa diri sendiri hebat lalu dalam kegiatan besar dengan 4.000 – 6.000 orang, kalau saya yang foto sendiri itu kan tidak mungkin dan saya butuh juga bantuan orang lain. Mungkin diantara para anggota ini ada yang tidak mempunyai keahlian foto seperti saya, kalau saya tidak memberikan ilmu yang saya dapat, misalnya: ada yang mau foto tapi tidak tahu caranya dan saya biarkan saja lalu hasil fotonya tidak bagus, itu juga berarti tidak dapat bekerja sama dengan baik. Jadi saya juga mengSharingkan cara bagaimana membuat foto yang baik, sehingga pada hari H semua bisa berjalan lancar dan menghasilkan gambar yang baik. Seperti kera yang sombong ini, ia tidak mau untuk membagi kepintarannya dan hanya disimpan untuk dirinya sendiri saja, yang akhirnya kepintarannya itu tidak bisa dibawa ketika ia mati.

Sin Jiu Shixiong => Dalam kehidupan sehari-hari kita, memang ada yang seperti ini. Dimana ada orang yang egonya terlalu tinggi, jadi seakan-akan dia yang benar dan orang lain disekitarnya salah dan didalam keluarga sendiripun tidak terlepas dari itu.

Hendry Shixiong => Kesombongan itu memang dari si kera, tapi mungkin kera itu tidak ingin menjadi kera yang sombong. Ia hanya ingin menunjukkan jati dirinya seperti ini loh tapi hanya caranya itu salah, sehingga komunitasnya tidak menghargai kelebihan dia. Ketika ia berlagak didepan para pemburu, justru itu yang membuat ia celaka.

靜思語  Jìng sī yǔ  (kata perenungan) Master Cheng Yen : 
“Kita harus dapat mengecilkan ego kita sehalus debu, namun tidak berarti harus merendahkan diri. Justru dengan sikap penuh kerendahan hati ini, kita berusaha mengoptimalkan potensi yang ada pada diri kita”.


Johan Shixiong => Hidup didalam suatu komunitas selalu ada Pro dan Kontra , yang artinya selalu ada nilai-nilai yang saling berlawanan dan itu tidak akan pernah selesai. Point-nya adalah How to manage bagaimana menyiasati antara pandangan penilaian saya dan pandangan penilaian umum / kebanyakan orang. Oleh karena itu kita harus tahu bahwa makhluk hidup itu beragam dan manusia pun beragam, jadi bagaimana kita mengatasinya saja. Dengan pikiran yang positif akan memberi kondisi karma baik cepat berbuah, sebaliknya pikiran negative akan menjadi lahan subur bagi karma buruk untuk cepat berbuah. Kenapa di kata perenungan dalam cerita ini dikatakan “Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menjaga “Niat Pikiran” dengan baik”, karena pikiran yang baik adalah usaha kita memberi kondisi yang baik pada benih yang sudah kita bawa dan benih itu akan tumbuh subur sesuai dengan lahan yang kita berikan. Rendah hati adalah salah satu pelatihan diri kita, karena karma buruk mempunyai 3 akar, yaitu: Lobha / Ketamakan (貪  Tān), Dosa / Kebencian (瞋 Chēn), Mohha / Kebodohan (癡  Chī). Tetapi ada lagi yang lebih kecil / halus, yaitu: Kesombongan (慢 Màn) dan Keraguan (疑  Yí). Dengan melatih untuk memahami dan menyadari, barulah kita bisa rendah hati sehingga tidak menimbulkan kontradiksi dengan orang lain How to manage your life.

Hok Lay Shixiong => Kita sering kali menginginkan pengakuan. Didalam melakukan kegiatan atau dalam keseharian kita, kita selalu mengharapkan pengakuan dari sekeliling kita, seperti : pengakuan sebagai orang yang baik, orang yang pintar, yang suci, yang ganteng / cantik dan sebagainya. Ketika pengakuan seperti itu tidak didapat maka kita menjadi kecewa terhadap sekeliling kita dan kalau kita mencari pengakuan diri seperti ini sebenarnya banyak membawa masalah bagi kita. Seperti si monyet ini ketika tidak diakui maka ia merasa kecewa dan dengan kesombongannya ia merasa lebih pintar “Buat apa kumpul dengan kamu lagi mending saya pergi sendiri saja”. Sama juga seperti “Saya berbuat baik di Tzu Chi tapi tidak ada yang mengakui perbuatan baik saya, yah saya pergi saja berbuat baik ditempat lain. Buat apa saya berbuat baik di Tzu Chi tapi semua orang tidak menganggap saya”.

Tidak Menganggap Saya ini lebih dari kesombongan, yang dasarnya adalah ingin suatu pengakuan, maka kita harus belajar Berkesadaran dari keinginan-keinginan yang mengotori batin. Kalau kita menyadari ada keinginan seperti itu dalam pikiran kita, maka dengan sendirinya pikiran itu akan Drop (turun/hilang). Kesadaran itu sangatlah dibutuhkan, setelah kita mempunyai kesadaran maka sikap rendah hati juga akan timbul, Master mengatakan “Dalam keseharian kita harus berusaha untuk sadar, tidak mudah terpengaruh oleh kondisi luar”. Batin kita haruslah  Jìng  = Tenang / hening dan kita belajar untuk kearah itu, sehingga batin kita yang sudah tenang seperti air yang jernih dengan sendirinya Kebijaksanaan kita akan terus meningkat/bertambah.

Leo Shixiong => Saya sering mendengar tentang  心款 , 念純  Xīn kuǎn , niàn chún = Hati yang Lapang dan Pikiran yang Murni. Kalau diartikan dengan lebih luas, 上人Shàng rén (Master) mengatakan 心款不傷人 , 念純不傷己 = Xīn kuǎn bù shāng rén , niàn chún bù shāng jǐ “ Hati yang lapang tidak mencelakai orang lain , Pikiran yang murni tidak mencelakai diri sendiri.


靜思語  Jìng sī yǔ  (kata perenungan) Master Cheng Yen :
“Akur dengan orang lain begitu sulit, menyinggung orang lain begitu mudah”.

Wahyuni Lo Shijie => Pada dasarnya setiap orang mempunyai jalinan jodoh dari kehidupan sebelumnya. Tipe manusia ada 2 macam yang datang kepada kita, yaitu: ada yang datang untuk memupuk jasa kebajikan dan ada yang datang untuk menagih hutang karma kepada kita. Kalau kita sulit untuk bisa akur dengan orang lain, berarti dalam kehidupan yang lalu belum membuat jodoh baik, mungkin ada orang-orang tertentu yang tidak bisa akur, seperti kalau dia mengatakan pendapat A dan yang lain mengatakan B maka tanpa sadar kalau mereka berkomunikasi antara satu dengan yang lain tidak pernah sejalan dan apapun yang disampaikannya membuat salah satunya tersinggung.

Hok Lay Shixiong => Menyinggung orang lain atau diri sendiri memang begitu mudah, bukan hanya menyinggung orang lain itu mudah tapi diri kita sendiri juga mudah untuk tersinggung. Saya dengan orang lain itu sama, saya adalah orang lain dan orang lain adalah saya. Jadi kenapa saya mudah tersinggung? Karena saya tidak bisa menerima, tidak bisa memahami dan tidak bisa memaklumi baru bisa tersinggung. Kalau saya bisa memaklumi  dan bisa menerima kata-kata dari yang lain tentunya saya tidak akan tersinggung. Kita di Tzu Chi ada Sup 4 rasa, yaitu: 知足  Zhī zú (Berpuas Diri), 感恩  Gǎn ēn (Bersyukur), 善解  Shàn jiě (Berpengertian), 包容  Bāo róng (Memaklumi / bertoleransi).  Kalau saya Bersyukur mempunyai teman dan berjodoh dengannya, bagaimana saya bisa tersinggung kalau dia berbicara? Kalau saya Memahami  saat dia lagi stress dan sedang banyak urusan lalu dia berbicara agak kasar, bagaimana saya bisa tersinggung?, jadi kalau Sup 4 rasa ini kita minum terus setiap hari dan ada orang yang marah/bicaranya kasar terhadap kita, dan kita berfikir “Ah, mungkin dia lagi labil jadi maklumi saja” maka kita tidak akan tersinggung. Begitu juga kalau kita berbicara kepada orang lain harus kita jaga, karena saya bersyukur ada teman jadi saya harus jaga omongan saya supaya tidak melukainya, jangan sampai kata-kata saya membuat ia kecewa dan bukan dengan kata-kata seperti “Saya kalau ada salah maaf yah, saya lagi bete nih”, kita tidak boleh seperti itu.

Ada kata perenungan Master “Jadilah kita orang yang Pemaaf , tapi jangan menjadi orang yang selalu meminta maaf” misalnya kita berulang kali meminta maaf tapi kita terus mengulangi lagi kata-kata yang bisa melukai,  jadi kita melakukan kesalahan berulang-ulang. Dengan minum Sup 4 rasa Tzu Chi ini setiap hari, kita jadi bisa lebih berhati-hati dalam berbicara dan juga ada Gan En, Zun Zhong, Ai . Zun Zhong / Menghormati, bagaimana kita menghormati orang lain? waktu kita berbicara dengan orang lain dan waktu meminta pendapat orang lain, kita juga selalu menghormati. Kalau saya meminta pendapat dengan orang dan pendapatnya itu tidak sesuai dengan keinginan saya, maka saya terima saja dan tidak mendebat orang itu karena kalau kita debat malah ia akan tersinggung.

Johan Shixiong => Akar karma buruk sangat mewarnai apakah kita bisa atau tidak untuk akur dengan orang lain. Jadi bagian dari pelatihan diri kita selain menyadari adanya Lobha, Dosa, Mohha tapi kita juga harus menyadari adanya Manna / kesombongan dan adanya keraguan. Oleh sebab itu akan mewarnai seberapa besar pelatihan diri kita. Manusia adalah produk budaya, dimana saya lahir, tumbuh besar dan di didik, saya mewarisi sistem nilai yang berlaku dimasyarakat. Kita yang berada dikomunitas ketimuran membuat kita harus mengalah kepada orang / sedikit merendahkan hati, tapi kalau kita lahir di Barat maka disitu mempunyai kebiasaan Sportive kalau kita bersaing maka kita jangan mengalah pada orang karena itu tidak sopan, misalnya kita saat bersaing sengaja mengalah supaya ia bisa menang tapi ia akan marah pada kita karena kita tidak sportive. Jadi system penilaian yang berbeda kalau melihat permasalahan yang sama, hasilnya tidak akan sama / berbeda.

Bambang Shixiong => Si monyet ini sebenarnya tidak menjadi target, tapi karena kesombongannya akhirnya ia di panah dan mati. ini sama juga seperti kehidupan kita seandainya kita berjalan dan melewati suatu gang yang banyak premannya, kalau saat kita lewat jalan itu kita sopan kepada mereka maka mereka tidak akan mengganggu kita. Tetapi kalau kita lewat dengan sikap menantang maka itu akan menjadi pertengkaran, kalau saya hanya sendiri dan mereka itu banyak maka saya akan seperti monyet dalam cerita ini yang mati dipanah.

Wahyuni Shijie => Setiap manusia memiliki noda batin, salah satunya kita tidak bisa melihat kedalaman dari isi hati manusia, dari luar kita melihat dia ini diam tapi kita tidak tahu bahwa batinnya tersinggung. Jadi pada dasarnya harus mempunyai toleransi yang tinggi, mungkin karena dari lingkungan keluarga yang berwatak keras membuat ia berbicara dengan nada keras, mungkin dengan ucapannya itu ia tidak bermaksud untuk menyinggung tapi secara tidak sengaja sudah menyinggung orang lain.

靜思語  Jìng sī yǔ  (kata perenungan) Master Cheng Yen :
“Terhadap diri sendiri kita harus rendah hari dan bisa menerima pendapat orang lain, terhadap orang lain hendaknya kita menghargai kesempatan dapat bergaul dan bekerja sama”.

Gan en.

Kamis, 11 Oktober 2012

KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI: UTARA

Tema : Keindahan Kehidupan/生活美學 Sheng Huo Mei Xue
            1. “轉彎看世界 Zhuan Wan Kan Shi Jie” Berputar Melihat Dunia
            2. “雙頭鳥 Shuang Tou Niau” Burung Berkepala Kembar
Sharing by : 許榮祥 Xu Rong Xiang Shixiong (salah satu komite dan pembimbing senior Bedah Buku Taiwan)
Penerjemah : Hendry Zhou Shixiong
Lokasi :  Jing Si Books & Cafe Pluit
Waktu : 11 Oktober 2012, 19.00-21.00 WIB
Jumlah Peserta : 59 orang

Sharing by Xu Rong Xiang Shixiong :
Dengan hati merasakan keindahan hidup di manapun juga. Membaca adalah awal dari semua keindahan kehidupan. Bila membaca dilakukan satu orang, maka hanya satu orang yang mendapat kegembiraan. Bila bersama-sama membaca, maka setiap orang akan mendapat hal-hal menarik yang berbeda.

Untuk saat ini mari kita buang semua cara bedah buku yang biasanya, kita akan mencoba cara baru yang lebih menarik. Kita akan menggunakan suasana yang santai, ceria, dan hangat dalam bedah buku yang berbudaya humanis ini. Keindahan budaya humanis akan terpancar secara alami. Hati dan pikiran akan terbuka dan terasa lebih lapang. Mari kita sama-sama membuka jendela keindahan dalam kegiatan membaca bersama ini.

Tanggal 7 Oktober yang lalu adalah hari peresmian Jing Si Tang, bangunan yang sangat agung, megah, dan kokoh. Di dalamnya terdapat Universitas Pengembangan Masyarakat (Tzu Chi Learning Centre). Learning Centre seperti ini sudah ada di Taiwan, terdapat 20 cabang di sana, dan di Malaysia serta Singapura juga sudah ada. Cabang di Indonesia akan segera dibuka, pada kesempatan ini mari kita mencoba belajar salah satu temanya.

Tema hari ini adalah : 轉彎看世界 Zhuan Wan Kan Shi Jie/ Berputar Melihat Dunia.
Melalui musik dan isyarat tangan, kelas ini bertujuan membuat hati kita lebih lembut, membangun interaksi positif serta kekompakan bersama. Melalui cerita sederhana, kita bisa mendalami dharma dalam cerita untuk mengintrospeksi diri. Dan melalui sharing Kata Perenungan, kita bisa memilih solusi yang paling sesuai bagi kita. “Cerita sederhana dengan makna yang dalam,” sehingga kegiatan Bedah Buku akan terasa menarik penuh sukacita, dan mendalam.

(Xu Shixiong mengajak semua peserta mendengar lagu 轉彎看世界 sambil menyimak liriknya, dibarengi dengan isyarat tangan dari Su Hui Shijie)


轉彎看世界 :

“春雨綿綿落袂停  熱天赤焰亂心神
Hujan musim semi turun tak henti
Musim panas sangat membuat hati kacau

秋葉飄零親像阮  冬天霜雪也無情
Dedaunan musim gugur beterbangan menerpa diriku
Salju di musim dingin juga tak berperasaan

人講花無百日紅  袂凍萬事照希望
Orang bilang tidak ada bunga yang mekar selamanya
Tidak semua hal terjadi sesuai harapan

若是轉彎看世界  四季就攏無同
Bila berputar melihat dunia
Empat musim semuanya tidak ada yang sama

春天花開人輕鬆  夏天清風透心涼
Bunga bermekaran di musim semi, orang-orang tiada beban
Angin sepoi-sepoi musim panas menyejukkan hati

秋天月圓正當時  冬筍回甘又春天
Bulan purnama tepat di saat musim gugur
Musim dingin berakhir, bertemu lagi dengan musim semi”

 Sharing peserta mengenai lagu 轉彎看世界 :
  • Suka dengan shouyunya (isyarat tangan)
  • Suka dengan lirik lagunya
  • Lagunya sangat bagus, hati akan tenang bila melihat segala sesuatu dari sisi positif, bila ada masalah, itu pasti akan berlalu juga.
  • Tidak semua hal bisa terjadi sesuai harapan. Yang tidak sesuai bukan berarti tidak baik, yang sesuai juga belum tentu baik. Bersyukur atas semuanya, maka semuanya adalah baik.
  • Inti dari lagu ini adalah agar kita belajar melihat segala sesuatunya dengan berputar, yaitu melihat dari sisi lain.




Sharing by Xu Rong Xiang Shixiong :
Pada sesi berikut ini kita akan membaca buku. Sebuah kisah sederhana dari buku “Membeli Kebijaksanaan”, yaitu “Burung Berkepala Kembar”.



















"Burung Berkepala Kembar"

Alkisah ada seekor burung berkepala kembar. Saat kepala yang satu beristirahat, kepala yang lain harus tetap sadar untuk berjaga. Salah satu kepala sangat suka tidur sehingga kepala yang lain harus selalu sadar. Suatu saat ketika kepala yang suka tidur sedang tertidur pulas, kepala yang sadar memakan buah yang jatuh di dekatnya tanpa membangunkan kepala yang sedang tidur. Ketika kepala yang suka tidur itu mengetahui ia tidak dibangunkan, ia pun merasa kesal dan berniat membalas dendam. Karena itu ketika mereka bergantian berjaga, kepala yang suka tidur mendapati ada sebutir buah yang jatuh di dekatnya, namun buah itu beracun. Kepala yang suka tidur itu, akhirnya memakan buah tersebut, ia berpikir seandainya mati pun mereka akan mati bersama.

Kepala yang suka tidur adalah kehidupan lampau Devadatta, sedangkan kepala yang selalu sadar adalah sang Buddha. Pikiran manusia sangatlah sulit dikontrol, terhadap Devadatta yang adalah adik sepupu dan akhirnya menjadi muridnya saja, Buddha kesulitan mengubah sifatnya. Melatih diri haruslah mengandalkan diri sendiri. Hanya dengan melatih diri sepenuh hati, bersedia bekerja keras untuk melenyapkan ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan kecurigaan, barulah kita dapat melenyapkan noda batin. Jika tidak demikian, ibarat terlahir sebagai burung berkepala kembar yang memiliki tubuh yang sama, tetap akan memiliki niat buruk mencelakakan orang lain. Dengan menyakiti orang lain, sesungguhnya kita sedang menyakiti diri kita sendiri.

 Sharing peserta mengenai cerita “Burung Berkepala Dua” :
  • Kepala yang memakan buah sendiri tanpa membangunkan kepala yang suka tidur, ada beberapa sebab : karena ia tamak, maka ia makan sendiri; karena ia tidak tega membangunkan kepala yang sedang tertidur pulas; karena walaupun ia yang makan, tapi akan sama-sama kenyang juga.
  • Cerita ini ada hubungannya dengan hukum karma, yang rajin akan mendapatkan buah manis, yang malas akan mendapatkan buah beracun.
  • Devadatta adalah sepupu Buddha, tapi pelatihan diri adalah masing-masing, siapa yang melatih maka dialah yang mendapat.
  • Semuanya tergantung pikiran kita, bila kita berpikiran positif maka semuanya adalah baik, bila berpikiran negatif maka semuanya adalah tidak baik.
  • Jangan karena perbuatan baik yang kecil sehingga tidak mau melakukan, marilah kita sedikit demi sedikit melakukan kebaikan setiap ada kesempatan.
Sharing by Xu Rong Xiang Shixiong :
**Mendengar begitu banyak sharing dari Shixiong Shijie semua, saya juga banyak belajar. Kembali melihat ke kehidupan nyata, mungkin kita pernah bertemu dengan situasi seperti burung itu, kadang kita tidak ada niat buruk tapi muncul efek yang tidak kita harapkan. Kadang kita ada sedikit ketamakan dan merasa itu tidak apa-apa, tapi sesungguhnya efeknya sangat menakutkan.


**Hati dan pikiran yang polos, niat yang murni, yaitu dengan cara : dalam kehidupan ini menjadi orang yang berperasaan netral, maka setiap hal yang menurut orang lain baik atau buruk, tidak akan mempengaruhi kita. Kedengarannya sangat sulit dibayangkan. Bila masalah datang, maka timbul persepsi, bila terasa tidak enak maka akan terasa terluka, hal seperti ini adalah suatu pelatihan yang harus kita latih terus.

**Orang-orang yang kita temui dalam kehidupan ini (yang berjodoh dengan kita) dapat digolongkan menjadi dua jenis :
  • Yang datang membalas kebaikan kita
  • Yang datang ‘menagih hutang
Shixiong Shijie perhatikan sendiri orang-orang yang ditemui, apakah mereka datang untuk membalas kebaikan kita atau menagih hutang, kemudian bagaimana cara kita menyikapinya?
Kita bisa bertemu di sini dan pada saat ini karena adanya jalinan jodoh. Bila seseorang itu datang untuk membalas budi, maka kita biasanya merasa nyaman ketika bertemu dengannya, kita bisa terima apapun yang dilakukannya. Namun bila kita memiliki niat tulus mau ‘ditagih hutang’, hendaknya kita bertekad untuk membayar hutang itu dengan lunas, karena dengan demikian akan membantu agar kita terlahir di alam sukhavatti.

**Setiap kegagalan, kemunduran, kesedihan, dan kesulitan, hanyalah sebuah potret sementara dalam perjalanan hidup ini. Mungkin saja belokan atau putaran berikutnya, yang menunggumu adalah : sebuah senyuman, sebuah seruan, sebuah kejutan, sebuah keramaian yang berlangsung lama, sepasang raut mata anak kecil yang sepenuhnya menerima dirimu.



**Kata Perenungan : 心寬不傷人, 念純不傷己 xin kuan bu shang ren, nian chun bu shang ji.
Dengan berlapang dada maka tidak melukai orang lain, dengan berniat murni maka tidak melukai diri sendiri. Dengan demikian barulah tidak akan timbul perselisihan atau bahkan dendam kepada dengan orang lain. Dengan mengubah pikiran, maka kehidupan juga ikut berubah. Menggenggam erat jalinan jodoh yang ada, memanfaatkan potensi dalam kehidupannya, adalah orang yang paling penuh berkahnya.

Gan En _/\_