KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI : UTARA
Tema : "ladang Pelatihan Terletak Pada Batin Sendiri"
Pembicara : Sharing bersama ( Sharing Ceramah Master Sanubari Teduh)
Mc : Sjukur sx
Lokasi : Jing Si Books & Café, Pluit.
Waktu : Kamis, 27 September 2012 Pkl: 19:00 – 21:00
Jumlah peserta : 26 orang
Ceramah Master Cheng Yen
Beginilah kehidupan, kita harus senantiasa berteguh hati menghadapi
kondisi yang berubah-rubah. Apa yang tidak berubah ?, itulah hakikat
diri kita, benih KeBuddhaan yang murni tanpa noda, namun kita membuat
hakikat yang murni tanpa noda dan tidak berubah ini tertutupi lapis demi
lapis noda batin yang timbul karena adanya kontak dengan luar. Meski
hakikatnya tak pernah berubah, namun dengan adanya kontak dengan dunia
luar pikiran kita mengalami penyimpangan, batin kita memiliki
kecenderungan untuk menyimpang, kondisi luar demikian adanya. Namun
kenyataan batin kita mudah terpengaruh dengan kondisi luar. Pepatah kuno
mengatakan “ bunga tidak membuai, manusialah yang terbuai, arak tidak
memabukkan manusialah yang mabuk”. Selama hati kita tidak tergoyahkan
kita tidak akan terpengaruh.
Karma buruk ini muncul akibat pelanggaran melalui 3 pintu
karma maupun kelalaian. melalui 6 indra, muncul akibat pikiran salah
dari dalam batin atau akibat kemelekatan akan kondisi luar.
Pikiran salah muncul dari dalam batin kita sendiri, tabiat terakumulasi sejak lama. Saat bersentuhan dengan kondisi luar batin kita bereaksi, sebagai akibat dari berbagai kondisi yang muncul, pikiran serta pandangan kitapun akan mengarah pada arah yang menyimpang, begitu pikiran menyimpang kita akan mudah terpengaruh oleh objek luar seperti suara, rupa, rasa dan objek lainnya.
6 indra
Mata, telinga, hidung lidah, tubuh dan pikiran
6 objek
Rupa, suara, aroma, rasa, sentuhan, objek-objek pikiran.
Pikiran salah muncul dari dalam batin kita sendiri, tabiat terakumulasi sejak lama. Saat bersentuhan dengan kondisi luar batin kita bereaksi, sebagai akibat dari berbagai kondisi yang muncul, pikiran serta pandangan kitapun akan mengarah pada arah yang menyimpang, begitu pikiran menyimpang kita akan mudah terpengaruh oleh objek luar seperti suara, rupa, rasa dan objek lainnya.
6 indra
Mata, telinga, hidung lidah, tubuh dan pikiran
6 objek
Rupa, suara, aroma, rasa, sentuhan, objek-objek pikiran.
Ketika 6 indra mengalami kontak dengan 6 objek akan terangsang dan
terpengaruh, kesadaran juga ikut bereaksi. 6 indra terangsang objek,
kesadaran berpikir ini menggerakan 7 cabang karma, 3 melalui tubuh, 4
melalui ucapan. Kesadaran menggerakkan terciptalah perbuatan buruk . ini
merupakan hasil pikiran yang menyimpang yang muncul dari dalam batin.
Karena mengalami berbagai macam kontak, banyak pemikiran timbul dari
dalam batin, jika pikiran menyimpang artinya menjadi keliru, maka
pandangan kita akan menjadi menyimpang dan keliru.
Karma melalui tubuh
Membunuh, mencuri berbuat asusila
Karma melalui ucapan
Bertutur kata kasar, berdusta, berkata-kata kosong, bergunjing.
Dalam melatih diri kita harus menjaga fisik dan batin artinya senantiasa berintropeksi apa yang baru kita ucapkan itu salah, setelah berbicara dan berbuat kelak kita masih memperbaiki yang salah karena kita mahluk awam. Kita memiliki akumulasi tabiat buruk sejak dulu, yang sering muncul tanpa kita sadari, inilah energi dari tabiat atau kebiasaan. Tabiat ini seringkali bersentuhan dengan dunia luar dan terwujud dalam perbuatan. Jika kita terbiasa bertemperamen tinggi maka ketika kondisi tidak sesuai dengan harapan, kemarahan dan kebencian kita akan bangkit, sikap dan tutur kata kita tidak baik, inilah yang disebut tabiat buruk. Setelah bertekad untuk melatih diri kita harus waspada dan sadar “ mengapa saya berbicara kasar”, “mengapa nada bicara saya tidak menyenangkan”, “mengapa begitu cepat saya menuturkan ucapan yang menyakiti orang lain”. Jika kita dapat mengendalikan diri dan menjaga baik-baik hati kita, kebencian dan kemarahan ini dapat segera kita kendalikan dan tak sampai keluar. Membahas 7 cabang karma bagaikan anak panah yang tidak dapat ditarik kembali setelah dilepaskan. Inti melatih diri adalah ketika tabiat buruk muncul kita segera mengendalikan, jika kita sungguh memulainya dari dalam batin, maka ketika pikiran muncul kita tidak akan berjalan kearah yang menyimpang , apabila menyimpang sedikit saja, maka segala perilaku kita juga ikut menyimpang.
“Jagalah kesadaran selalu, ketika tabiat buruk muncul kendalikan dan perbaiki segera inilah yang disebut melatih diri”.
Karma melalui tubuh
Membunuh, mencuri berbuat asusila
Karma melalui ucapan
Bertutur kata kasar, berdusta, berkata-kata kosong, bergunjing.
Dalam melatih diri kita harus menjaga fisik dan batin artinya senantiasa berintropeksi apa yang baru kita ucapkan itu salah, setelah berbicara dan berbuat kelak kita masih memperbaiki yang salah karena kita mahluk awam. Kita memiliki akumulasi tabiat buruk sejak dulu, yang sering muncul tanpa kita sadari, inilah energi dari tabiat atau kebiasaan. Tabiat ini seringkali bersentuhan dengan dunia luar dan terwujud dalam perbuatan. Jika kita terbiasa bertemperamen tinggi maka ketika kondisi tidak sesuai dengan harapan, kemarahan dan kebencian kita akan bangkit, sikap dan tutur kata kita tidak baik, inilah yang disebut tabiat buruk. Setelah bertekad untuk melatih diri kita harus waspada dan sadar “ mengapa saya berbicara kasar”, “mengapa nada bicara saya tidak menyenangkan”, “mengapa begitu cepat saya menuturkan ucapan yang menyakiti orang lain”. Jika kita dapat mengendalikan diri dan menjaga baik-baik hati kita, kebencian dan kemarahan ini dapat segera kita kendalikan dan tak sampai keluar. Membahas 7 cabang karma bagaikan anak panah yang tidak dapat ditarik kembali setelah dilepaskan. Inti melatih diri adalah ketika tabiat buruk muncul kita segera mengendalikan, jika kita sungguh memulainya dari dalam batin, maka ketika pikiran muncul kita tidak akan berjalan kearah yang menyimpang , apabila menyimpang sedikit saja, maka segala perilaku kita juga ikut menyimpang.
“Jagalah kesadaran selalu, ketika tabiat buruk muncul kendalikan dan perbaiki segera inilah yang disebut melatih diri”.

Mengubah kondisi luar dengan mengubah pola pikir merupaka sikap bijaksana, membiarkan kondisi luar mempengaruhi kondisi hati merupakan noda batin.
Di Amerika tersiar sebuah berita, ada seorang wanita yang merokok hingga terkena kanker paru-paru, dan ia pun tahu penyebabnya adalah rokok, iapun menuntut perusahaan rokok tersebut dan meminta ganti rugi dengan jumlah yang sangat besar. Berita ini sangat menyita perhatian, mereka bertikai lama di pengadilan, wanita ini sudah merokok selama 40 tahun, putrinya memintanya untuk berhenti merokok tetapi ia menjawab saya orang dewasa memiliki kebebasan. Saat masih belia ia sudah mulai merokok dan orang tuanya memintanya untuk berhenti merokok, namun ia tidak menghiraukannya, dokter memperingatkannya agar dapat berhenti merokok tetapi ia tetap tidak dapat berhenti dari kebiasaanya merokok, penyakitnya menjadi akut, dokter memvonis kankernya telah mencapai stadium akhir. Menjawab tuntutan wanita perokok tersebut perusahaan rokok mengatakan dalam kemasan rokok sudah terdapat peringatan dan petunjuk komposisi , anda sendiri yang tidak dapat berhenti merokok, meminta ganti rugi merupakan hal yang tidak masuk akal, persidangan berjalan cukup lama, akhirnya perusahaan rokok tersebut kalah namun tuntuntannya tidak terpenuhi semuanya. Rokok tidak pernah meminta wanita tersebut untuk menghisapnya, pikiran wanita tersebutlah yang melekat sehingga akhirnya menyebakan ia sakit dan meninggal dunia, terkadang kita tidak habis pikir, apa enaknya merokok, mengapa sangat sulit untuk berhenti merokok, ia hanya dihisap sebentar, didalamnya tidak ada apa-apa hanya asap yang terlihat, tekad manusia demikian tipis, inilah kemelekatan yang sudah sangat dalam sehingga sulit untuk lepas. Kehidupan kita lewati dengan penuh noda batin, 3 racun memenuhi keseharian kita sehingga perbuatan kita menjadi penuh kesalahan, sepatah kata yang terucap tanpa sengaja, mungkin dapat membawa potensi masalah. Kata-kata sangat mudah diucapkan, namun dalam berorganisasi ataupun hubungan antar keluarga.kata-kata yang diucapkan dengan ringan dan sambil lalu dapat menimbulkan masalah.
Noda batin terletak pada pikiran kita sendiri, jadi harap kita semua ingat dalam batin kita terdapat sesuatu yang tak pernah berubah dalam kondisi apapun yakni hakikat dan potensi diri kita, ketika berhadapan dengan noda batin kita memiliki potensi untuk mengikisnya asalkan kebijaksanaan kita mulai terbuka dan potensi yang ada dalam diri kita terbangkitkan, bagaikan antibodi yang terdapat dalam tubuh kita, semua permasalahan hidup akan lenyap ketika ia sampai pada tubuh kita karena itu sering dikatakan tertawa membuyarkan segala kerisaua, jadi bergembiralah selalu, hadapilah kehidupan dengan hati yang terbuka .
Jagalah hati selalu setiap ucapan dan tindakan merupakan pintu gerbang terciptanya karma.
Sharing dari berbagai peserta
Erli Sj :
Terpengaruh dengan kondisi luar ada hubungan dengan pembahasan buku
20 kesulitan dalam kehidupan dimana dikatakan “sulit untuk tidak
terpengaruh dengan kondisi luar “, memang sulit untuk tidak terpengaruh
dengan kondisi luar. Saya juga pernah membaca buku Ajahn Chah, batin
adalah batin, kondisi luar merupakan fenomena jadi sebenarnya batin kita
dan kondisi luar berbeda.
Lo Hok Lay Sx :
Kondisi luar mendistorsi, umpama saya berniat ke Jing Si Tang untuk
pasang poster tetapi tiba-tiba ada teman yang mengajak saya makan Pizza
dan ini membuat saya binggung, niat pertama tergoyahkan. Master Chen Yen
mengatakan kita jangan mudah tergoyahkan, kita harus tumbuh kesadaran,
niat baik jadi terlupakan karena kemelekatan.
Christine Sj :
Semua karena keakuan, kita harus dengan cinta kasih untuk
menguranginya, kita harus memikirkan kenapa harus selalu melatih diri
dengan baik. Di Tzu Chilah kita banyak belajar dan berbuat sebagai
pelatihan.
Sufenny Sj :
Ucapan bagaikan anak panah, saya teringat apabila kita menyakiti
orang lain seperti memaku pagar, bila kita mencabutnya tetap ada
bekasnya, karena meminta maaf itu mudah, tapi sembuh dari luka dibatin
itu lebih sulit karena memerlukan waktu. Alangkah baiknya sebelum kita
bertindak dan berucap kita pikirkan terlebih dahulu.
Melliza Suhartono Sj :
Saya mempunyai pengalaman, teman saya mempunyai karakter emosional,
saat ia bersama temannya sedang naik mobil tiba-tiba diselip oleh kopaja
dank arena kesal ia melakukan tindakan terhadap supir kopaja tersebut,
apabila ia dapat mengendalikan kemarahan ia tidak akan berbuat seperti
itu. Semakin cepat kita melatih diri semakin cepat hasilnya . saya juga
punya pengalaman dengan teman saya lainnya ia suka menyakiti kucing
karena ia pernah mempunyai ikan lohan dan dimakan oleh kucing, sehingga
ia menjadi dendam terhadap kucing, ini diakibatkan keakuan apabila ia
dapat melepaskan keakuan tentu ia tidak akan dendam dan menyakiti
kucing.
Yogi Sx :
Musuh paling terbesar diri sendiri, saya hampir beberapa bulan tidak
hadir, saya sempat ada konflik dengan temen saya yang memiliki sifat
kasar, dan dirumah saya sempat menyesal , saya harus ke Tzu Chi lagi.
Jodie Lienardy Sx :
Meneruskan apa yang disampaikan, membahas noda batin, 3 racun, saya
menyimak apa yang Master Cheng Yen katakan agar kita mempunyai
kesadaran. Kondisi dan situasi kita selalu berubah. Dlihat dari sudut
pandang masing-masing sesungguhnya kita mencari kebenaran, ada hal yang
baik untuk kita belum tentu baik untuk lainnya, begitu pula sebaliknya,
agar dapat menjalankan sesuatu dengan sebaik-baiknya perdalam keyakinan
diri, apabila kita berlatih 5 sila dan dapat menjalankan dengan
sebaik-baiknya terdapat kesadaran didalamnya.
Johar Chow Sx :
Jika ada masalah tidak kita selesaikan maka akan timbul masalah baru
lainnya, Jisou sx pernah memberikan tips agar kita mereview apa yang
kita lakukan dari pagi hingga malam, kita harus banyak mempraktekan dan
banyak mencoba.
Posan Sx :
Saya amati batin bagaikan kaca yang bening tidak tercemar, murni dan
polos, kita mudah melihat dengan jelas dan pada dasarnya ada kondisi
luar yang mempengaruhi (debu-debu yang mengotori), batin bila tidak
dibersihkan akan menjadi karakter yang sulit dibersihkan, Master Cheng
Yen mengatakan agar kita membersihkan dengan air (dharma), sama seperti
rumah yang harus selalu kita bersihkan. Pada saat marah kita harus
sadar apa yang akan kita lakukan, Master mengatakan kemarahan adalah
kegilaan sesaat , menghukum diri sendiri dan menjalin jodoh buruk dengan
orang lain. Hendaknya kita setiap hari harus sadar untuk selalu
membersihkan diri kita (membersihkan noda batin kita).
Edi Sx :
Saya baru dua kali datang ke bedah buku, jadi saya tidak memahami
secara mendalam, saya mengharapkan agar para senior atau yang lama
memberikan dukungan terhadap yang junior, senior tidak berpandangan pada
fisik seseorang, dalam arti saya yang mempunyai usia lebih tua dari
yang lainnya merupakan senior tetapi walaupun usianya lebih muda tetapi
sering mengikuti kegiatan dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak,
Posan Sx mengatakan dari Edi Sx kita belajar kerendahan hati dan mau
banyak belajar, sangat bijaksana.
Marie Nagatani Sj :
We are from Japan teaching healting message, we could come here
because Posan Sx , I do not understand what are you talking about but I
feel the energy from you, passion from you, you are doing something and I
know it’s very difficult, we hope we can join Tzu Chi, next our seminar
in Osaka, Japan. I hope we could visit Tzu Chi Office at Osaka, Japan.
Leo Samuel Salim Sx :
Tubuh ini bisa sakit karena apa, karena tidak kita sadari ada bakteri
atau virus yang masuk ke dalam tubuh kita, yang harus kita lakukan
adalah memberikan imun kepada tubuh ini, sama halnya dengan kekotoran
batin ini, yang bisa senantiasa datang dan menutupi cermin batin kita,
layaknya selapis demi selapis debu yang menutupinya. Shang ren
mengatakan membiarkan kondisi luar merubah kondisi hati adalan fan nao
(kerisauan batin), tapi kondisi hati yang dapat merubah kondisi luar
adalah bijaksana. Sadar atau tidak setiap kita membuka mulut dan lidah
kita bergerak, serta tangan dan kaki kita bergerak kita telah
menciptakan karma, jadi apapun itu akan menciptakan karma. Kembali ke
diri kita apa kita hendak menciptakan karma baik atau buruk.
Gan en