KEGIATAN : BEDAH BUKU, HE QI: UTARA
Tema : Cinta Kasih Tzu Chi Berkembang di Corporate
MC : Po San Shixiong
Sharing by : Rudy Suryana Shixiong (salah satu komite corporate Sinarmas Group)
Lokasi : Jing Si Books & Cafe Pluit
Waktu : 16 Agustus 2012, 19.00-21.00 WIB
Jumlah Peserta : 27 orang
Sharing by Rudy Suryana Shixiong :
Misalkan
dalam hati kita ada dua serigala, hitam dan putih, bila keduanya diadu,
kira-kira siapa yang menang, putih atau hitam? Banyak yang menjawab
putih karena putih itu melambangkan yang baik. Nah, sebenarnya dalam
hati kita ada sebuah mutiara (berwarna putih juga) yang berharga dan
tersembunyi, yang bila sering kita bersihkan, kita jaga dan rawat, maka
mutiara itu akan menjadi jernih dan bersih. Dalam hati kita ada sesuatu
yang lebih indah, lebih berharga, dan itu bukan yang berada di luar
sana, namun apakah setiap orang menyadari hal tersebut? Bagaimana kita
mengetahui keindahan yang ada dalam hati kita?
Bila kita
sudah lancar menjalankan sila-sila dengan baik, sudah menjadi kebiasaan
kita, maka setiap tindakan dan ucapan kita sudah baik sehingga
kebijaksanaan bisa muncul. Di Tzu Chi, dalam berkegiatan apapun,
tujuannya adalah untuk mendapat ketenangan batin. Selain Sinarmas, Agung
Sedayu juga sudah mulai mengembangkan komunitas cinta kasih Tzu Chi,
bukan semata-mata fokus di kegiatannya, namun untuk menemukan mutiara di
dalam hati kita.
Asal mula komunitas Tzu Chi bisa berkembang di Sinarmas yaitu ketika Wen Yu Shijie,
sekretaris Pak Eka, sering bercerita mengenai Tzu Chi, sehingga
mendorong Pak Eka untuk mencari tahu kebenarannya. Setelah kejadian
1998, Pak Eka pun berangkat ke Taiwan dan menemui Master Cheng Yen, Pak
Eka semakin yakin dan tertarik dengan Tzu Chi. Saat itu ada yang
bertanya kepada Master Cheng Yen, mengapa terjadi kerusuhan di
Indonesia? Master menjawab : “Karena kalian mendapatkan banyak, tapi
kurang berbagi kepada masyarakat.” Ibarat menggoreng telur mata sapi,
bila diberi kecap, tentu bagian putih telurnya juga mendapat percikan
kecap manis. Artinya masyarakat sekitar juga mestinya dapat merasakan
manisnya kecap tersebut.
Sekembali dari Taiwan, Sinarmas
langsung mengadakan pembagian beras sebanyak 50.000 ton, pembagian
beras dilakukan secara besar-besaran dan serentak di 40 titik setiap
hari Sabtu dan Minggu. Setelah itu, Sinarmas mulai menggalang dana dari
karyawanya, mekanisme yang digunakan adalah sumbangan bersumber dari
perusahaan dan dari karyawan tapi menggunakan nama karyawan. Misalnya
dari perusahaan Rp10.000, dan dari karyawan Rp.10.000, maka jumlah
sumbangan atas nama karyawan ybs adalah Rp20.000. Awalnya ada yang tidak
rela gajinya dipotong untuk dijadikan sumbangan, timbul pertanyaan
mengapa melibatkan karyawan, mengapa bukan perusahaan saja yang
menyumbang? Oleh Pak Franky dijawab, perusahaan ibarat lilin besar, bila
hanya mengandalkan satu lilin besar, maka tempat yang terang hanya
terbatas di satu tempat, bila di samping-samping lilin besar juga ada
banyak lilin-lilin kecil, maka tempat yang terang tentu akan makin luas.
Suatu saat ada pencuri di perkebunan milik Sinarmas,
pencurinya adalah tiga orang wanita yang akhirnya tertangkap. Suami dari
salah satu wanita itu ternyata adalah preman di daerah sekitar sana.
Suaminya itu mengajak sekitar 200-an orang untuk unjuk rasa dan
bermaksud mengganggu kestabilan perusahaan. Selang beberapa waktu
ternyata datang lagi sekitar 40 orang yang datang dengan mengendarai
motor, mereka adalah penduduk sekitar perkebunan. Syukurlah ternyata
yang datang dengan motor itu mencoba untuk membubarkan 200 orang
tersebut. Akibat selama ini Sinarmas sering mengadakan baksos untuk
warga sekitar, maka mereka menggunakan alasan bahwa orang-orang dalam
perusahaan ini adalah orang baik dan harap jangan diganggu, akhirnya
yang mau unjuk rasa pun bubar. Dari kejadian ini karyawan semakin
merasakan manfaat bersumbangsih untuk masyarakat. Bila setiap hari
bekerja, sepertinya juga sangat monoton, sesekali baksos tentu terasa
lebih menarik.
Cinta kasih yang sudah ditebar Tzu Chi
Sinarmas, ternyata juga dibukukan oleh seorang karyawan Sinarmas
sekaligus relawan Tzu Chi, yaitu Ruslianto. Buku setebal 86 halaman yang
berjudul “CK5K” (Cinta Kasih Lima Kilometer) ini berisi catatan data,
fakta, dan cerita cinta kasih PT.SMART Tbk Padang Halaban dan Tzu Chi
Perwakilan Sinarmas seluas 5 km di Padang Halaban, Kabupaten Labuhan
Batu, Sumatera Utara.
Di bawah pimpinan Pak Eka ada
sebanyak 142 perkebunan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejauh ini,
Tzu Chi Sinarmas bukan hanya menangani baksos, tapi ada juga bantuan
untuk kebakaran, banjir, dll. Dari video kilas balik dapat kita lihat
perjalanan Tzu Chi Sinarmas dalam melaksanakan kegiatannya, melewati
sungai dengan beraneka bentuk media penyeberangan, hingga melewati jalan
tak beraspal yang bisa menyebabkan mobil mogok di tengah jalan. Ada
juga warga sekitar yang akhirnya terinspirasi dan sudah menjadi relawan
biru putih dan menggalang dana, selain itu juga terdapat orang yang
cacat fisiknya tapi sudah menjadi relawan abu putih. Tidak ketinggalan,
ada juga pelatihan budaya humanis untuk relawan Tzu Chi Sinarmas karena
hal ini dinilai sangat penting.
Suatu saat saya hendak
menutup pintu gerbang rumah saya, ternyata tidak bisa ditutup dan sangat
keras, setelah saya periksa, ternyata rodanya patah akibat sudah
berkarat. Nah, mengapa bisa berkarat, itu karena tidak dicat. Saya pun
berpikir, kejadian ini ibarat diri kita, kita selalu lupa dengan bagian
terpenting dalam diri kita, yaitu hati kita yang juga rapuh, yang harus
sering kita lihat dan bersihkan terus.

Kesimpulan by Po San Shixiong :
Saya
sangat terharu karena tanpa menggunakan kekerasan atau paksaan, tapi
ada suatu kekuatan yang membuat orang yang tadinya tidak setuju menjadi
mendukung. Kita sangat beryukur bisa mendapat pengarahan, dalam hati
kita ada sebuah mutiara yang harus kita jaga, kita rawat dan bersihkan
selalu. Ibarat rumah kita yang sudah dibersihkan maka beberapa hari
kemudian akan berdebu kembali, demikian pula dalam hati juga ada sebuah
rumah yang harus sering kita bersihkan yaitu dengan air dharma Master
Cheng Yen.
Gan En
Link terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.